Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

V. PENUTUP A.

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pemberi keterangan palsu dalam pembuatan akta otentik dalam Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor 885PidB2011PN.TK, dilaksanakan dengan pemidanaan terhadap Terdakwa Drs. Abas Yusuf Bin Yusuf yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pemberi keterangan palsu dalam pembuatan akta otentik. Pertanggungjawaban pidananya adalah terdakwa dipidana penjara selama enam bulan penjara. Pertanggungjawaban pidana tersebut didasarkan pada adanya unsur kesengajaan oleh pelaku dolus, yaitu pelaku mengetahui bahwa perbuatannya melakukan pemberian keterangan palsu dalam akta otentik dilarang oleh undang-undang, tetapi ia tetap melakukan perbuatan tersebut, sehingga tidak ada alasan pembenar maupun pemaaf baginya untuk terhindar dari pemidanaan. 2. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana tindak pemberi keterangan palsu dalam pembuatan akta otentik dalam Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor 885PidB2011PN.TK adalah Pasal 184 KUHAP yaitu alat bukti yang sah, terdiri dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, dan keterangan terdakwa. Selain itu dasar pertimbangan lainnya adalah hal yang memberatkan, yaitu perbuatan terdakwa melanggar hak milik orang lain, merugikan orang lain, mendapatkan keuntungan secara ekonomi dari kejahatan yang dilakukannya serta merugikan korban, dan menimbulkan keresahan pada masyarakat sebagai akibat dari perbuatannya. Hal-hal yang meringankan yaitu terdakwa mengakui dan menyesali atas segala perbuatannya, terdakwa sopan dalam persidangan dan belum pernah dihukum.

B. Saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aparat penegak hukum hendaknya bekerja lebih maksimal dalam jaringan sistem peradilan pidana terhadap pelaku pemberian keterangan palsu dalam akta otentik berupa serifikat tanahuntuk mempertanggungjawabkan tindak pidana yang dilakukannya. Hal ini penting dilakukan sebab pemberian keterangan palsu dalam akta otentik berupa serifikat tanah ini merugikan orang lain dan melawan ketentuan peraturan perundang-undangan pidana maupun undang-undang bidang pertanahan. 2. Para petugas BPN sebagai instansi yang berwenang, dalam hal penerbitan sertifikat hak-hak atas tanah, juga perlu terlebih dahulu memeriksa rekaman data fisik dan data yuridis dalam buku tanah, supaya penerbitan sertifikat tidak tumpang tindih atau terdapat dua sertifikat atau lebih di atas satu bidang tanah.

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum terhadap Akta Otentik Yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi Kasus Di Kota Medan)

10 160 110

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang No. 508/ PID/B 2011/PN.TK)

3 17 55

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PENJUALAN VIDEO PORNO (Studi Putusan No. 63/Pid/B/2009/PN.TK)

2 21 85

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ( Studi Putusan Perkara Penggelapan No : 380/Pid.B/2010/PN.TK)

0 9 43

Analisis Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan Ijazah (Studi Putusan Hakim No. 945/PID.B/2010/PN.TK)

0 4 71

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PERBANKAN (Studi Putusan Nomor: 483/Pid.Sus./2013/PN.TK)

4 44 70

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS TERHADAP AKTA OTENTIK YANG MEMUAT KETERANGAN PALSU DITINJAU DARI UU NO.2 Pertanggungjawaban Notaris Terhadap Akta Otentik yang Memuat Keterangan Palsu Ditinjau dari UU No.2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris.

0 3 16

SKRIPSI PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS TERHADAP AKTA OTENTIK Pertanggungjawaban Notaris Terhadap Akta Otentik yang Memuat Keterangan Palsu Ditinjau dari UU No.2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris.

0 2 12

Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Indonesia Nomor:1014k/Pid/2013) Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Ind

0 1 11

Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 128.K/PID/2016 Dalam Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Memasukkan Keterangan Palsu Ke Dalam Suatu Akta Otentik) - Ubharajaya Repository

0 0 15