Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinia keempat menyebutkan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. upaya yang dapat dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui pendidikan. Masyarakat membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Kemajuan dan perkembangan pendidikan juga menjadi faktor penentuan keberhasilan suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan ini dilakukan untuk dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menjalankan dan menggerakkan semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga perkembangan dan kemajuan pendidikan menjadi faktor penentuan keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan yang dilakukan untuk dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menjalankan, melaksanakan serta menggerakkan semua kehidupan berbangsa dan bernegara Mardiasmo, 2004:230. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di negara Indonesia ini adalah dengan membuat sistem ajaran baru, di mana pemerintah mengadakan Ujian Nasional UN bagi siswa yang akan menghadapi kelulusan sekolah atau tingkat pendidikan yang tinggi. Upaya ini adalah agar siswa merasa terpacu dan berprestasi dalam bidang pendidikan dan dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga kita tidak lagi dikatakan sebagai negara yang kurang maju baik dari sisi Intelektual dan pembagunan. Ujian Nasional UN diberlakukan sejak tahun 2004, dengan target rata-rata nilai nasional selalu tercapai. Ujian Nasional UN adalah bagian dari pendidikan disiplin. Bahkan, setelah UN di laksanakan pada Tahun 2004, angka perkelahian antar sekolah menjadi turun. Pemerintah pun terus meningkatkan nilai kelulusan bagi siswa SD, SMP dan SMA. Pemerintah menargetkan nilai kelulusan 5,5 pada tahun 2010. Mentri Pendidikan Nasional MENDIKNAS Sudibyo Jakarta Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Balitbang Depdiknas Ramly mengemukakan, target nilai dalam tahun ajaran baru, nilai Rata-rata siswa dalam tiga tahun terakhir memenuhi target di atas 7,0 selalu tercapai dengan hasil yang baik,dengan itu pemerintah terus menerus menaikkan target nilai Ujian Nasional agar siswa merasa terpacu untuk berprestasi . Berikut target nilai yang harus dicapai oleh siswa SMA Gajah Mada. Tahun Ajaran Nilai Rata-rata Siswa 2004-2005 6,5 2005-2006 7,0 2006-2007 7,16 2007-2008 7,2 Penilaian yang telah ditetapkan oleh pemerintah tiap tahunnya sebagai mana tertera diatas dikarenakan agar tidak ada lagi pengaturan nilai dari pihak sekolah kepada siswa-siswa dimana pemerintah dapat memastikan siswa yang berprestasi dan siswa yang tidak berprestasi. Soal-soal Ujian Nasional yang dikeluarkan tidak lagi dari pihak sekolah melainkan dari Departemen Pendidikan Nasonal langsung, serta sistem pemeriksaan soal-soal Ujian Nasional menggunakan langsung dengan komputer sehingga Nilai-nilai yang telah dikeluarkan murni dari hasil pemikiran siswa Asli tanpa adanya pemalsuan nilai. Pelaksanaan kenaikkan standar kelulusan pada jenjang pendidikan SMA membawa dampak buruk pada tingkat kelulusan itu sendiri. Berikut Pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa pada saat mengikuti Ujian Nasional : Jurusan IPA Jurusan IPS Matematika Ekonomi Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Inggris Naiknya standar kelulusan bagi siswa SMA dirasa cukup berat karena jika para siswa tidak benar-benar mempersiapkan diri sebelum ujian berlangsung maka mereka tidak dapat lulus Ujian Nasional. Hal ini terkait karena para siswa memiliki beban mental yang cukup besar untuk bisa lulus pada Ujian Nasional. Adanya bayang-bayang kehawatiran tidak lulus ujian juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka ketidak lulusan diantaranya : Kekecewaan siswa terhadap pemerintah menargetkan nilai Ujian Nasional pada 3 mata pelajaran : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. disamping itu adanya tekanan orang tua siswa yang khawatir akan anaknya tidak lulus pada Ujian Nasional begitu juga menyangkut pada tekanan siswa dari orang tua serta guru. Sehingga timbul rasa sedih siswa yang timbul dipikirannya khawatir akan tidak lulus Ujian Nasional yang secara langsung maupun tidak langsung memaksa siswa harus lulus Ujian Nasional. Di samping itu ada faktor-faktor lain seperti keluarga yang mengharapkan memberikan pertimbangan-pertimbangan pemerintah untuk dapat memberikan keringanan terhadap target nilai Ujian Nasional. Kemudian faktor lingkungan juga menjadi suatu beban siswa karena jika siswa tersebut tidak lulus Ujian Nasional maka timbul akan rasa malu siswa pada lingkungan sekitarnya . Dengan kondisi yang seperti itu akan banyak sekali terjadi hal-hal yang tidak di ingginkan, seperti banyaknya siswa yang berprestasi bahkan pandai namun justru tidak lulus Ujian Nasional. Selain itu juga ada siswa yang diterima di Perguruan Tinggi melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat PKAB menjadi tidak jelas nasibnya. Dengan adanya siswa yang tidak lulus dalam mengikuti ujian nasional, maka akan timbul masalah baru bagi pemerintah. Lalu bagaimana nasib siswa-siswa yang tidak lulus Ujian Nasional tersebut oleh sebab itu pemerintah memberikan keringanan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional dengan mengadakan program Ujian Paket C. Di sisi lain, timbul masalah baru karena adanya ketidaksamaan dalam penerimaan ijazah di mana ada perbedaan sistem penilaian. Apakah ijazah paket C disamakan dengan kredibilitas Ijazah Ujian Nasional. Banyak dari mereka merasa kecewa tentang pelaksanaan Ujian Paket C. Maka dari itu siswa berupaya untuk mencari informasi mengenai Ujian Paket C dan juga mencari tahu tentang soal-soal Ujian Paket C yang dikeluarkan apakah sama dengan Ujian Nasional yang dikeluarkan sebelum Ujian Paket C dilaksanakan. Kemudian siswa berupaya untuk dapat Lulus Ujian Paket C agar siswa dapat melanjutkan tingkat prestasinya keperguruan Tinggi. Disamping itu juga upaya siswa untuk berusaha menggali pengetahuan yang lebih dalam lagi. Hal itu karena mereka takut tidak dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. karena pelaksanaan Ujian Paket C diadakan setelah Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SPMB yang mulai berlangsung sejak bulan Juli, dan hal tersebut menimbulkan kekecewaan bagi para siswa. Universitas Lampung UNILA menerima pendaftaran ulang siswa yang tidak lulus Ujian Nasional melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat PKAB dengan ijazah Paket C. Dan perguruan tinggi swasta dapat menerima siswa yang tidak lulus Ujian Nasional dengan syarat mereka harus Ujian Paket C. Salah satu sekolah yang juga merasakan dampak tersebut adalah SMA Gajah Mada. Dari tabel di bawah ini ternyata ada sejumlah siswa yang tidak lulus dalam Ujian Nasional dan mereka memutuskan untuk mengikuti Ujian Paket C. Berikut tabel jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional di SMA Gajah Mada Kec. Way Halim, Lampung Selatan pada tahun pelajaran 2007 Jumlah Ketidaklulusan Siswa SMA Gajah Mada Jumlah peserta ujian Jumlah siswa yang tidak lulus dalam mengikuti Ujian Nasional dan mengikuti ujian paket C 300 Siswa 4 Siswa Dalam penelitian ini, peneliti akan berusaha menyajikan fakta dan data yang akurat mengenai pokok permasalahan yang dihadapi oleh para siswa SMA yang tidak lulus dalam Ujian Nasional. Terdorong dari latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mengadakan suatu penelitian di SMA Gajah Mada Kec. Way Halim, Lampung Selatan.

B. Rumusan Masalah