2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
N o
NamaTahun Judul
Variabel Alat Analisis
Hasil 1 Hu, Z Mao, Y Liu,
J de Beyer dan M Ong2005Smoking
, Standard Of Living, And
Poverty In China Pengeluaran
rumah tangga,
perokok, jumlah
rokok yang
dikonsumsi, pendapatan perkapita,
umur kepala RT, tahun pendidikan,
jumlah individu. Regresi
Pendapatan yang relatif rendah, rumah tangga di bawah
tingkat kemiskinan
dialokasikan persentase yang lebih tinggi dari pendapatan
mereka untuk rokok daripada rumah tangga tidak miskin.
2 Muhammad Firdaus dan Tri
Suryaningsih2009K emiskinan dan
Tingginya Konsumsi Rokok: Faktor
Penyebab Sulitnya Implementasi Green
Economic Di pulau Jawa
Pendapatan, Jumlah anggota rumah tangga
dewasa, konsumsi non rokok, konsumsi rokok.
OLS ordinary least Square
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa variabel pendapatan, jumlah anggota rumah
tangga dewasa dan konsumsi non rokok memengaruhi tingkat konsumsi rokok di Pulau
Jawa. Setiap ada penambahan satu anggota rumah tangga dewasa maka konsumsi rokok
akan naik sebesar Rp 3.057,00. Konsumsi non rokok
juga sangat
signifikan dalam
memengaruhi konsumsi
rokok. Apabila
konsumsi non rokok naik sebesar Rp 1000,00 maka konsumsi rokok akan turun sebesar Rp
722,00.Pendapatan naik sebesar Rp 1000,00 maka konsumsi rokok akan naik sebesar Rp
678,00.
3 Nasruddin Djoko Surjono, Piping
Setyo Handayani2013Da
mpak pendapatan dan harga rokok
terhadap tingkat konsumsi rokok pada
rumah tangga miskin di Indonesia
Pengeluaran rumah tangga, harga-harga
komoditi. Linear Aproximation Almost
Ideal Demand System LAAIDS
Rokok merupakan barang normal bagi rumah tangga miskin, ketika ada kenaikan pendapatan
maka konsumsi
rokok akan
meningkat. Permintaan rokok pada rumah tangga miskin
bersifat inelastis. Ketika terjadi kenikan harga rokok, maka konsumsi rokok pada rumah
tangga miskin berkurang sebesar 0,4204 persen 2008, 0,7040 2009, dan 0,7799 2010.
4 Khairil Anwar2007Analisis
determinan pengeluaran
konsumsi rumah tangga masyrakat
miskin di Kabupaten Aceh Utara
Pendapatan rumah tangga, pengeluaran
rumah tangga, aktivitas ekonomi, jumlah
anggota keluarga. OLS ordinary least Square
dan LSDV least Square Dummy
Variabel. Semua Variabel bebas bertanda positif dan
signifikan mempengaruhi besarnya konsumsi makanan, sebaliknya bertanda negatif dan
signifikan terhadap pengeluaran konsumsi bukan
makanan. Hasil
estimasi juga
menemukan besarnya lebih kecil dari konsumsi masyarakat pedalaman.
5 Bani Alkausar
dkk2015Hubunga n Penerapan Pajak
Rokok dengan Daya Beli dan
Tingkat Konsumsi Rokok
Kebijakan pajak rokok, pajak rokok, daya beli
rokok, tingkat konsumsi. Analisis
desktiptif, inferensial, uji instrumen, Uji
korelasi Rank Spearman
Hasil uji korelasi rank spearman 1928, variabel kebijakan pajak rokok memiliki sig. rs
sebesar 0,486 terhadap daya beli dan variabel pajak rokok memiliki sig. rs sebesar 0,002
terhadap daya beli dengan arah positif. Variabel kebijakan pajak rokok memiliki sig. rs sebesar
0,001 terhadap tingkat konsumsi dengan arah positif dan variabel pajak rokok memiliki sig. rs
sebesar 0,002 terhadap tingkat konsumsi.
2.3 Kerangka Pemikiran