jagung dan kacang tanah. Tanah vertisol juga bisa dimanfaatkan untuk hutan jati dan sesuai untuk padang penggembalaan karena vegetasi
yang tumbuh biasanya rumput-rumputan dan pohon-pohon yang berakar dalam. Tanah Grumusol di Kabupaten Cilacap terdapat di
Wilayah Cilacap bagian barat dan tengah. e.
Podsolik Merah Tanah podsolik merah mempunyai ciri-ciri: solum kedalaman
tanah sedang, kandungan bahan organik rendah sampai sedang, permeabilitas lambat, konsistensi teguh, dan pH kurang dari 5,5. Tanah
jenis ini biasanya ditanami padi gogo, karet, kopi, lada, cengkeh, kakao, padi. Tanah jenis ini sebenarnya tidak tepat untuk pertanaian
tanaman pangan yang terlalu intensif ditanami tanaman semusim sepanjang tahun. Tanah jenis ini mempunyai prospek yang bagus
untuk pengembangan
tanaman industri
seperti karet
yang dikombinasikan dengan tanaman makanan ternak serta diikuti dengan
usaha peternakan misalnya sapi ataupun ditumpang sari dengan berbagai jenis tanaman leguminosa
legume cover crops.
Tanah podsolik merah ini terdapat di Wilayah Cilacap bagian barat.
5. Pemanfaatan Lahan
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Cilacap mememiliki lahan yang luasnya
213.850 hektar tanpa pulau Nusakambangan. Penggunaan lahan di Kabupaten Cilacap pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Cilacap Tahun 2006
No. Macam Penggunaan
Luas Lahan Ha
Persentase 1.
Lahan Sawah
a. Sawah Irigasi Teknis
b. Sawah Irigasi Setengah Teknis
63.097
35.630 2.941
29,51 16,66
1,37
c. Sawah Irigasi Sederhana
d. Sawah Irigasi DesaNon PU
e. Sawah Tadah Hujan
f. Sawah Pasang Surut
g. Lebak
h. Polder dan Lainnya
2.087 3.651
17.548 -
- 1.240
0,98 1,71
8.21 -
- 0.58
2. Bukan Lahan SawahLahan Kering
a. Pekarangan
b. Tegal
c. LadangHuma
d. PenggembalaanPadang Rumput
e. Semantara Tidak Diusahakan
f. Hutan Rakyat
g. Hutan Negara
h. Perkebunan
i. Rawa-rawa
j. Tambak
k. KolamEmpang
l. Lain-lain
150.753
32.917 45.224
719 -
211 4.206
43.519
9.579 3.069
171 563
10.575
70,49 15,39
21,15 0,34
- 0,09
1,97 20,35
4,48 1,44
0,08 0,26
4,95
Luas lahan keseluruhan 213.850
100
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap, 2006
Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Cilacap meliputi 63.097 Ha lahan sawah dengan prosentase 29,51 dan 150.753 Ha lahan
bukan sawah dengan prosentase 70,49. Lahan bukan sawah terdiri dari pekarangan 15,39, tegal 21,15, ladanghuma 0,34, lahan yang
sementara tidak diusahakan 0,09, hutan rakyat 1,97, hutan negara 20,35, perkebunan 4,48, rawa-rawa 1,44, tambak 0,08,
kolamempang 0,26, dan lain-lain 4,95. Dengan demikian, sebagian besar lahan di Kabupaten Cilacap dimanfaatkan untuk pertanian
dalam arti luas. Penggunaan lahan pertanian dalam arti luas yaitu meliputi lahan sawah, tegal, ladang, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan,
tambak, dan kolam adalah sebesar 78,14. Lahan sawah di Kabupaten Cilacap dibedakan menjadi sawah irigasi
teknis, sawah irigasi ½ teknis, sawah irigasi sederhana, sawah irigasi desanon PU, sawah tadah hujan, polder dan lainnya. Jenis sawah yang
paling banyak adalah sawah irigasi teknis dengan luas 35.630 Ha. Pola
tanam untuk masing-masing jenis sawah tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini:
Tabel 8. Pola Tanam Lahan Sawah di Kabupaten Cilacap Tahun 2006
Dalam Satu Tahun Ditanami Padi Ha
No. Tanah Sawah
1 kali 1 kali
Tidak Ditanami
Padi Ha
Sementara Tidak
Diusahakan Ha
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Irigasi Teknis Irigasi ½ teknis
Irigasi Sederhana Irigasi DesaNon PU
Tadah Hujan Polder dan lainnya
35.505 2.941
2.087 3.640
15.819 -
125 -
- -
1.705 -
- -
- -
13 790
- -
- 11
11 450
Jumlah 59.992
1.830 803
472
Sumber : BPS Kabupaten Sragen, 2006 Sawah dengan irigasi teknis, irigasi ½ teknis, irigasi sederhana,
irigasi desanon PU di Kabupaten Cilacap biasanya ditanami padi dengan frekuensi tanam rata-rata lebih dari 1 kali per tahun, hanya sebagian kecil
dari sawah irigasi teknis yang ditanami padi 1 kali dalam satu tahun. Sawah tadah hujan ada yang ditanami padi dengan frekuensi tanam dalam
setahun lebih dari 1 kali, 1 kali, ada juga yang tidak ditanami padi melainkan ditanami tanaman lain, misalnya tanaman palawija. Petani di
Kabupaten Cilacap tidak mengusahakan atau mengusahakan sawah tadah hujan dengan tanaman selain padi palawija pada saat musim kemarau
dimana ketersediaan air kurang. Polder atau sawah yang terbentuk dari endapan sungai di Kabupaten Cilacap pada umumnya tidak ditanami
dengan tanaman padi melainkan ditanami tanaman lain yang biasanya berupa palawija dan sayuran seperti kacang panjang dan cabe.
B. Keadaan Demografi