17 Agustus 1945, sekitar pukul 19.00 WIB dapat diudarakan melalui Radio Republik Indonesia RRI dalam bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris. 4
Zaman Orde baru Radio Republik Indonesia RRI merupakan satu-satunya radio siaran
yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah Indonesia sampai akhir tahun 1966. dalam masa peralihan dari pemerintah orde lama ke orde baru
merupakan kesempatan bagi radio amatir untuk mengadakan radio siaran. Radio amatir adalah seperangkat pemancar radio yang digunakan oleh
seorang penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya aalah komunikasi dua arah atau timbal balik dalam bentuk
percakapan. Perkembangan radio amatir dan radio siaran mengalami kemajuan yang
begitu pesat. Perkembangannya terus meningkat sampai dengan tahun 1980, yang jumlah stasiun radio non RRI mencapai 948 buah, yang terdiri
dari 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 138 stasiun radio pemerintah daerah. Badan Radio siaran non pemerintah kini telah
bergabung dalam suatu wadah yang bernama Persatuan Radio Swasta Niaga Indonesia PRSSNI. Organisasi ini berdiri pada tanggal 17
Desember 1974, yang berkedudukan di ibu kota Republik Indonesia.
G. Radio sebagai Media Dakwah
Keberadaan radio sangat penting dalam menyampaikan materi dakwah dalam bentuk pidato, ceramah, dialog interaktif. Pesawat radio dapat
menjangkau mad’unya dalam jarak jauh dan luas. Oleh karena itu, pesawat radio merupakan media yang efektif dalm menyampaikan dakwah untuk
semua kalangan.
35
Salah satu penyampaian dakwah adalah .melalui media masa elektronik yaitu radio siaran. Dakwah melalui radio siaran adalah sebuah urutan metode
dari salah satu dari tiga kategori dakwah yaitu dakwah bil-lisan, penyampaian materi-materi dakwah melalui radio siaran di era globalisasi merupakan
tuntunan bagi kedua institusi, stasiun radio siaran dan islam dalam melengkapi program acaranya demi penyesuaian tujuan adil. Radio siaran menyiarkan
program-program keagamaan meski dalam waktu yang terbatas dan bukan dalam waktu tayang utama prime time.
36
Menurut Asmuni Syukir radio sebagai media dakwah memiliki keutamaan diantaranya yaitu:
1 Program radio disiapkan oleh ahli, sehingga bahan yang disampaikan
benar-benar berbobotbermutu. 2
Radio merupakan bagian budaya masyarakat. 3
Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas memiliki alat itu.
4 Mudah dijangaku oleh masyarakat. Artinya pendengar cukup dirumah.
5 Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara tepat dan
akurat. 6
Pesawat radio mudah dibawa kemana-mana.
35
M. Bakri Ghazali, Dakwah komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah
, Jakrta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet. Ke-1, h.37.
36
A. Muis, Islam dan Arus Globalisasi dalam Komunikasi Islam, Bandung: Rosda, 2001 Cet. Ke-1, h. 161-162.
Kelemahan dan keterbatasan media radio sebagai media dakwah antara lain:
1 Siaran hanya didengar sekali tidak dapat diulang, kecuali memang dari
pusat pemancarannya. 2
Terikat oleh pusat pemancarannya dan waktu siaran, artinya siaran radio tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya objek dakwah.
3 Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun teknis.
37
37
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 176-177.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO MUSTANG
A. Sejarah Singkat Berdirinya Radio Mustang 88 FM Jakarta