Aktivitas Propionibacterium acnes Dalam Patogenesis Acne Vulgaris

kulit, yang berpotensi mengiritasi permukaan kulit. Lebih jauh lagi, dengan hilangnya acid mantle, terjadi peningkatan pertumbuhan bakteri pathogen fakultatif, sehingga terjadi peningkatan risiko menginfeksi kulit. Oleh karena itu pada penelitian yang dilakukan oleh Salomon dan Shalita 1996, sabun pembersih wajah yang direkomendasikan yaitu yang memiliki pH serupa dengan pH pada permukaan kulit yang dapat dengan mudah dibilas. 21

2.6.1 Komposisi Produk-Produk Antiacne

Produk-produk antiacne, termasuk sabun pembersih wajah yang saat ini beredar di masyarakat mengandung beberapa bahan aktif sebagai berikut : 22 1. Benzoil peroksida Benzoil peroksida tersedia dalam berbagai sediaan seperti pembersih wajah, losion, krim, gel, dan pads. Kandungan benzoil peroksida yang terdapat pada produk-produk dipasaran biasanya berkisar antara konsentrasi 2,5-10. Benzoil peroksida merupakan agen bakterisidal yang biasanya digunakan sebagai lini pertama penatalaksanaan acne. 2. Asam Salisilat Asam salisilat digunakan bertahun-tahun dalam penatalaksanaan acne dan dapat dijumpai dalam berbagai sediaan terutama pembersih wajah dengan kandungan konsentrasi 0,5-10. Asam salisilat merupakan fitohormon, produk tanaman yang berperan seperti hormon yang meregulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel. Asam salisilat merupakan golongan beta hydroxy acid yang secara kimia menyerupai komponen aktif pada aspirin. Asam salisilat merupakan zat yang larut lemak, oleh karena itu zat ini dapat penetrasi ke dalam unit pilosebasea dan memiliki efek komedolitik namun dengan efek yang lebih rendah daripada retinoid topikal. 3. Sulfur Sulfur banyak ditemukan pada produk-produk antiacne di pasaran dalam bentuk pembersih wajah, losion, krim, sabun, dan salep dengan konsentrasi 1-10. Adanya peningkatan efektivitas sulfur ketika sulfur dikombinasikan dengan benzoil peroksida dan sodium sulfasetamid. Sulfur juga sering dikombinasikan dengan asam salisilat. 4. Sodium Sulfasetamid Sodium sulfasetamid merupakan senyawa golongan sulfonamid yang memiliki kemampuan dalam mengahmbat proliferasi Propionibacterium acnes. Golongan sulfonamid bekerja sebagai antagonis kompetitif dari para-aminobenzoic acid mengganggu sintesis DNA bakteri.Konsentrasi 10 sodium sulfasetamid biasanya dikombinasikan dengan 5 sulfur pada suspensi topikal acne, losion, dan pembersih wajah. Kombinasi ini secara signifikan mengurangi lesi inflamasi dan komedo. 5. Alpha Hydroxy Acids AHA Terdapat dua jenis alpha hydroxy acid yang ditemukan pada produk-produk antiacne yang beredar di pasaran yaitu glycolyc acid dan lactic acid. Konsentrasi AHA pada produk-produk antiacne yang beredar dipasaran seperti pembersih wajah, losion dan peel “kits” mencapai 10. 6. Asam Laurat Asam laurat merupakan komponen minor sebum yang paling berpotensi sebagai antibakteri. Biasanya ditemukan pada produk-produk alami seperti kelapa sawit dan susu. Asam laurat menunjukkan aktivitas antibakteri yang sangat kuat terhadap bakteri Gram positif. Pada studi yang dilakukan oleh Nakatsuji 2003 membuktikan bahwa potensi asam laurat sebagai antibakteri dapat menjadi pilihan alternatif dalam penatalaksanaan acne vulgaris. Selain bahan aktif yang disebutkan diatas, pembersih wajah juga mengandung bahan penting, yaitu surfaktan. Beberapa fungsi surfaktan pada sabun pembersih wajah : surfactants cleansing agent contoh: lauryl glucoside, disodium laureth sulfosuccinate , surfactants emulsifying agent contoh: stearic acid, palmitic acid , surfactants foaming agent contoh: cocamidopropylamine, surfactants solubilizing agents, surfactants suspending agent. 22

2.7. Metode Pengujian Aktifitas Antibakteri A.

Metode Difusi Metode difusi cakram merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menentukan resistensi antimikroba, berdasarkan kemudahan, efisiensi, dan biaya. 23 Prinsip metode difusi cakram, yaitu cakram kertas yang telah direndam bahan uji selama 15-30 menit ditanam pada media agar padat yang telah dicampur bakteri uji kemudian diinkubasi selama 18-24 jam. Setelah itu, amati area jernih disekitar cakram. Area jernih ini disebut dengan zona hambat. 23,24 Metode difusi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : 1. Metode Kirby Baruer Metode ini dilakukan dengan cara zat antimikroba ditampung menggunakan kertas cakram saring paper disc. Setelah itu, kertas saring yang telah mengandung zat antimikroba diletakkan pada agar yang telah diinokulasi dengan mikroba uji, kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam atau pada waktu dan suhu tertentu sesuai dengan kondisi optimum pertumbuhan mikroba uji. Dari metode ini terdapat dua zona yang akan terbentuk : a. Zona irradikal, daerah di sekitar disk dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh antibakteri tetapi tidak dimatikan. b. Zona radikal, daerah di sekitar disk dimana tidak ditemukan sama sekali adanya pertumbuhan bakteri. Zona tersebut tersebut diukur dengan mengukur diameter dari zona radikal dengan satuan milimeter. 2. Metode Parit Lempeng agar yang telah diinokulasi dengan bakteri uji dibuat sebidang parit. Parit tersebut diisi dengan zat antimikroba, lalu diinkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai dengan mikroba uji. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah ada atau tidaknya zona hambat di

Dokumen yang terkait

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Uji Efektivitas Larutan Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes secara in Vitro

0 10 63

Uji efektivitas larutan bawang putih (allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes secara in vitro

5 55 63

Efektivitas Kombinasi Triclosan, Asam Salisilat, Sulfur dalam Beberapa Produk Bedak Antiacne Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes

1 0 12

Efektivitas Kombinasi Triclosan, Asam Salisilat, Sulfur dalam Beberapa Produk Bedak Antiacne Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes

0 0 2

Efektivitas Kombinasi Triclosan, Asam Salisilat, Sulfur dalam Beberapa Produk Bedak Antiacne Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes

0 2 4

Efektivitas Kombinasi Triclosan, Asam Salisilat, Sulfur dalam Beberapa Produk Bedak Antiacne Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes

1 0 21

Efektivitas Kombinasi Triclosan, Asam Salisilat, Sulfur dalam Beberapa Produk Bedak Antiacne Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes

0 0 3

Efektivitas Kombinasi Triclosan, Asam Salisilat, Sulfur dalam Beberapa Produk Bedak Antiacne Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium Acnes

0 0 9

EFEKTIVITAS BEBERAPA PRODUK PEMBERSIH WAJAH ANTIACNE TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Propionibacterium acnes The Effectivity of Some Antiacne Facial Cleansing Products Against The Cause of Acne Propionibacterium acnes

1 5 11