Antibodi terhadap antigen pada dinding sel Propionibacterium acnes memicu respon
inflamasi melalui
pengaktifan sistem
komplemen. Selain
Propionibacterium acnes, bakteri lain yang juga berperan dalam patogenesis acne vulgaris yaitu Staphylococcus epidermidis melalui mekanisme pembentukan
biofilm.
5,16,17,18
2.5. Bakteri Propionibacterium acnes
Propionibacterium acnes merupakan bakteri komensal pada kulit manusia yang berperan menghalangi kolonisasi bakteri-bakteri patogen pada kulit yang
sehat. Bakteri ini tergolong dalam bakteri Gram positif , bersifat anaerob, tidak berspora, berbentuk batang pleomorfik yang mengasilkan produk akhir fermentasi
berupa asam propionat. P.acnes merupakan organisme predominan didalam folikel pilosebasea.
4,5,19
Meskipun organisme ini termasuk kedalam organisme anaerob, P.acnes dapat mentoleransi saturasi oksigen hingga saturasinya mencapai 100 dengan
laju pertumbuhan organisme yang menurun. Pada in vitro, organisme ini mampu bertahan selama 8 bulan dalam keadaan anaerob tanpa subkultur, menunjukkan
bahwa P.acnes juga dapat bertahan pada jaringan-jaringan tubuh manusia dalam keadaan oksidasi yang rendah. P.acne memiliki kemampuan resistensi terhadap
fagositosis dan dapat bertahan di dalam makrofag. Resistensi terhadap fagositosis disebabkan struktur dinding sel oganisme yang kompleks dan memiliki lapisan
fibrilar pada permukaannya.
19
Gambar 2.4 . Koloni Propionibacterium acnes pada Agar Darah
Sistematika bakteri Propionibacterium acnes :
4,20
Divisio : Protophyta
Class : Schizomycetes
Order : Eubacteriales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Species : Propionibacterium acnes Dari semua bakteri yang bersifat patogen, P.acnes termasuk bakteri
patogen oportunistik yang menyebabkan berbagai tingkatan infeksi dan berkaitan dengan sejumlah kondisi inflamasi. Bakteri ini mencetuskan fase inflamasi dalam
patogenesis acne vulgaris. Faktor lain yang turut berperan adalah adanya resistensi antibiotik terhadap P.acnes dan kesalahan penatalaksanaan. Kondisi lain
yang berkaitan dengan infeksi bakteri ini yaitu, sinovitis, pustulosis, hiperostosis, dan osteitis.
19
Patogenesis P.acnes yang utama terfokus pada kemampuan organisme ini untuk memproduksi produk eksoselular bioaktif dan interaksinya dengan sistem
imun. P.acnes menghasilkan sejumlah enzim eksoselular yang metabolismenya dapat merusak jaringan secara langsung. P.acnes memiliki komponen yang
bersifat kemoatraktan penarikan leukosit oleh suatu kemotaktik faktor dan organisme ini sendiri dapat mengaktifkan komplemen melalui pathway klasik
maupun alternatif yang menyebabkan pembentukan faktor kemotaktin C5- dependen. P.acnes juga diketahui menginduksi pengeluaran sitokin proinflamasi
seperti IL-1alfa, IL-1beta, IL-8 dan TNF alfa.
5,18,19
2.5.1 Aktivitas Propionibacterium acnes Dalam Patogenesis Acne Vulgaris