Penerapan Teknik Pembelajaran Simulasi

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn di SD adalah untuk menjadikan warganegara yang baik, yaitu warganegara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik, serta mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.

2.4 Penerapan Teknik Pembelajaran Simulasi

Teknik pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator. Menurut Roestiyah 2008: 22, “simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu”. Terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dengan menggunakan teknik simulasi, diantaranya sebagai berikut,

2.4.1 Kelebihan teknik simulasi adalah:

a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan. c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa. d. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis. e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.

2.4.2 Kelemahan teknik pembelajaran ini, di antaranya adalah:

a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan. b. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi. Bermain merupakan cara belajar yang menyenangkan karena anak didik belajar sesuatu tanpa mempelajarinya. Apa yang dipelajari ini disimpan dalam pikirannya dan akan dipadukan menjadi satu kesatuan dengan pengalaman-pengalaman lain yang kadang-kadang tanpa disadarinya. Menurut Adam dalam Nasih dan Kholidah 2009 :139 permainan simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya. Permainan simulasi dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan- aturan sosial. Dalam hal ini peserta permainan dapat memerankan peran yang sama sekali asing baginya. Permainan simulasi hampir sama dengan permainan peranan tetapi dalam permainan simulasi dapat menggabungkan antara teknik bermain peranan dengan teknik diskusi.

2.4.3 Prosedur Langkah- Langkah Pembelajaran Metode Simulasi a.

Tahap Pemilihan Peran. 1 Fasilitator, individu yang bertugas memimpin permainan simulasi 2 Penulis bertugas mencatat segala sesuatu yang terjadi selama permainan berlangsung 3 Pemain, individu yang memegang tanda bermain dan menjawab serta mendiskusikan pesan-pesan permainan simulasi 4 Pemegang peran, yaitu individu-individu yang berperan sebagai orang- orang yang ada dalam scenario permainan, misalnya guru, kepala sekolah, dsb 5 Penonton, mereka yang ikut menyaksikan permainan simulasi berhak mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan ikut berdiskusi

b. Tahap Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 2 FAJAR BARU KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 28 83

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA LKS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN MANDAH KEC. NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 31

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN 1 MARGA AGUNG KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 2 56

MELALUI METODE INQUIRI DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 4 KARANG ANYAR KECAMATAN JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA KELAS IV SDN MARGAKAYA KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MARGADADI KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 7 68

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI STRATEGIGROUP Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategigroup Investigationbagi Siswa Kelas IV SDN 02 Harjosari Karangpandan Kabupaten Karanganyar Tahun 2012/2013.

0 1 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA SISWA KELAS IV UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 NANGSRI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

0 1 14

PENERAPAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V C MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MIN 6 ULUM SUKAMAJU KECAMATAN JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 122