BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil wawancara mendalam dengan informan yang
telah dikumpulkan dan diolah secara sistematis dan menurut tata aturan yang ditetapkan dalam metode penelitian. Setelah diadakan penelitian terhadap 4 orang
siswa SMA Gajah Mada yang telah lulus pada Ujian Nasonal dan telah mengikuti Ujian Paket C, terdiri dari 2 orang dari Jurusan IPS dan 2 orang dari Jurusan IPA.
Berikut bini akan digambarkan hasil penelitian yang menunjukkan Profil Informan, kemudian pembahasan mengenai Upaya siswa yang tidak lulus Ujian
Nasional tentang pelaksanaan Ujian Paket C.
A. Empat Orang Siswa SMA Gajah Mada Yang Tidak Lulus
1. Profil Informan Putri
Informan yang bernama Putri, Putri lahir di Bandar lampung pada tanggal 21
Semptember 1990. Putri adalah anak ketiga dari lima saudara. Saat ini Putri usinya 19 Tahun Kondisi perekonomian putri sederhana orang tuanya bekerja
Wiraswasta . pada umur 6 Tahun putri mulai mengenyam pendidikan Sekolah
Dasar. Yang bertempatan di Sekolah Dasar 1 Suka Menanti Tanjung Karang dan putri mendapatkan rengking sepuluh besar di kelasnya. Kemudian pada saat Putri
akan naik ke kelas dua Putri pindah sekolah, di Sekolah Dasar Negeri 1 Way Kandis sampai melanjut ke kelas enam kemudian sampai dengan kelulusan Ujian
Nasional pada tahun 2004. Setelah itu Putri melanjutkan ke Tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP, pada
tahun ajaran 2004 yang berlokasi di SMP Pangudi Luhur dari mulai kelas satu sampai dengan naik kelas tiga SMP Putri selalu mendapatkan Rengking Sepuluh
Besar dikelasnya. Pada saat Putri menempu Ujian Nasional putri dinyatakan Lulus Ujian Nasional pada Tahun 2006.
Kemudian putri melanjutkan Sekolah Menengah Atas SMA Gajah Mada Way
Halim pada Tahun Ajaran 2006. mulai dari kelas satu SMA sampai dengan kelas tiga SMA. Putri selalu mendapatkan Rengking Sepuluh Besar di kelasnya.
Sewaktu bersekolah di SMA Gajah Mada putri mengambil jurusan IPS. Selama
duduk di kelas tiga Putri mengikuti tambahan pelajaran yang ada di sekolah. Dalam hal ini sekolah bekerjasama dengan salah satu lembaga bimbingan belajar
yang ada di Gajah Mada. Putri mengetahui adanya standar kelulusan melalui sekolah. Pada saat upacara hari senin berlangsung, pihak sekolah
menginformasikan kepada seluruh siswa. Sehingga Siswa-siswa dapat mempersiapkan diri sebelum Ujian Nasional berlangsung. Putri sendiri merasa
cukup berat dengan naiknya standar kelulusan, karena hal tersebut menjadi beban mental bagi siswa. Siswa akan selalu dibayangi perasaan takut tidak lulus ujian.
“Pada saat ujian berlangsung” saya sedikit merasa tegang karena saya takut tidak lulus Ujian Nasional. karena pada tahun ajaran 2007 standar kelulusan dinaikkan
menjadi 4,5 untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dan 4,25 untuk Rata-rata seluruh mata pelajaran .
Pada saat pengumuman kelulusan, Putri dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional
karena nilai mata pelajaran Putri tidak memenuhi standar kelulusan, untuk mata pelajaran Matematika Putri mendapatkan nilai 2,57. Pada saat mengetahui tidak
lulus Ujian Nasinal putri merasa sedih dan malu. Putri takut memberitahukan hal tersebut kepada orang tuanya.
Orang tua Putri sendiri ikut merasa sedih karena tahu anaknya tidak lulus Ujian Nasional. Orang tua Putri tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa pasrah. Mereka
menyerahkan sepenuhnya kepada Putri, karena menurut mereka Putri sudah berusaha untuk bisa lulus Ujian Nasional. Putri juga merasa malu dengan tetangga
sekitar rumahnya dan teman-temannya karena teman-teman putri yang lulus Ujian Nasional. Putri merasa bingung harus berbuat apa setelah mengetahui tidak lulus
Ujian Nasional. Putri hanya bisa menunggu apakah ada penyampaian informasi yang diberikan oleh pemerintah tentang nasib siswa-siswa yang tidak lulus Ujian
Nasional.
2 . Profil Informan Novita
Informan selanjutnya bernama Novita Sari. Novita lahir Di tanjung karang 8 November 1990. Novita anak ke Tujuh dari enam saudara. saat ini Novita usia 19
Tahun. Kondisi perekonomian keluarga novita bisa dikatakan kurang mampu
karena ayah Novita tidak bekerja lagi. Pada umur 6 tahun Novita mengenyam Pendidikan Sekolah Dasar di Surabaya Kedaton. Mulai dari kelas 1 sampai kelas
Enam pada saat Novita kelas empat SD Novita mendapatkan Rengking 4 di kelasnya. Novita lulus Ujian Nasional pada Tahun 2004.
Kemudian Novita melanjutkan Sekolah Menengah Pertama SMP pada tahun
ajaran 2004 yang berlokasi di SMP Negeri 8 Kedaton. Dari kelas 1 SMP sampai dengan kelas tiga SMP. Novita lulus Ujian Nasional pada Tahun 2006, dan
kemudian Novita melanjutkan sekolahnya, ke Sekolah Menengah Atas yang berolaksi di SMA Gajah Mada Way Halim pada Tahun Ajaran 2006. Novita
masuk di Sekolah SMA Hajah Mada mulai dari kelas satu hingga ke kelas tiga.
Pada waktu kelas Tiga semester 1, Novita mendapatkan rengking 5 di kelasnya, siswi yang mengambil jurusan IPA ini juga aktif dalam kegiatan Ekstra Kurikuler
keagamaan yang ada di sekolahnya. Novita mengetahui adanya standar kelulusan melalui guru dan kepala sekolah
pada waktu upacara berlangsung. Dalam menghadapi Ujian Nasional Novita mempunyai target mendapatkan nilai Rata-rata Tujuh. Naiknya standar kelulusan
menurut Novita adalah sebuah kebijakan pemerintah yang harus dihadapi seluruh siswa meskipun cukup dirasa berat dan merasa terbebani. Dalam mempersiapkan
diri sebelum Ujian Nasional berlangsung, Novita juga mengikuti pelajaran tambahan yang diberikan oleh sekolah yaitu selama semester 2.
Pada saat pengumuman kelulusan novita dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional karena nilai mata pelajaran yang diujikan tidak memenuhi standar kelulusan.
Novita mendapatkan nilai 2,46 untuk mata pelajaran Matematika. Saat mengetahui bahwa tidak lulus Ujian Nasional Novita merasa sedih dan bingung
harus berbuat apa. Orang tua Novita juga merasa stress karena tahu anaknya tidak lulus Ujian Nasional. Teman-teman dan tetangga Novita juga merasa kaget dan
tidak percaya karena disekolah Novita mendapatkan rengking dan Novita dinilai cukup pintar.
Sebelum pengumuman kelulusan Novita juga sudah mendapatkan Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pada salah satu lembaga pendidikan komputer yang
berada di Way Halim. Tetapi beasiswa tersebut akhirnya dibatalkan karena pada waktu itu belum ada kejelasan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional.
Dengan dibatalkannya beasiswa tersebut. Novita merasa sedih karena sudah membiarkan kesempatan yang ada.
3. Profil Informan Maryana