D. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini untuk pengambilan sampel digunakan nonprobability
sampling dengan metode consecutive sampling yaitu mengambil semua subjek pasien diabetes melitus tipe 2 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
sampai jumlah subjek minimal terpenuhi sedangkan penentuan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini penelitian analitis kategorik-numerik tidak
berpasangan dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan: = deviat baku alfa ditentukan peneliti
= deviat baku beta ditentukan peneliti S
= simpang baku gabungan kepustakaan -
= selisih minimal rerata yang dianggap bermakna ditentukan peneliti
Dahlan, 2010.
Diketahui: Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 , hipotesis 1 arah, sehingga
= 1,64 Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10 , hipotesis 1 arah, maka
= 1,28 Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
- = 20
S = 40 nilai ini diambil dari asumsi dua kali nilai selisih rerata dua
kelompok yang bermakna karena tidak ditemukan nilai dari kepustakaan sebelumnya Sastroasmoro, 2010.
Dengan memasukan angka-angka tersebut kedalam rumus, akan diperoleh:
= 68,21 dibulatkan menjadi 69 Dengan demikian besar sampel minimal adalah 69 untuk masing-masing
kelompok.
E. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu:
1. Pasien diabetes melitus tipe 2 yang memeriksakan kadar glukosa darah
dan trigliseridanya di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. 2.
Usia lebih dari 40 tahun 3.
Pasien diabetes melitus tipe 2 yang diketahui riwayat terapi OHO yang dilakukan.
4. Pasien diabetes melitus tipe 2 yang diketahui kadar HbA1C-nya
F. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi yang ditetapkan yaitu:
1. Pasien diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus gestasional dan diabetes
melitus tipe lain.
2. Pasien diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan obat yang
mempengaruhi profil lipid seperti Atorvastatin, Simvastatin, Rosuvastatin,
Fenoibrate, Gemfibrozil, Colestipol, Cholestyramine, Colesevalam, Niacin, Ezetimibe, Resin.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan data skunder berupa hasil
pemeriksaan trigliserida dari status penderita rekam medik.
H. Identifikasi Variabel
Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan sebelumnya maka dalam
penelitian ini sebagai variable bebasnya adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang terkontrol dan yang tidak terkontrol di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar
Lampung. Sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah kadar trigliserida.
I. Definisi Operasional
Tabel 2. Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional
Skala Bebas:
Pasien diabetes melitus tipe 2 yang terkontrol
Pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak
terkontrol Pasien yang telah terdiagnosa
penyakit diabetes melitus tipe 2 yang telah mendapat terapi, untuk
mencegah terjadi komplikasi kronik terkendali baik dilihat dengan
kadar HbA1C bernilai kurang dari 7 Perkeni, 20011.
Pasien yang telah terdiagnosa penyakit diabetes melitus tipe 2
dengan kadar HbA1C bernilai lebih dari 7 Perkeni, 20011.
Kategorik Kategorik
Terikat: Profil Trigliserida
Kadar trigliserida pasien Numerik
J. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah data rekam medis pasien diabetes
melitus tipe 2 di RSUD dr. H Abdul Moeloek Bandar Lampung.
K. Prosedur Penelitian
Studi pustaka
Persiapan
Peminjaman rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 di laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung
DM Terkontrol DM Tidak Terkontrol
Hasil Pemeriksaan Trigliserida dengan metode Enzimatik Kolorimetrik dengan alat Cobas Integra 400 Plus
Pengolahan data. Gambar 6. Prosedur penelitian