Sejarah perkembangan Radio di Indonesia

4 Ekonomis Radio bersifat ekonomis. Dalam 1 minggu radio dapat mencapai 9 dari 10 pendengar yng berusia 12 tahun keatas mendengarkan radio hampir 312 jam sehari. 5 Bersifat pertisipasif Rasa persahabatan dan kesetiaan pada sebuah stasiun radio tertentu membuat para pendengar mengembangkan sebuah rasa keterlibatan, radio membutuhkan imajinasi berupa cerita-cerita, komersial yang tidak terbatas pada tempat dan waktu. 34

F. Sejarah perkembangan Radio di Indonesia

Radio merupakan media komunikasi yang tidak kurang penting dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.radio merupakan media komunikasi yang relatif baru bila dibandingkan dengan media komunikasi lainnya seperti film, bahasa non-linguistk, bahasa tulisan dan media surat kabar. Namun demikian peranan dan pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan masytarakat. Melalui radio dapat disiarkan segala bentuk dan sifat siarann. Jangkauan siaran radio dapat mencapai sasarannya dalam jarak jauh tanpa mengenal adanya batas ruang dan letak geografis dari suatu tempat. Peranan radio sebagai alat komunikasi dapat dipergunakan oleh manusia dalam berbagai kondisi, baik dalam keadaan aman maupun situasi perang. Perkembangan radio sebagai alat komunikasi di Indonesia dapat dikelompokan dalam beberapa fase yaitu: 1 Zaman penjajahan belanda Perkembangan radio siaran di Indonesia pada zaman penjajahan kolonial Belanda telah berlangsung lama. Kehadirannya dimulai dengan berdirinya “Bataviase Radio Vereneging BRV pada tanggal 16 juni 1925, lima than 34 Asep Syamsyul M. romli, Jadi Penyiar itu Asyik lho, Bandung: Nuansa 2007, cet. 1, h.22-25. setalah berdirinya radio di Amerika Serikat dan tiga tahun setelah munculnya radio Inggris dan Unisoviet. Setelah itu muncullah beberapa badan radio siaran lainnya seperti: “Nederlandsch Indisch Omroep Mij NIROM” di Jakarta, Bandung, dan Medan. Sementara itu di Surakarta berdiri ”Solosche Radio Vereniging”, “Mataramse Vereniging Voor OmroepMAVRO”. Kehadiran radio-radio tersebut lebih menguntungkan pemerintah kolonial Belanda. Program-program siarannya selalu berorientasi kepada kepentingan atau misi pemerintah kolonial Belanda, baik yang menyangkut politik maupun sosial budaya. Belanda menggunakan media komunikasi radio itu untuk memperoleh informasi mengenai situasi daerah jajahan, sehingga lewat radio dapat mengontrol dan memantapkan kekuasaan di Indonesia. 2 Zaman penduduk Jepang Proses kedatangan Jepang ke Indonesia tidak bisa terlepas dari peranan media massa radio. Melalui radio, Jepang menyiarkan berita-berita dari Tokyo kepada seluruh pemimpin-pemimpin dan rakyat Indonesia agar berkerjasama dengannya dalam menghadapi tentara sekutu yang menjajah negara-negara Asia termasuk Indonesia. Propaganda Jepang yang ingin membebaskan negara Asia dari belenggu penjajah Barat itu diterima oleh sebagian pemimpin rakyat Indonesia. Berkat bantuan media massa radio sebagai alat propaganda yang sangat ampuh, maka pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang berhasil mengusir Belanda bersama rakyat Indonesia dari tanah air. Semenjak itu maka semua wilayah bekas jajahan Hindia Belanda resmi dikuasai oleh pemerintahan militer Jepang. Segala sesuatu harus dilakukan sesuai dengan kehendak dan perintah tentara Jepang untuk mendukung peperangan. Radio swasta yang selama ini berstatus swasta di ambil alih oleh pemerintahan Jepang. Semua sarana komunikasi yang telah ada ditutup dan dimatikan. Pemancar Radio dikuasai seluruhnya oleh Jepang dan radio-radio rakyat disegel. 3 Zaman kemerdekaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 setelah Amerika serikat menjatuhkan bom atom dikota Hirosima dan Nagasaki. Walaupun Jepang telah berusaha untuk menjaga secara keras agar rakyat Indonesia tidak mendengar berita luar negeri kecuali hanya berita yang disiarkan oleh radio Hoko Kioku saja, namun beberapa orang pemuda Indonesia berhasil mendengar dan mengetahi berita tentang kekalahan Jepang. Para pejuang kita kemudian mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan berbagai kegiatan dan gerakan, karena saat itu merupakan waktu atau peluang yang paling baik untuk memproklamasikan kemerdekaan. Setelah adanya kesepakatan antara para pemimpin negara, maka pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Bungkarno. Berhubung semua satsiun Radio pada tanggal 15 Agustus dijaga ketat oleh tentara Jepang., maka teks proklamasi tersebut tidak dapat disiarkan secara langsung pada saat dibacakan oleh kedua proklamator yaitu Sukarno dan Hatta. Barulah pada malam harinya tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 19.00 WIB dapat diudarakan melalui Radio Republik Indonesia RRI dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 4 Zaman Orde baru Radio Republik Indonesia RRI merupakan satu-satunya radio siaran yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah Indonesia sampai akhir tahun 1966. dalam masa peralihan dari pemerintah orde lama ke orde baru merupakan kesempatan bagi radio amatir untuk mengadakan radio siaran. Radio amatir adalah seperangkat pemancar radio yang digunakan oleh seorang penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya aalah komunikasi dua arah atau timbal balik dalam bentuk percakapan. Perkembangan radio amatir dan radio siaran mengalami kemajuan yang begitu pesat. Perkembangannya terus meningkat sampai dengan tahun 1980, yang jumlah stasiun radio non RRI mencapai 948 buah, yang terdiri dari 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 138 stasiun radio pemerintah daerah. Badan Radio siaran non pemerintah kini telah bergabung dalam suatu wadah yang bernama Persatuan Radio Swasta Niaga Indonesia PRSSNI. Organisasi ini berdiri pada tanggal 17 Desember 1974, yang berkedudukan di ibu kota Republik Indonesia.

G. Radio sebagai Media Dakwah