Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes Di Kotamadya Medan

(1)

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH

ANAK OBES DI KOTAMADYA MEDAN

TESIS

NUR IMAN MAKMUR 047103006/IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

2008

Nur Iman Makmur : Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes Di Kotamadya Medan, 2008 USU e-Repository © 2008


(2)

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH

ANAK OBES DI KOTAMADYA MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak) Dalam Konsentrasi Kesehatan Anak

Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

NUR IMAN MAKMUR 047103006/IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N


(3)

Judul Tesis : Pengaruh Latihan Fisik terhadap Tekanan Darah Anak Obes di Kotamadya Medan Nama Mahasiswa : Nur Iman Makmur

Nomor Induk Mahasiswa : 047103006/IKA

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak

Menyetujui Komisi Pembimbing :

( Prof.Dr. H. Rusdidjas,SpA(K) ) Ketua

( Dr. Sri Sofyani, SpA(K)) Anggota

Ketua Program Studi, Ketua TKP-PPDS,

(Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) ) ( Dr. Zainuddin Amir, SpP(K) )


(4)

PERNYATAAN

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH

ANAK OBES DI KOTAMADYA MEDAN

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 9 September 2008


(5)

Telah diuji

Tanggal : 16 - September - 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof.Dr. H. Rusdidjas, SpA(K) ... Anggota: 1. Dr. Sri Sofyani, SpA(K) ... 2. Prof.Dr.Haris Hasan, SpPD, SpJP(K) ... 3. Prof. Dr. H.M Sjabaroeddin Loebis, SpA(K)... 4. Dr. Muhammad Ali, SpA(K) ...


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum Wr.Wb,

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang sudah melimpahruahkan karuniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tesis ini. Shallawat kepada suri tauladan manusia, Rasulullah Muhammad SAW. Semoga kita mendapat syafaat Baginda kelak di hari Kebangkitan. Amin.

Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pembimbing Utama Prof.Dr.H.Rusdidjas, SpA(K) dan Dr.Sri Sofyani, SpA(K). Pembimbing lainnya Prof.Dr.Hj. Rafita Ramayati, SpA(K) dan Dr. Oke Rina Ramayani, SpA yang telah memberikan bimbingan yang amat berharga dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Prof.Dr.H. Munar Lubis, SpA(K) dan Prof.Dr.Hj.Bidasari Lubis, SpA(K) sebagai ketua dan sekretaris PPDS-I IKA Fakultas Kedokteran USU periode Agustus 2007 dan Dr. Melda Deliana,


(7)

SpA(K) sebagai sekretaris program periode 2007 sampai saat ini yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini. 3. Prof.Dr.H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K), selaku Ketua Departemen

Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan periode 2003-2006 dan Dr. Ridwan M.Daulay, SpA(K) selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan periode 2007 sampai saat ini yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan penulisan tesis ini.

4. Seluruh staf pengajar di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.

5. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. H. Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA(K) dan Dekan Fakultas Kedokteran USU yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK USU.

6. Direktur RS H. Adam Malik, RS Tembakau Deli, RS Dr. Pirngadi yang memberi sarana bekerja selama mengikuti program pendidikan.

7. Bapak Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SD Syafiatul, SD Annizam dan SD PDII yang telah memberi izin fasilitas, sarana dan bantuan tenaga untuk pelaksanaan penelitian ini.


(8)

8. Drs.H.Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes yang sudah membimbing dalam pengolahan data hasil penelitian.

9. Klementina Saing, Purnama Fitri dan teman-teman sejawat PPDS Ilmu Kesehatan Anak serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis.

Kepada orang-orang tercinta: Ayahanda Alm Purn. H. Makmur, Ibunda Salmi, Kakak Harti Makmur dan keluarga, Abang Syahmiral Makmur dan keluarga. Mereka yang penuh dengan doa, pengertian dan ketabahan, sehingga penulis dapat menuntaskan pendidikan ini. Semoga budi tulus yang diberikan mendapat imbalan dari Sang Maha Pemberi. Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, September- 2008


(9)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Tesis iii

Halaman Pernyataan iv

Halaman Penetapan Panitia Penguji v

Ucapan Terima Kasih vi

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xi

Daftar Gambar xii

Daftar Singkatan dan Lambang xiii

Abstrak xiv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1

1.2. Perumusan masalah 3

1.3. Hipotesis 3

1.4. Tujuan penelitian 4

1.5. Manfaat penelitian 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi latihan fisik 5

2.2. Aturan latihan fisik 5

2.3. Protokol treadmill 6

2.4. Tekanan darah 2.4.1. Definisi 8

2.4.2. Batasan 8

2.4.3. Kesalahan dalam pengukuran 9

2.5. Obesitas 2.5.1. Definisi 10

2.5.2. Pengukuran 11

2.6. Intevensi latihan fisik, diet dan perilaku 12

2.7. Hubungan tekanan darah dan obesitas 14

2.7.1. Peningkatan aktifitas sistem saraf pusat 15

2.7.2. Resistensi insulin 16

2.7.3. Abnormalitas pembuluh darah ginjal 17

2.8. Hubungan obesitas dan kerusakan ginjal 17

2.9. Kerangka konseptual penelitian 19

BAB 3. METODOLOGI 3.1. Desain 20

3.2. Tempat dan waktu 20

3.3. Populasi penelitian 20

3.4. Perkiraan besar sampel 21


(10)

3.6. Persetujuan/informed concent 22

3.7. Etika penelitian 22

3.8. Cara kerja dan alur penelitian 23

3.9. Identifikasi variabel 26

3.10. Definisi operasional 27

3.11. Pengolahan dan analisis data 28

BAB 4. HASIL 29

BAB 5. PEMBAHASAN 32

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 36

6.2. Saran 36

RINGKASAN / SUMMARY 37

DAFTAR PUSTAKA 39

LAMPIRAN 1. Surat pernyataan kesediaan 43

2. Format penelitian 44

3. Kuesioner orang tua 45

4. Surat komite etik 46

5. Data sampel penelitian 48

RIWAYAT HIDUP 49


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Ukuran manset pengukuran tekanan darah 25 Tabel 4.1. Karakteristik dasar subyek penelitian 30 Tabel 4.2. Perbandingan nilai rerata berat badan, tinggi badan

dan indeks masa tubuh serta tekanan darah sebelum


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram obesitas menyebabkan hipertensi 14

Gambar 2.2. Diagram obesitas menyebabkan kerusakan ginjal 18 Gambar 2.3. Kerangka konseptual penelitian 19


(13)

DAFTAR SINGKATAN

SD : Sekolah Dasar

FK USU : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara BB : Berat Badan

TB : Tinggi Badan IMT : Indeks Masa Tubuh TDS : Tekanan Darah Sistolik TDD : Tekanan Darah Diastolik kg : kilogram

cm : centimeter

mmHg : milimeter Hidrargium dkk : dan kawan-kawan mnt : menit

mph : meter per hours rpm : rapid per minute

NCHS : National Center for Health Statistic

CDC : Center for Disease Control and Prevention TLK : Tebal Lipatan Kulit

dll : dan lain-lain sosek : sosial ekonomi


(14)

DAFTAR LAMBANG

P = Proporsi keadaan yang akan diteliti P1 = Proporsio efek standar

P2 = Proporsio efek yang diteliti Q = (1-P)

d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki m = Tingkat kemaknaan

Z m = Batas kepercayaan Z ß = Kekuatan uji


(15)

ABSTRAK

Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes di Kotamadya Medan

Latar belakang. Obesitas merupakan faktor risiko yang penting untuk terjadinya penyakit-penyakit, antara lain: hipertensi, diabetes mellitus tipe 2 maupun masalah psikososial. Anak obes memiliki kecenderungan tiga kali lipat untuk menderita hipertensi dibanding dengan anak yang tidak obes. Latihan fisik akan mempercepat penurunan berat badan sehingga bila mencapai berat badan normal diharapkan tekanan darah menjadi normal.

Tujuan. Mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap tekanan darah anak obes di 3 SD Swasta Kotamadya Medan

Metode. Penelitian dilakukan secara eksperimental pre test- post test satu kelompok di 3 SD Swasta Kotamadya Medan pada rentang bulan Juli - September 2006. Pengambilan sampel dilaksanakan secara consecutive sampling. Sebanyak 50 orang sampel diberi latihan fisik dengan berlari di atas treadmill selama 8 menit dalam waktu 3 x seminggu selama tiga bulan.

Hasil. Dari 50 orang sampel didapatkan rerata indeks massa tubuh (IMT) 27,40% (di atas kurva persentil 95) menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) WHO. Rerata tekanan darah sistolik pre test dan

post test adalah 107,52 mmHg dan 105,60 mmHg. Tekanan darah

diastolik 75,40 mmHg dan 73,68 mmHg. Sementara rerata berat badan adalah 53,27 kg dan 53,19 kg. Rerata tinggi badan 139,26 cm dan 139, 25 cm. IMT menurun menjadi 27,36% dan berbeda bermakna (p= 0,014). Perbedaan bermakna ditemui pada penurunan tekanan darah sistolik (p = 0,002) dan diastolik (p = 0,007) serta berat badan (p = 0,021), sedangkan untuk tinggi badan tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0,08)

Kesimpulan. Latihan fisik 8 menit dengan berlari di atas treadmill 3 x seminggu selama 3 bulan mempunyai pengaruh untuk menurunkan tekanan darah dan berat badan pada anak obes.


(16)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PHYSICAL TRAINING TOWARD OBESE CHILDREN BLOOD PRESSURE IN MEDAN CITY

Background. Obesity is the important risk factor to happen some diseases such as hypertension, type 2 diabetic mellitus or psycosocial problems. Obese children have three folded tendency to suffer from hypertension compared to non obese children. Physical training will alter the decrease of body weight that if it reaches normal body weight it is helped that the blood pressure becomes normal.

Objectives. To determine the effect of physical training to the blood pressure of obese children in three private primary schools in Medan city, North Sumatera province

Methods. The research is desain of the one group pre- test post-test experimental study in 3 private primary schools in Medan city for the duration July - September 2006. The sample taking is carried out by the consecutive sampling. The sample are given physical training with treadmill running for 8 minutes in three times in a week for 3 months.

Result. From 50 students it is known that the Body Mass Index (BMI) 27,40% which percentile > 95 according to CDC ( Center for Disease Control and Prevention) by WHO. The average of systolic blood pressure pre test and post test is 107,52 mmHg and 105,60 mmHg. The diastolic pressure is 75,40 mmHg and 73,68 mmHg. Therefore the average of body weight is 53,27 kg and 53,19 kg. The average of body height is 139,258 cm and 139,264 cm. BMI decrease becomes 27,36 % and it had significant difference (p = 0,014). The significantly of difference had decrease of systolic blood pressure (p = 0,02), diastolic blood pressure (p = 0,007) and body weight (p = 0,021), respectively whereas for body height had not significant difference (p = 0,08).

Conclusions. Physical training 8 minutes by treadmill 3 times in a week for 3 month has an effect to decrease the body weight and blood pressure for obese children.

Key Words. Physical training, obese children, blood pressure.


(17)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 . Latar belakang

Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami obesitas cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mempunyai berat badan normal.1 Obesitas merupakan faktor risiko yang penting untuk terjadinya penyakit-penyakit antara lain: hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia, hipertrofi ventrikel kiri, masalah ortopedik, maupun masalah psikososial. Oleh sebab itu pencegahan terjadinya obesitas selama masa muda merupakan faktor yang penting dalam mengurangi risiko terjadinya penyakit – penyakit di atas.2,3

Obesitas didefinisikan sebagai peningkatan berat badan oleh karena meningkatnya jaringan lemak tubuh secara berlebihan.2,3 Walaupun banyak metode yang digunakan untuk mengukur lemak tubuh, Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh.2 IMT didefinisikan dengan perbandingan antara berat badan (kg) / kuadrat tinggi badan (m2). Anak dengan IMT > persentil ke 85 diklasifikasikan sebagai overweight dan IMT ≥ persentil ke 95 diklasifikasikan sebagai obesitas.2,3 Peningkatan Indeks Masa Tubuh akan meningkatkan tekanan darah seorang anak.Setiap kenaikan 1 IMT


(18)

akan menaikkan 0,56 mmHg tekanan darah sistolik dan 0,54 mmHg tekanan darah diastolik.1 Untuk menentukan nilai tekanan darah pada anak, The Task Force on Blood Pressure Control In Children telah menerbitkan baku tekanan darah pada anak berumur 1-17 tahun.4- 6 Anak obes memiliki kecenderungan tiga kali lipat untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak obes.7 Pada anak obes terdapat 20-30% yang menderita hipertensi.2

Prevalensi obesitas meningkat tajam di negara maju maupun di negara berkembang. Prevalensi obesitas pada anak usia 6-17 tahun dalam tiga dekade terakhir meningkat dari 7,6 – 10,8% menjadi 13-14% di Amerika Serikat.3

Prevalensi obesitas di SD Negeri kawasan Jakarta Pusat sebesar 9,6% pada tahun 1998. Anak SD swasta di kawasan Jakarta Timur menunjukkan hasil sebesar 27,5% pada tahun 2002.2 Penelitian oleh Evi Kamelia mendapatkan angka kejadian obesitas 20% pada murid SD swasta dan 9% pada murid SD negeri di Medan pada tahun 1995.8

Hipertensi didefinisikan bila terdapat tekanan darah sistolik dan atau tekanan darah diastolik >95 persentil menurut jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Keadaan dimana didapatkan tekanan darah sistolik dan atau tekanan darah diastolik > 90 persentil tapi < 95 persentil dikatakan normal tinggi dan merupakan faktor risiko yang tinggi untuk menderita hipertensi.4-6


(19)

Latihan fisik pada anak obes bertujuan untuk meningkatkan penggunaan kalori dengan cara berjalan, naik tangga, bersepeda dan lain - lain. Latihan fisik akan membantu kecepatan penurunan berat badan. Berat badan akan berkurang jika pemakaian kalori yang dicapai lewat latihan fisik melebihi masukan kalori. Apabila berat badan mencapai nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin maka tekanan darah diharapkan juga akan normal.2,9 Latihan fisik dapat menurunkan tekanan darah pada remaja dan dewasa yang menderita hipertensi. Penelitian tentang korelasi antara latihan fisik dan tekanan darah pada anak sangat terbatas.10 Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin meneliti bagaimana hubungan antara latihan fisik terhadap tekanan darah anak obes.

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan masalah: apakah terdapat pengaruh intervensi latihan fisik terhadap tekanan darah anak obes.

1.3. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan tekanan darah pada anak obes sebelum dan sesudah latihan fisik.


(20)

1.4. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah anak obes sebelum dan sesudah diberikan latihan fisik.

1.5. Manfaat penelitian

Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik pada anak obes dan berguna untuk data awal bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


(21)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Latihan fisik (olah raga) adalah pergerakan tubuh yang dilakukan oleh otot dengan terencana, terstruktur dan berulang yang menyebabkan pemakaian energi untuk memperbaiki kebugaran fisik.11,12 Kebugaran yaitu kemampuan seseorang melakukan kegiatan sehari-hari tanpa keluhan.13

Kebugaran pada anak obes menurun akibat tumpukan lemak tubuh. Makin tinggi persentase lemak tubuh maka makin jelek penampilan seorang anak. Kebugaran anak obes dapat meningkat dengan menurunnya berat badan melalui latihan fisik.13 Latihan fisik pada anak obes, selain mengatasi obesitasnya, juga menurunkan tekanan darah dan menguntungkan secara psikis.13-14 Studi oleh Maziekas MT dan kawan kawan terhadap anak obes berumur 4-17 tahun yang diamati selama satu tahun setelah melakukan latihan fisik didapatkan penurunan persentase lemak tubuh yang bermakna.15

2.2. Aturan latihan fisik

Penyusunan program latihan harus tetap mengikuti prinsip-prinsip olahraga umumnya seperti:


(22)

5x/minggu.11,12

(2). Intensitas: anak obes sebaiknya dengan intensitas ringan sampaIi sedang.11

(3). Durasi: sebaiknya lama latihan fisik selama 30 menit, tidak termasuk latihan yang bersifat pemanasan dan pendinginan.11

(4). Tipe: aerobik dan anerobik.11

2.3. Protokol treadmill

Kinerja (performance) uji latihan fisik sangat bergantung pada jenis latihan fisik dan protokol yang dipakai dalam uji latihan fisik tersebut. Beberapa protokol yang digunakan mencakup peningkatan secara progresif terhadap rata-rata kerja tanpa adanya waktu istirahat diantara perubahan dari peningkatan rata-rata kerja tersebut. Protokol yang digunakan dalam uji latihan fisik untuk anak tergantung pada usia, kesehatan dan tingkat kemampuan olah raga dari anak.16

Kerja treadmill ditandai oleh adanya peningkatan pada setiap kemiringan yang dinyatakan sebagai persen (%), kecepatan treadmill atau keduanya. Derajat kemiringan menunjukkan jumlah elevasi jarak dengan menggunakan satuan kaki (feet) untuk setiap 100 kaki (feet) jarak perjalanan.9,16

Beberapa protokol tredmill yang dipakai dalam uji latihan fisik pada anak, yakni:9,16


(23)

1. Protokol Bruce 2. Protokol Balke 3. Protokol Cycle 4. Protokol James 5. Protokol Godfrey 6. Protokol Strong

Protokol Bruce biasanya digunakan bagi anak usia 4-14 tahun dengan tingkatan

menggunakan stadium (stages). Kecepatan dan derajat stadium meningkat setiap 3 menit mulai 1,7 sampai 6 mph dan dari 10% sampai

22%.16,17 Keuntungan protokol Bruce ini adalah dapat dipakai untuk

semua umur dan respon fisiologi untuk kerja submaksimal dapat diukur. Sayangnya protokol ini menggunakan waktu yang lebih lama dari protokol lainnya, sehingga untuk anak-anak yang lebih muda akan membuat bosan dan kurang menyenangkan sebab membutuhkan waktu 12 menit.9,16,18 Protokol Balke merupakan protokol yang mempunyai kecepatan

tredmill dengan peningkatan kemiringan yang konstan. Protokol ini

umumnya digunakan untuk anak obes, anak yang kurang fit, anak yang sangat muda atau yang memiliki sakit kronis.9,16

Protokol Cycle merupakan protokol yang mempunyai irama yang bervariasi yaitu antara 50 dan 60 rpm dengan lamanya stadium yang


(24)

berbeda (antara 1 dan 3 menit) yang bertujuan untuk meningkatkan beban kerja.16

Protokol James merupakan protokol spesifik yang berdasarkan pada luas permukaan tubuh anak. Protokol ini bertujuan untuk mencapai keadaan yang melelahkan sehingga dapat memperkirakan tenaga maksimal yang dikeluarkan serta untuk mengukur perubahan fisiologi yang terjadi selama uji latihan fisik. Protokol ini memiliki cara kerja yang hampir serupa dengan protokol Godfrey.16

Protokol Strong merupakan protokol yang mempunyai cara kerja yang bertujuan untuk menentukan kapasitas kerja fisik pada frekuensi denyut jantung 170 kali per menit dan untuk menetapkan tingginya kerja sampai menimbulkan kelelahan atau kapan saatnya latihan fisik distop.16

2.4. Tekanan darah

2.4.1. Definisi: Tekanan darah merupakan hasil perkalian curah jantung dan tahanan vaskuler perifer. Peningkatan curah jantung dan atau resistensi vaskuler perifer menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika curah jantung meningkat sementara resistensi vaskuler perifer menurun dan sebaliknya, maka tekanan darah tidak akan meninggi.19

2.4.2. Batasan tekanan darah: 4

Menurut The Second Task Force batasan-batasan nilai tekanan darah normal dan hipertensi pada anak, yaitu:


(25)

• Normal: tekanan darah sistolik dan diastolik < persentil 90 menurut umur dan jenis kelamin

• Normal meninggi: tekanan darah sistolik dan diastolik diantara persentil 90 dan 95 menurut umur dan jenis kelamin.

• Hipertensi: tekanan darah sistolik dan diastolik > persentil 95 menurut umur dan jenis kelamin pada pengukuran tiga kali berturut-turut

2.4.3. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pengukuran tekanan darah:6

1. Tidak sesuainya ukuran manset dengan lingkaran dan panjang lengan anak.

2. Sulitnya mendengar bunyi Korotkoff karena penekanan yang terlalu kuat pada fossa cubiti.

3. Pembacaan dan interpretasi tekanan darah akan sulit jika anak ketakutan atau rewel.

4. Tekanan pada pompa dinaikkan kurang dari 20 mmHg di atas tekanan sistolik.

5. Penurunan pompa yang terlalu cepat sesudah terdengar bunyi Korotkoff IV.


(26)

dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

7. Mata pemeriksa tidak tegak lurus dengan tingginya air raksa sehingga pembacaan menjadi sulit.

Untuk dapat menemukan tekanan darah tinggi sedini mungkin,

tekanan darah sebagai salah satu pemeriksaan fisik perlu diukur pada setiap anak. Dianjurkan untuk melakukan tekanan darah pada setiap anak usia 3 tahun ke atas paling kurang sekali dalam setahun dan bila ada kecurigaan atau tersangka anak menderita hipertensi pengukuran dapat dilakukan lebih sering. Bila hipertensi sudah terdeteksi, perlu dilakukan evaluasi baik terhadap hipertensinya sendiri maupun terhadap faktor penyebabnya, yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya maupun hipertensi sekunder yang penyebabnya sering berhubungan dengan gangguan ginjal.6

2.5. Obesitas 2.5.1. Definisi

Kata obesitas berasal dari bahasa Latin yang didefinisikan sebagai suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.2

Obesitas pada anak merupakan masalah yang kompleks dan merupakan faktor risiko dini yang penting terhadap banyaknya angka kesakitan dan kematian pada saat dewasa seperti hipertensi, dislipidemia,


(27)

hiperkolesterolemia, resistensi insulin, diabetes melitus tipe 2, depresi, rasa malu, dan dikucilkan keluarga.20-22 Obesitas juga merupakan faktor utama etiologi hipertensi esensial pada anak.23

Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda yang khas, antara lain wajah yang membulat, pipi tembem, dagu rangkap dan leher relatif pendek serta perut membucit. 2

2.5.2. Pengukuran obesitas

Pengukuran obesitas diperlukan untuk memastikan diagnosis dan pemantauan hasil terapi. Pengukuran antara lain dengan pengukuran antropometri dan laboratorium.2,24 Pengukuran laboratorium tidak digunakan pada anak karena secara teknis sulit dan tidak praktis.24

Berdasarkan antropometris, obesitas ditentukan berdasarkan tiga metode pengukuran:2,24

1. Pengukuran berat badan dan hasilnya dibandingkan dengan berat badan ideal sesuai tinggi badan (BB/TB). Obesitas didefinisikan jika berat badan menurut tinggi badan di atas persentil 90 atau 120% dibandingkan berat badan ideal. Cara ini lebih mencerminkan proporsi atau penampilan tetapi tidak mencerminkan massa lemak tubuh.


(28)

2. Pengukuran IMT (Indeks Masa Tubuh) yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). IMT ≥ persentil ke 95 merupakan nilai patokan obesitas.

3. Pengukuran langsung lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit (TLK). Terdapat empat macam cara pengukuran TLK yang ideal untuk mendapatkan proporsi lemak tubuh yaitu TLK biseps, triseps, subscapular dan suprailiaka. Bila TLK triseps di atas persentil ke-85 merupakan indikator adanya obesitas.

2.6. Intervensi latihan/aktifitas fisik, diet dan modifikasi perilaku pada obesitas.

Nemet, dkk dalam studinya terhadap 22 orang anak obes berusia 6-16 tahun yang diberi kombinasi intervensi diet, aktifitas fisik dan modifikasi perilaku selama tiga bulan mendapatkan penurunan yang bermakna terhadap berat badan, IMT dan persentase lemak tubuh. Pemantauan saat satu tahun kemudian juga menunjukkan hasil yang sama terhadap penurunan berat badan, IMT dan persentase lemak tubuh.25

Kombinasi intervensi diet dan latihan fisik lebih berhasil dalam tata laksana obesitas dibandingkan hanya interventi diet saja.26 Penelitian Ribeiro MM, dkk pada 39 orang anak obes berumur 8-12 tahun yang diintervensi dengan diet dan latihan fisik didapatkan penurunan tekanan darah yang bermakna dibandingkan dengan hanya intervensi diet saja.27


(29)

Ilyas EI membahas kebugaran pada anak obes. Latihan fisik yang diberikan pada anak disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya. Pada umur 6-12 tahun atau usia sekolah lebih tepat untuk memulai dengan keterampilan otot seperti bersepeda, berenang, menari, berjalan, karate, senam, sepak bola dan basket. Latihan fisik (olah raga) pada anak obes memberi keuntungan pada beberapa hal, antara lain menurunkan lemak tubuh, menurunkan tekanan darah, menguntungkan secara psikis, potensiasi dietary termogenesis, dan dapat mencegah obesitas.13


(30)

2.7. Hubungan tekanan darah dan obesitas

Hubungan antara obesitas dan hipertensi telah lama diketahui namun mekanisme yang pasti bagaimana terjadinya hipertensi akibat obesitas hingga saat ini belum jelas. Sebagian besar peneliti menitikberatkan patofisiologi tersebut pada 3 hal utama yaitu adanya gangguan sistem autonom, resistensi insulin serta abnormalitas struktur dan fungsi pembuluh darah. Ketiga hal tersebut dapat saling mempengaruhi satu dengan lainnya.7,29-32 Gambar 1 memaparkan jalur (pathways) hipertensi yang disebabkan oleh obesitas.


(31)

JP Montani, V Antic, Z Yang Z, Abdul D. Int J of Obesity. 2002; Suppl 2:28-38

Patogenesis obesitas sehingga mengakibatkan suatu hipertensi merupakan hal yang kompleks karena penyebabnya multifaktorial dan saling berhubungan. Leptin, asam lemak bebas dan insulin serta

obstructive sleep apnea yang meningkat pada anak obes akan

menyebabkan konstriksi dan aktivitas sistem saraf simpatis. Resistensi insulin dan disfungsi endotelial juga menyebabkan vasokonstriksi. Peningkatan aktivitas saraf simpatis ginjal, resistensi insulin dan hiperaktifitas sistem renin angiotensin menjadikan reabsorpsi natrium pada ginjal meninggi. Semua faktor-faktor di atas akan mengakibatkan terjadinya hipertensi.32-36

2.7.1. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis

Aktivitas dan vasokonstriksi sistem saraf simpatis yang meningkat diduga kuat berperan besar terhadap terjadinya hipertensi pada obesitas. Kadar leptin, asam lemak bebas dan insulin serta obstructive sleep apnea merupakan faktor-faktor penyebab peningkatan dan vasokonstriksi sistem saraf simpatis tersebut. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis ginjal dan sistem renin angiotensin, akhirnya juga akan menyebabkan reabsorpsi natrium pada tubulus renal meninggi. Interaksi berbagai mekanisme di atas menyebabkan terjadinya suatu hipertensi.31,33


(32)

Nervus aferen ginjal akan merangsang aliran saraf simpatis pada gagal ginjal terminal, namun pada anak obes mekanisme ini masih menjadi pertanyaan.31

Latihan fisik akan menurunkan aktivitas saraf simpatis dimana terjadi hambatan aliran saraf simpatis ginjal, namun apakah gaya hidup, aktifitas yang kurang dan kondisi kejiwaan anak obes dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatis masih belum dapat dijelaskan.31

2.7.2. Resistensi Insulin

Resistensi insulin adalah apabila kadar insulin puasa dalam darah >18 U/mL. Anak perempuan memiliki resistensi insulin yang lebih besar daripada anak laki-laki di i usia perkembangan seksual yang sama meskipun belum jelas apakah perbedaan ini disebabkan faktor-faktor khusus atau karena kandungan lemak tubuh yang lebih banyak pada anak perempuan.29 Penelitian oleh Bell LM, dkk terhadap anak obes yang diberikan latihan fisik selama 8 minggu didapati penurunan resistensi insulin yang bermakna.32

Resistensi insulin diduga merupakan manifestasi awal terjadinya hiperinsulinemia, hiperglikemia dan hipertensi.29


(33)

2.7.3. Abnormalitas pembuluh darah ginjal

Jaringan lemak yang berlebihan pada sinus medula ginjal menyebabkan kompresi dan tekanan dalam ginjal. Hal ini akan menyebabkan kompresi pada loop of Henle, penurunan aliran darah vasa recta dan peninggian reabsorpsi tubulus ginjal sehingga mengakibatkan hipertensi.35

2.8. Obesitas dan Fungsi Ginjal

Pada obesitas terjadi beberapa perubahan struktur dan fungsi ginjal. Aktifitas sistem saraf simpatis dan renin angiotensin menyebabkan peningkatan kadar aldosteron sehingga terjadi retensi natrium dan tekanan arteri yang meninggi. Tekanan ginjal yang bertambah karena dikelilingi oleh timbunan lemak dan perubahan strukturnya menyebabkan hipertensi dan kerusakan glomerulus ginjal lebih berat,34-36 Gambar 2 menunjukkan kerusakan ginjal akibat obesitas.34

Hall JE mendapatkan kerusakan glomerular yang bermakna, pembesaran kapsula Bowman, peningkatan proliferasi sel glomerular dan mesangial sesudah 7 sampai 9 minggu diet tinggi lemak pada anjing.34


(34)

r Leptin

SNS

Activity

Gomerular Hypertension

OBESITY

Glomerulosclerosis

Arterial Hypertension Renal

Vasodilation Renal Medullary Compression

r RAS

Volume Expansion + Activity

Gambar 2. Mekanisme obesitas menyebabkan kerusakan ginjal John EH. Hypertension 2003;41:625-33


(35)

2.8. Kerangka Konseptual Penelitian

if

Inhibisi Aktifasi

Aktifasi Inhibisi

Aktifasi Inhibisi

OBESITAS : - BB

- TB - IMT

- LEPTIN│ - FFA - OSAS │

Renal Symph Nerve

Saraf simpatis

Angiotensin II

Vasokonstriksi Vasodilatasi

TEKANAN DARAH - LATIHAN FISIK TERAPI :

- DIET

- PERILAKU

- MEDIKAMENTOSA


(36)

BAB 3. METODOLOGI

3.1. Desain

Penelitian ini bersifat eksperimental pada satu kelompok pre-test post test (the one group pre- test post- test experimental study) untuk mengetahui perbedaan tekanan darah anak obes di 3 SD Swasta Kotamadya Medan sebelum dan sesudah latihan fisik .

3.2. Tempat dan waktu

Penelitian dilaksanakan di 3 SD Swasta Kotamadya Medan, yakni: SD Syafiatul, Annizam dan PDII yang berlangsung dalam rentang bulan Juli – September 2006.

3.3. Populasi penelitian

Populasi penelitian adalah anak obes sekolah dasar berumur 6-12 tahun dimana ditentukan dengan IMT dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

Sampel adalah bagian dari populasi terpilih yang diambil dengan cara Consecutive Sampling dimana semua subyek yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.


(37)

3.4 Perkiraan besar sampel

Besar sampel ditentukan dengan rumus sampel tunggal untuk uji hipotesis proporsi suatu populasi:37

(

(

)

2

)

2 1 2 2 2 1 1

P

P

Q

P

Q

P

z

n

+

=

α

z

β

Z m = Batas kepercayaan = 95% = 1,96 Z ß = Kekuatan uji = 80% = 0,84

P1 = Proporsio efek standar = 60% P2 = Proporsio efek yang diteliti = 40% Q = (1-P)

Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh sampel 50 orang

3.5. Kriteria penelitian 3.5.1. Kriteria inklusi

1. Anak obesitas primer 2. Usia 6-12 tahun

3. Bersedia ikut penelitian sampai selesai dengan persetujuan orang tua


(38)

3.5.2. Kriteria eksklusi

1. Anak hipertensi sekunder

2. Anak dengan kelainan jantung bawaan 3. Tidak sedang menjalani suatu program diet

3.6. Persetujuan / informed consent

Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai latihan fisik dan pengukuran tekanan darah,berat badan, tinggi badan dan indeks masa tubuh yang akan dilakukan. Formulir Persetujuan Kesediaan dan draft penjelasan sebagaimana terlampir dalam tesis ini.

3.7. Etika penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, seperti yang terlampir pada tesis ini.


(39)

3.8. Cara kerja dan alur penelitian

Variabel Bebas Variabel Tergantung PRETEST POST TEST

Berat Badan Latihan

Fisik

Tekanan Darah

Tekanan Darah

Diet Riwayat

Keluarga Sosek

3.8.1. Alat

1. Timbangan berat badan Camry® tipe EB 6571 dengan akurasi 0,1 kg

2. Staturemeter 2 M untuk mengukur tinggi badan dengan akurasi 1 mm

3. Sphygmomanometer Nova® dengan akurasi 2 mm Hg (Maksimal 300 mmHg)

4. Stetoskop Litmann® untuk anak

5. Treadmill ® seri XF-797 B, Oma Metal Medical Co, Ltd 3.8.2. Cara kerja

1. Subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah anak obes berumur 6-12 tahun dengan nilai IMT > 25 (≥ persentil


(40)

95) kurva IMT NCHS WHO (2000)

2. Data dasar anak dicatat dalam satu lembaran isian (lampiran). Pengukuran antropometri dilakukan dengan mengukur berat badan (BB) dengan menggunakan Timbangan berat badan ® Camry tipe EB 6571 dengan akurasi 0,1 kg. BB diukur pada anak berpakaian seragam sekolah tanpa sepatu, dengan kantong baju dan kantong celana tanpa isi. Tinggi badan (TB) diukur dengan Staturemeter 2 M dengan akurasi 0,5 cm. Anak berdiri tegak rapat ke dinding tanpa memakai alas kaki dengan tumit pada posisi bidang vertikal yang sama. Kedua lengan dalam posisi relaks di samping dan wajah tegak lurus menghadap ke depan.

Untuk melihat angka pada pengukuran tinggi badan diletakkan mistar segi tiga dari kayu, tegak lurus terhadap pengukur dan tepat di atas kepala subyek.

3.Pengukuran tekanan darah dilakukan di ruangan yang tenang menggunakan tensimeter air raksa. Ukuran manset yang dipakai disesuaikan dengan panjang lengan anak dan menutup 2/3 lebar lengan anak. Setelah anak istirahat sekitar 5 menit,maka dimulai pemeriksaan tekanan darah.4-6


(41)

Tabel 1. Ukuran – ukuran manset untuk pengukuran tekanan darah. Nama Manset Lebar kantong karet (cm) Panjang kantong karet (cm)

• Neonatus 2,5 – 4 5 – 9

• Bayi 4 – 6 11,5 – 18

• Anak 7,5 – 9 17 – 9

Dahler Bahrun.Hipertensi Sistemik. Dalam: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, penyunting. Buku ajar nefrologi anak. Edisi ke-2. Jakarta.IDAI. 2002.h.242-287

Posisi sampel duduk dengan lengan lurus di samping badan dengan resrvoir air raksa setinggi jantung. Lokasi pengukuran pada lengan atas kanan dimana posisi lengan kanan terbuka dan terletak di atas permukaan yang rata dan fossa cubiti sejajar dengan posisi jantung.4-6

Pengukuran dilakukan oleh dua orang yang berbeda pada masing-masing anak kemudian diambil rerata dari pengukuran tersebut. Dilakukan pengukuran yang ketiga jika didapatkan perbedaan yang lebih atau sama dengan 5 mmHg pada tekanan darah sistolik dan atau diastolik.

Batasan tekanan darah sistolik untuk anak usia 1-13 tahun adalah pertama terdengar bunyi Korotkof I, tekanan darah

diastolik adalah bunyi Korotkof IV mulai menghilang. Nilai normal tekanan darah sistolik maupun diastolik adalah <P90


(42)

menggunakan kurva persentil tekanan darah untuk anak dan remaja.4-6

4. Semua subyek memakai alat Treadmill ® seri XF-797 B, Oma Metal Medical Co,Ltd selama 8 menit,9 dan memakai protokol Balke16, yaitu:

a). pemanasan berupa berjalan di atas treadmill selama 2 menit b). latihan fisik berlari di atas treadmill dengan kecepatan 1,73 mil/jam dan kemiringan 100 selama 8 menit.

c). pemulihan dengan berjalan di atas treadmill dengan sudut kemiringan00

5. Latihan fisik dengan berlari di atas treadmill ini berlangsung 3x seminggu selama 3 bulan.9,12 Setelah 3 bulan dilakukan kembali penimbangan BB, pengukuran TB, IMT dan tekanan darah. Tekanan darah diukur antara jam 07.00 - 08.00 WIB sebelum subyek melakukan aktifitas oleh asisten peneliti.

6. Latihan fisik dilakukan di sekolah masing-masing sampel dan di

awasi oleh peneliti. 3.9. Identifikasi variabel

3.9.1. Variabel Bebas Skala - Anak obes Nominal - Latihan fisik Nominal 3.9.2. Variabel Tergantung


(43)

- Berat badan Numerik - Tinggi badan Numerik - Indeks masa tubuh Numerik - Tekanan darah Numerik 3.9.3. Variabel Perancu

- Diet Numerik - Riwayat Keluarga Nominal - Sosio ekonomi Ordinal

3.10. Definisi Operasional

3.10.1. Latihan fisik pada penelitian ini adalah latihan fisik dengan menggunakan treadmill yang berlangsung 3x seminggu selama 3 bulan, masing-masing 8 menit setiap subyek.

3.10.2. Indeks Masa Tubuh dihitung berdasarkan rumus berat badan ( dalam kg) dibagi tinggi badan2 (m) kuadrat, dinyatakan dalam kg/m2 3.10.3. Obesitas ditegakkan berdasarkan pengukutan IMT dan berada pada ≥ persentil 95 kurva IMT NCHS WHO (2000).2 Pada penelitian ini subyek tidak mengalami hipertensi sekunder, kelainan kardiovaskuler, anak obes sekunder dan tidak sedang menjalani suatu program diet.


(44)

3.11. Pengolahan dan analisis data

Data yang terkumpul akan diolah, dianalisis, dan disajikan dengan menggunakan program komputer (SPSS versi 14,0 dan Microsoft Excell tahun 2003). Uji statistik berat badan sebelum dan sesudah latihan fisik memakai uji t dependent berpasangan. Uji statistik tekanan darah sistolik dan diastolik memakai uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Uji bermakna bila P <0,05.


(45)

BAB 4. HASIL

PARTISIPAN, n = 72

SESUAI KRITERIA INKLUSI n = 50

ANALISA LENGKAP, n = 50

Gambar 4.1. CONSORT PENELITIAN

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa persentase obesitas lebih banyak diderita oleh anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan dengan perbandingan 60% : 40% dari 50 orang sampel yang diteliti.


(46)

Tabel 1. Karakteristik dasar subyek penelitian

Mean SD Minimum Maksimum Umur (thn) 10.20 1,07 7 12 Berat Badan (kg) 53,27 9,05 39 73 Tinggi Badan (cm) 139,26 10,58 117,4 158,2

IMT (kg/m2) 27,40 2,94 20,1 34,7 Tekanan Darah (mmHg)

- Sistolik 107,52 11,13 90 136 - Diastolik 75.40 6,76 60 9

Dari tabel 1 terlihat bahwa umur rerata anak yang ikut dalam penelitian adalah 10,20 tahun dengan rerata berat badan 53,27 kg, tinggi badan 139,26 cm, IMT 27,40. Rerata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik adalah 107,52 mm Hg dan 75,40 mmHg.


(47)

Tabel 2. Perbandingan nilai rerata berat badan, tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah latihan fisik

Sebelum Sesudah P Berat badan (kg) 53,27 53,19 0,021 Tinggi badan (cm) 139,25 139,26 0,83 IMT (kg/m2) 27,4 27,36 0,014 Tekanan darah (mmHg)

- Sistolik 107,52 105,60 0,002 - Diastolik 75,40 73,68 0,007 Dari tabel 2 terlihat bahwa terdapat perbedaan bermakna nilai rerata berat badan, tekanan darah sistolik dan diatolik sebelum dan sesudah latihan fisik (P < 0,05). Sementara untuk tinggi badan tidak terdapat perbedaan bermakna (P > 0,05)


(48)

BAB 5. PEMBAHASAN

Data hasil studi ini menunjukkan prevalensi obesitas lebih banyak didapati pada anak laki-laki dibanding anak perempuan (60% : 40%). Penelitian sebelumnya di Indonesia menurut SUSENAS tahun1992 menemukan prevalensi obesitas pada anak perempuan 8%, sementara pada anak laki-laki 6,3% di daerah perkotaan.2

Sorof dkk melaporkan prevalensi anak obes sebanyak tiga kali lipat untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan anak non obes, dimana prevalensi hipertensi sistolik 50% pada anak obes dan hipertensi diastolik 30% pada anak non obes.7 Pada anak obes terdapat 20-30% yang menderita tekanan darah tinggi.2

Tekanan darah normal anak-anak bervariasi, oleh karena banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain: umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, sosioekonomi, warna kulit dan tempat tinggal.6,38 Ariani A meneliti tekanan darah pada anak SD yang tinggal di daerah pegunungan dan tepi pantai tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap prevalensi hipertensi.39 Penelitian oleh Saing JH, dkk menyimpulkan angka kejadian hipertensi anak 15-18 tahun antara daerah perkotaan dan pinggiran kota tidak dijumpai perbedaan bermakna.40

Dengan bertambahnya umur, berat badan dan tinggi badan ikut juga bertambah sampai anak mencapai usia dewasa. Keadaan ini akan


(49)

berpengaruh terhadap nilai tekanan darah anak. Anak yang lebih berat atau lebih tinggi, mempunyai nilai tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak sebaya yang badannya lebih kurus pada usia dan jenis kelamin yang sama.6

Peningkatan Indeks Masa Tubuh akan meningkatkan tekanan darah seorang anak.Setiap kenaikan 1 IMT akan menaikkan 0,56 mmHg tekanan darah sistolik dan 0,54 mmHg tekanan darah diastolik.1

Hubungan antara obesitas dan hipertensi pada anak-anak telah dilaporkan pada beberapa studi di antara beragam etnis dan ras, dengan semua hasil studi mendapatkan adanya tekanan darah yang lebih tinggi dan atau prevalensi yang lebih tinggi untuk terjadinya hipertensi pada anak-anak obesitas dibandingkan anak-anak yang normal.7

Beberapa studi dilakukan pada anak obes yang difokuskan melalui pendekatan latihan/aktifitas fisik, diet, mengubah pola hidup dan keterlibatan keluarga. Peranan farmakologi dalam manajemen anak obes masih kontroversial. Efek positif dari penurunan berat badan terhadap tekanan darah pada anak-anak telah banyak dilaporkan.2 Terdapat penurunan tekanan darah sebanyak 8/7 mmHg dengan penurunan berat badan 3,9 kg setelah intervensi latihan fisik dan diet selama 3 minggu pada anak-anak obes.7 Pada anak sehat yang diberikan latihan fisik dengan treadmill menunjukkan penurunan IMT dan tekanan darah. Kesimpulan ini ditunjukkan oleh studi Shea S, dkk terhadap 196 orang


(50)

anak berumur 5 tahun.43 Nemet D, dkk menyimpulkan keuntungan intervensi latihan fisik, diet dan modifikasi perilaku selama tiga bulan dan satu tahun pengamatan terhadap penurunan berat badan dan tekanan darah.25 Maziekas MT, dkk menemukan penurunan persentase lemak tubuh pada anak dan remaja obes setelah melakukan latihan fisik.15

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap perubahan berat badan dan tekanan darah sebelum dan sesudah latihan fisik. Terdapat penurunan tekanan darah sistolik 1.92mmHg dan tekanan darah diastolik 1,72 mmHg setelah 3 bulan diberikan latihan fisik berlari di atas treadmill selama 8 menit dalam 3 kali seminggu.

Banyak studi menunjukkan penurunan tekanan darah diinduksi oleh penurunan berat badan pada anak obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah berhubungan langsung terhadap penurunan berat badan. Roccini dkk melakukan penelitian pada 72 orang anak obes selama 20 minggu yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok dimana kelompok pertama dengan intervensi diet saja, kelompok kedua diet dan latihan fisik serta kelompok ketiga sebagai kontrol (tidak ada intervensi). Dijumpai penurunan tekanan darah sistolik 10 mmHg pada kelompok pertama sedang pada kelompok kedua terjadi penurunan 16 mmHg, sementara pada kelompok ketiga sebagai kelompok kontrol terdapat peningkatan tekanan darah sistolik 4 mmHg. Kesimpulannya menunjukkan


(51)

bahwa penurunan berat badan yang mengikutsertakan aktivitas dan atau diet sangat menentukan dalam penatalaksanaan anak-anak obesitas yang mengalami hipertensi.26

Begitu juga pada penelitian ini, penurunan tekanan darah darah diinduksi oleh penurunan berat badan. Rerata berat badan sebelum latihan fisik adalah 53,27 kg dan tejadi penurunan menjadi 53,11 kg ( 0,16 kg). Namun pengaruh diet tidak diikutsertakan.

4.3. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Tidak dapat dikontrolnya diet sampel selama penelitian berlangsung, baik saat berada di sekolah maupun di rumah.

2. Tidak dapat dikontrolnya latihan fisik subyek selain intervensi latihan fisik penelitian, baik saat berada di sekolah maupun di rumah


(52)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Latihan fisik dengan berlari di atas treatmill 8 menit 3 kali seminggu selama 3 bulan menurunkan rerata berat badan 0,16 kg dan rerata tekanan darah sistolik 1,92mmHg serta tekanan darah diastolik 1,72 mmHg pada anak obes.

6.2. Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan meneliti pengaruh diet dan pemantauan latihan fisik di rumah terhadap tekanan darah anak obes yang diberikan intervensi latihan fisik. Tekanan darah sebaiknya dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis kelamin subyek penelitian. Jumlah sampel sebaiknya diperbanyak agar hasil penelitian lebih mewakili intervensi yang diharapkan.


(53)

RINGKASAN

Latihan fisik adalah pergerakan tubuh yang dilakukan oleh otot dengan terencana dan berulang yang menyebabkan peningkatan pemakaian energi untuk memperbaiki kebugaran fisik. Latihan fisik akan menurunkan berat badan pada anak obes sehingga terhindar dari faktor-faktor resiko terjadinya penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus tipe 2 dan masalah-masalah psikososial.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tekanan darah anak obes setelah melakukan latihan fisik dengan berlari di atas treadmill 8 menit, tiga kali seminggu selama tiga bulan.

Anak obes berumur 6-12 tahun di 3 SD Swasta Kotamadya Medan diambil secara Consecutive Sampling berdasarkan IMT, bukan penderita hipertensi sekunder, obesitas sekunder dan kelainan kardiovaskuler serta tidak sedang menjalani program diet. Pada 50 orang anak dilakukan pemeriksaan tekanan darah lalu dilakukan intervensi berlari di atas

treadmill dan diperiksa kembali tekanan darah 3 bulan kemudian.

Pemeriksaan terhadap BB, TB dan IMT juga dilakukan sebelum dan sesudah 3 bulan latihan fisik dengan treadmill.

Pada penelitian ini didapatkan perbedaan bermakna secara statistik terhadap BB, IMT dan TD Sistolik dan Diastolik. Perbedaan tidak bermakna dijumpai terhadap TB.


(54)

SUMMARY

Exercise is defined as any body movement produced by skeletal muscle that result in energy expenditure that is planned and repetitive with a goal of improving physical fitness. Exercise will be increased calory requipment so that body weight decreased and blood pressure will be decrease too. There is avoided of risk factor obesity were hypertension, diabetes mellitus type 2 or psychosocial problems.

The aim of this study to identification from the different of blood pressure toward exercise in obese children with running on treadmill 8 minutes, 3 times a week in 3 months.

The obese children of age 6 – 12 years old in three privates primary school in Medan City got by consecutive sampling base on body mass index. Fifty obese children are not suffered secondary hypertension, secondary obese, cardiovascular disease and not doing diet program. The measured of body weight, body length, body mass index and blood pressure before and after exercise.

There is a significant statistical associated between reduce body weight, body mass index, systolic and diastolic blood pressure values with running on treadmill whereas body length is not significantly in this study.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

1. He Q, Ding ZY, Tak Fong DY, Karlberg J. Blood pressure is associated with body mass index in both normal and obese children. Hypertension. 2000; 36:165-70

2. Sjarif DR. Obesitas pada anak dan permasalahannya. Dalam: Trihono PP, Pudjiarto SP, Sjarif DR, penyunting. Hot Topics in Pediatrics II. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLV. 18-19 Februari 2002. Jakarta: BP FKUI, 2002. h. 218-19-34

3. Lenders CM, Hoppin AG, Evaluation and management of obesity. Dalam: Walker WA, Watkins JB, Duggan C, penyunting. Nutrition in Pediatrics Basic Science and Clinical Application. Edisi ke-3. Hamilton. London: BC Decker Inc, 2003. h. 917-31

4. National High Blood Pressure Education Program Working Group on Hypertension Control in Children and Adoslescents. Update on the 1987 Task Force report on high blood pressure in children and adoslescents: A Working Group Report from the National High Blood Pressure Education Program. Pediatrics.1996; 98:649-58

5. National High Blood Pressure Education Program Working Group on Hypertension Control in Children and Adoslescent. The Fourth report on the diagnosis, evaluation and treatment of hight blood bressure in children and adoslescent. Pediatrics. 2004; 114:555-73

6. Bahrun D. Hipertensi sistemik. Dalam: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, penyunting. Buku ajar nefrologi anak. Edisi ke-2. Jakarta: IDAI, 2002. h. 242-287

7. Sorof J, Daniels S. Obesity hypertension in children a problem of epidemic proportions. Hypertension. 2002; 40:441-47

8. Kamelia E. Kejadian obesitas pada anak usia 10-13 tahun di tiga sekolah dasar negeri dan tiga sekolah dasar swasta kotamadya Medan (tesis). Medan: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU,1999 9. American College of Sports Medicine. ACSM’s guidelines for exercise

testing and prescription. Dalam: Soegiarto B, Suyono YJ, Anggraini D, editor. Panduan uji latihan jasmani dan peresepannya. Edisi ke-5. Jakarta: EGC, 2004. h. 185-188

10. Hofman A, Walter HJ, Connelly PA, Vaughan RD. Blood pressure and physical fitness in children. Hypertension. 1987; 9:188-97

11. Committee on Sports Medicine and Fitness. Assesing physical activity and fitness in the office setting. Pediatrics. 1994; 93:686-88

12. Tumbelaka G. Pedoman olah raga untuk usia anak sekolah (usia 6-18 tahun). Buletin IDAI. 2007; 52: XXVII. h. 40-46

13. Ilyas EI. Aspek kebugaran pada obesitas anak. Dalam Samsudin, Nasar SS, Sjarif DR, penyunting. Masalah gizi ganda dan tumbuh


(56)

kembang anak. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXXV, 11-12 Agustus 1995, Jakarta:BP FKUI, 1995. h. 89-102 14. American Academy of Pediatrics. Committee on Sports Medicine and

Fitness and Committee on School Health. Physical fitness and activity in schools. Pediatrics. 2000; 105:1156-57

15. Maziekas MT, LeMura LM, Stoddard NM, Kaercher S, Martucci T. Follow up exercise studies in paediatric obesity: implications for long term effectiveness. Br J Sports Med. 2003; 37:425-29

16. Washington RL, Bricker JT, Alpert SA, Daniels SR, Deckelbaum RJ, dkk. Guidelines for exercise testing in the pediatrics age group. From the committee on atherosclerosis and hypertension in children, council on cardiovasculer disease in the young, the American heart association. Circulation. 1994; 90:2166-78

17. MK Lenk, D Alehan, A Celiker, F Alpay, U Sarici. Bruce treadmill test in healthy Turkish children: endurance time, heart rate, blood pressure and electrocardiographic changes. Turk J Pediatr. 1998; 40(2):167-75 18. Fletcher GF, Balady GJ, Amsterdam EA, Chaitman B, Eckel R, dkk.

Exercise standards for testing and training. Circulation. 2001; 104:1694-1740

19. Bernstein D. Systemic hypertension. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Stanton BF,penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi 18. Philadelphia: WB Saunders, 2007. h. 1988-95

20. American Academy of Pediatrics. Committee on Nutrition. Prevention of pediatric overweight and obesity. Pediatrics. 2003; 112:424-30

21. Hannon TS, Rao G, Arslanian SA. Childhood obesity and type 2 diabetes mellitus. Pediatrics. 2005; 116:473-80

22. Sjoberg RL, Nillson KW, Leppert J. Obesity, shame, and depression in school age children: a population based study. Pediatrics. 2005; 116:389-92

23. Lima EM. Assessment of risk factors associated with elevated blood pressure in children and adolescent. Jornal de Pediatria. 2004; 80:3-4 24. Nasar SS. Obesitas pada Anak: Aspek klinis dan pencegahannya.

Dalam: Samsudin, Nasar SS, Sjarif DR, penyunting. Masalah gizi ganda dan tumbuh kembang anak. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XXXV, 11-12 Agustus. 1995, Jakarta:BP FKUI, 1995. h. 68-81

25. Nemet D, Barkan S, Epstein Y, Friedland O, Kowen G. Short and long term beneficial effect of a combined dietary-behavioral-physical activity intervention for the treatment of childhood obesity. Pediatrics. 2005; 115:443-9

26. Council on Sports Medicine and Fitness and Council on School Health. Active healthy living: Prevention of childhood obesity through increased physical activity. Pediatrics. 2006; 117:1834-42


(57)

27. Ribeiro MM, Silva AG, Santos NS, Guazzelle I, Matos LNJ, dkk. Diet and exercise training restore blood pressure and vasodillatory responses during physiological maneuvers in obese children. Circulation. 2005; 111:1915-23

28. Rocchini AP, Katch V, Anderson J, Hinderliter J, Becque D, dkk. Blood pressure in obese adolescent: Effect of weight loss. Pediatrics. 1988; 82:16-23

29. Umboh A, Kasie J, Edwin J. Hubungan antara resistensi insulin dan tekanan darah pada anak obes. Sari Pediatri. 2007; 8:289-93

30. Montani JP, Antic V, Yang Z, Dullo A. Pathway from obesity to hypertension: From the perspective of a vicious triangle. Int J of Obesity. 2002; Suppl 2:28-38

31. Esler M, Straznicky N, Eikelis N, Masuo K, Lambert G, dkk. Mechanism of Activation in Obesity Related Hypertension. Hypertension. 2006; 48:787-96

32. Bell LM, Watts K, Siafarikas A, Thompson A, Ratnam N, Bulsara M, Finn J, dkk. Exercise alone reduces insulin resistance in obese children independently of changes in body composition. J Clin Endocrinol Metab. 2007; 92:4230-35

33. Rocchini AP. Adolescent obesity and hypertension: adolescent obesity and hypertension. American Society of Hypertension. 2000; 4:5-6

34. Hall JE. The kidney, hypertension, and obesity. Hypertension. 2003; 41:625-33

35. Rahmouni K, Correia MLG, Haynes WG, Mark AL. Obesity-Associated Hypertension. New Insight In to Mechanisms. Hypertension. 2005; 45:9-14

36. Becker MMC, Silva OB, Moreira IEG, Victor EG. Arterial Blood Pressure in Adolescent During Exercise Stress Testing. Arq Bras Cardiol. 2007; 88(3):297-300

37. Madiyono B, Mz MS, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasomoro S, Ismael S, penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis.Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto, 2002. h. 259-86

38. Kher KK. Hypertension. Dalam:Kher KK, Makker SP, penyunting. Clinical pediatric nephrology. Singapura:Mc Graw-Hill International, 1992. h. 323-76

39. Ariani A. Studi tekanan darah pada anak sekolah dasar yang tinggal di daerah pegunungan dan tepi pantai (tesis).Medan:Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU,1998

40. Saing JH, Daulay RM, Ramayati R, Rusdidjas. Comparison of blood pressure of senior high school students in the inner and outer city of Medan. Paediatr Indones. 2007; 47:247-51


(58)

41. Garcia FD, Terra AF, Queiroz AM, Correia CA, Ramos PS, Ferreira QT, dkk. Evaluation of risk factors associated with increase blood pressure in children. J Pediatr (Rio J). 2004; 80(1):29-34

42. Chiolero A, Bovet P, Paradis G, Paccaud F. Has blood pressure increase in children in response to the obesity epidemic. Pediatrics. 2007; 119(3):544-53

43. Shea S, Basch CE, Gutin B, Stein AD, Contento IR, Irigoyen M, dkk. The rate of increase in blood pressure in children 5 years of age is related to changes in aerobic fitness and body mass index. Pediatrics. 1994; s94:465-70


(59)

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN KESEDIAAN Bapak/Ibu yang terhormat

Kegemukan pada anak cenderung menetap sampai dewasa dan merupakan faktor risiko untuk timbulnya penyakit-penyakit di kemudian hari, antara lain hipertensi, diabetes mellitus (kencing manis), dislipidemia (gangguan pencernaan lemak), maupun masalah psikososial (rasa malu, rendah diri, dikucilkan kawan dan keluarga dll)

Pada saat ini Subbagian Nefrologi Anak RSHAM FK USU sedang melakukan penelitian mengenai ” Pengaruh latihan fisik terhadap tekanan darah anak obes di 3 SD Swasta Kotamadya Medan.”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tekanan darah seorang anak obesitas. Kami akan mengadakan tanya jawab dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tersebut tidak menyebabkan efek samping. Pada anak akan dilakukan latihan fisik berupa berlari di tempat di atas treadmill selama 8 menit dalam 3x seminggu selama 3 bulan.

Penelitian ini diikuti dengan sukarela dan tanpa dipungut biaya. Hal yang berhubungan dengan penelitian akan kami simpan sebagai rahasia. Bila Bapak/Ibu menyetujui, mohon surat persetujuan ini ditandatangani.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama ... Umur ...

Alamat :...telp: ... Setelah mendapat keterangan secukupnya dengan sukarela menyetujui putera/ puteri kami untuk diikutsertakan dalam penelitian:

Nama: ...Kelas: ... Umur :...Jenis Kelamin:...

Medan,...2006

Yang membuat pernyataan Peneliti Kepala Sekolah

(...) (Dr.Nur Iman Makmur) (...)


(60)

Lampiran 2

Tanggal :... No :...

LEMBAR FORMAT PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH ANAK OBES DI 3 SD SWASTA KOTAMADYA MEDAN

IDENTIFIKASI SAMPEL

1. NAMA :

2. JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI / PEREMPUAN* 3. USIA :

4. NAMA AYAH : 5. NAMA IBU :

DATA PENELITIAN

1. BERAT BADAN : kg 2. TINGGI BADAN : cm 3. IMT : kg/m2 4. TEKANAN DARAH : mmHg

Keterangan:


(61)

Formulir kuesioner untuk orang tua murid Nama Murid: Kelas: SD:

¬ Data Ayah

- Nama : ... Umur : ...thn - Berat badan: ...kg ,Tinggi badan : ...cm

- Pendapat Ayah tentang kegemukan pada sang anak: ...

¬ Data Ibu

- Nama : ...- Umur : ...thn - Berat badan: ...kg, Tinggi badan : ...cm

- Pendapat Ibu tentang kegemukan pada sang anak:...

• Adakah upaya keluarga menurunkan berat badan ananda? (ada/tidak ) - bila ada, sebutkan:..., sejak :...

• Apakah ananda mempunyai penyakit ginjal? (ada / tidak)

- bila ada, sebutkan:..., sejak :...

• Apakah ananda mempunyai penyakit jantung? (ada / tidak ) - bila ada, sebutkan:..., sejak :...

• Adakah anggota keluarga lainnya yang kegemukan? (ada / tidak) - bila ada, sebutkan siapa:...

• Apakah keluarga mengetahui anak menderita darah tinggi? (ya/tidak) t - bila ya, upaya apa yang dilakukan untuk mengatasinya:...

• Adakah anggota keluarga lain yang menderita tekanan darah tinggi? (ada / tidak )- bila ada, sebutkan : ...sejak:...

• Adakah anggota keluarga lainnya yang menderita penyakit jantung? (ada / tidak )- bila ada, sebutkan : ...

• Apakah ananda berolah raga di rumah dengan teratur? (ya / tidak ) - bila ya, jenisnya:...: brp kali/mg?...x durasi:...jam

Terima kasih atas partisipasi orang tua terhadap penelitian yang akan dilakukan


(62)

DATA SAMPEL PENELITIAN

TD (mmHg) TD (mmHg) JENIS

KELAMIN

BB(KG) TB (cm)

(Pre Test) (Post Test) NO NAMA (L/P) UMUR (THN) Pre Test Post Test Pre Test Post Test IMT (kg/m2)

Pre Post

Test Test TDS TDD TDS TDD

1 T.M. Ryandana L 9 40 40 134 134 22,27 22,70 90 60

90 60

2 Amalia N.K P 7 49.2 49.2 140.3 140.3 25 25,00 100 80 98 70

3 Fariz Abdillah L 10 44.1 44 148 148 20,13 20,09 110 70 108 70

4 M. Alfaris L 10 49 49 145.4 145.4 23,18 23,18 120 80 110 80

5 M. Miftah L 10 47 47 138.4 138.4 24,54 24,54 90 80 90 80

6 Mirfan Ardiansyah L 11 49.3 49,2 141.2 141.2 24,72 24,67 120 90 118 78

7 Hilmi Rizki Lubis L 11 50 50 145 145 23,78 23,78 120 80 108 78

8 Sarah Jiuta P 11 57.2 57.2 134.7 134.7 31,59 31,59 100 70 100 70

9 Sofia Nur Aini P 12 58.4 58,5 137 137 31,11 31,17 100 80 98 70

10 Rifka Annisa P 10 39 39.1 118.3 118.3 27,88 27,95 100 70 110 70

11 Aska Imanda P 11 45 44.7 127.4 127.4 27,73 27,54 100 70 116 78

12 M. Rafli Syahfikri L 11 47 47 132.1 132.1 26,93 26,93 120 80 124 70

13 Tiza Azzahra P 11 48 48.1 130.4 130.4 28,24 28,29 110 80 106 78

14 Haekal Muhamad L 11 59 58 139 139 30,54 30,02 110 80 96 78

15 Karina Amelia N P 10 50.4 50.3 127.6 127.6 30,96 30,90 120 80 116 80

Nur Iman Makmur : Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes Di Kotamadya Medan, 2008 USU e-Repository © 2008


(63)

16 Hani Melati Hrp P 11 70 70.2 153 153,03 29,90 29,99 100 80 100 80

17 Ikhsan Pratama L 11 63.5 63.1 144.7 144.7 30,32 30,13 110 80 106 80

18 Fitra Tansah L 11 73 72.2 156 156 29,30 29,68 110 80 108 70

19 Mayuni Tasha P 11 66.1 66.2 152 152 28,61 28,65 90 80 90 80

20 Revi Andreas Srg L 10 62.4 62.4 158 158 24,30 24,30 120 80 120 78

21 M. Hanif Irfan L 9 60.7 60.7 150.4 150.4 26,83 26,83 100 80 98 78

22 Ibrahim Ginting L 11 68 68 147 147,02 31,47 31,47 120 80 120 80

23 Dimas RF. Hsb L 9 45.6 45.6 129.3 129.3 27,27 27,27 136 70 136 70

24 Amanda Permata P 9 42 42 118.2 118.2 30,06 30,06 90 60 90 60

25 Indra Bayu L 10 48 47.8 132 132 27,55 27,43 110 70 118 78

26 Rifki Ariqsyah L 8 39.2 39.2 117.4 117.4 28,45 28,45 120 70 120 70

27 Balqis Rimanda P 11 47 46.9 133.4 133.4 26,41 26,35 100 80 98 70

28 Raden Roro P 11 58 58 152 152 25,10 25,10 100 70 100 70

29 Habibul Haz Rtg L 10 42 42 126.5 126.5 26,25 26,25 110 80 108 80

30 Wisno Abdilah L 11 60 60 154 154 25,30 25,30 100 70 98 70

31 Izzudin Rabbani L 11 49.3 49,1 136.7 136.7 26,38 26,28 100 80 100 78

32 Aidil R. Dalimunte L 9 63 62.8 148 148 28,76 28,67 100 80 98 80

33 Faradina Liandi P 11 59.4 59.3 140 140,03 30,31 30,26 110 80 108 70

34 Dinna Rosa P 11 56.7 56.7 141.2 141.2 28,44 28,44 130 90 126 80

35 Haris Goziziadi L 11 57.1 56.2 139.3 139.3 29,55 29,09 120 70 120 70

36 Haris Pulungan L 10 52 52 143.1 143.1 25,43 25,43 100 70 96 70

37 Bima Sakti L 8 49.2 49.2 140.2 140.2 25,10 25,10 110 70 110 70

38 M. Kiki L 8 46 46 134.1 134.1 25,61 25,61 90 70 90 70

39 Fauzan Ridho R. L 9 51.3 51.3 141 141 25,80 25,80 90 60 88 60

40 Yoriza Afriza Trg L 10 50.7 50.6 147 147 23,46 23,42 110 70 110 70


(64)

42 M. Fadli L 10 58.2 58.3 158.2 158.2 23,26 23,30 100 80 100 78

43 M. Reza Pinem L 11 60.7 60,5 140 140 30,97 30,88 110 70 100 60

44 Siti R.. Pinem P 9 60 60 141.3 141.3 30,06 30,06 100 70 100 70

45 Sania Ginting P 10 42 42 122 122,03 28,21 28,20 100 70 98 74

46 Yogi Andriono L 11 56.6 56.5 140 140 28,87 28,83 120 80 110 78

47 Maheswar P 11 43 43 138.7 138.7 22,36 22,36 120 80 110 80

48 Nova Akila Sari P 10 48 47.8 128 128 29,30 29,18 100 70 98 76

49 Tri Putri UK P 10 43 43 123.4 123.4 28,25 28,25 110 80 110 78


(65)

Surat Komite Etik

Nur Iman Makmur : Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes Di Kotamadya Medan, 2008 USU e-Repository © 2008


(66)

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Nur Iman Makmur Tanggal lahir : 10 November 1971 Tempat lahir : Bukittinggi

Alamat : Jl. Jamin Ginting, Gg. H. Arif 14 Pd Bulan, Medan

Pendidikan

1. Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Maninjau, Kab Agam, Sumbar, tamat tahun 1984

2. Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Maninjau, Kab Agam, Sumbar, tamat tahun 1987

3. Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri Maninjau, Kab Agam, Sumbar, tamat tahun 1990

4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1997

Riwayat Pekerjaan

• Dokter Honorer di RS Pertamina Rantau , Kuala Simpang, Aceh Timur tahun 1997-1998

• Dokter PTT di Puskesmas Kumpeh Ulu dan Puskesmas Tempino, Kab Batang Hari, Jambi, tahun 1998-2000


(67)

• Dokter PNS di Puskesmas Kebon IX, Kab Muaro Jambi, tahun 2000 – 2003

Pendidikan Spesialis

1. Adaptasi di BIKA FK USU :01-12-2003 s/d 31-12-2003 2. Pendidikan Tahap I :01-01-2004 s/d 31-12 -2004 3. Penundaan Tahun Akademis :01-01-2005 s/d 30-06-2005 4. Pendidikan Tahap II : 01-07-2005 s/d 31-12-2005 5. Pendidikan Tahap III : 01-01-2006 s/d 31-12-2006 6. Pendidikan Tahap IV : 01-01-2007 s/d 31-12-2007 7. Pendidikan Tahap II (lanjutan) : 01-01-2008 s/d 31-07-2008 8.Tesis : September 2008


(1)

DATA SAMPEL PENELITIAN

TD (mmHg) TD (mmHg) JENIS

KELAMIN

BB(KG) TB (cm)

(Pre Test) (Post Test) NO NAMA (L/P) UMUR (THN) Pre Test Post Test Pre Test Post Test IMT (kg/m2)

Pre Post

Test Test TDS TDD TDS TDD

1 T.M. Ryandana L 9 40 40 134 134 22,27 22,70 90 60

90 60 2 Amalia N.K P 7 49.2 49.2 140.3 140.3 25 25,00 100 80 98 70

3 Fariz Abdillah L 10 44.1 44 148 148 20,13 20,09 110 70 108 70

4 M. Alfaris L 10 49 49 145.4 145.4 23,18 23,18 120 80 110 80

5 M. Miftah L 10 47 47 138.4 138.4 24,54 24,54 90 80 90 80

6 Mirfan Ardiansyah L 11 49.3 49,2 141.2 141.2 24,72 24,67 120 90 118 78

7 Hilmi Rizki Lubis L 11 50 50 145 145 23,78 23,78 120 80 108 78

8 Sarah Jiuta P 11 57.2 57.2 134.7 134.7 31,59 31,59 100 70 100 70

9 Sofia Nur Aini P 12 58.4 58,5 137 137 31,11 31,17 100 80 98 70

10 Rifka Annisa P 10 39 39.1 118.3 118.3 27,88 27,95 100 70 110 70

11 Aska Imanda P 11 45 44.7 127.4 127.4 27,73 27,54 100 70 116 78

12 M. Rafli Syahfikri L 11 47 47 132.1 132.1 26,93 26,93 120 80 124 70

13 Tiza Azzahra P 11 48 48.1 130.4 130.4 28,24 28,29 110 80 106 78

14 Haekal Muhamad L 11 59 58 139 139 30,54 30,02 110 80 96 78

15 Karina Amelia N P 10 50.4 50.3 127.6 127.6 30,96 30,90 120 80 116 80

Nur Iman Makmur : Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes Di Kotamadya Medan, 2008 USU e-Repository © 2008


(2)

16 Hani Melati Hrp P 11 70 70.2 153 153,03 29,90 29,99 100 80 100 80 17 Ikhsan Pratama L 11 63.5 63.1 144.7 144.7 30,32 30,13 110 80 106 80

18 Fitra Tansah L 11 73 72.2 156 156 29,30 29,68 110 80 108 70

19 Mayuni Tasha P 11 66.1 66.2 152 152 28,61 28,65 90 80 90 80

20 Revi Andreas Srg L 10 62.4 62.4 158 158 24,30 24,30 120 80 120 78 21 M. Hanif Irfan L 9 60.7 60.7 150.4 150.4 26,83 26,83 100 80 98 78 22 Ibrahim Ginting L 11 68 68 147 147,02 31,47 31,47 120 80 120 80 23 Dimas RF. Hsb L 9 45.6 45.6 129.3 129.3 27,27 27,27 136 70 136 70

24 Amanda Permata P 9 42 42 118.2 118.2 30,06 30,06 90 60 90 60

25 Indra Bayu L 10 48 47.8 132 132 27,55 27,43 110 70 118 78

26 Rifki Ariqsyah L 8 39.2 39.2 117.4 117.4 28,45 28,45 120 70 120 70 27 Balqis Rimanda P 11 47 46.9 133.4 133.4 26,41 26,35 100 80 98 70

28 Raden Roro P 11 58 58 152 152 25,10 25,10 100 70 100 70

29 Habibul Haz Rtg L 10 42 42 126.5 126.5 26,25 26,25 110 80 108 80

30 Wisno Abdilah L 11 60 60 154 154 25,30 25,30 100 70 98 70

31 Izzudin Rabbani L 11 49.3 49,1 136.7 136.7 26,38 26,28 100 80 100 78 32 Aidil R. Dalimunte L 9 63 62.8 148 148 28,76 28,67 100 80 98 80 33 Faradina Liandi P 11 59.4 59.3 140 140,03 30,31 30,26 110 80 108 70 34 Dinna Rosa P 11 56.7 56.7 141.2 141.2 28,44 28,44 130 90 126 80 35 Haris Goziziadi L 11 57.1 56.2 139.3 139.3 29,55 29,09 120 70 120 70 36 Haris Pulungan L 10 52 52 143.1 143.1 25,43 25,43 100 70 96 70 37 Bima Sakti L 8 49.2 49.2 140.2 140.2 25,10 25,10 110 70 110 70

38 M. Kiki L 8 46 46 134.1 134.1 25,61 25,61 90 70 90 70

39 Fauzan Ridho R. L 9 51.3 51.3 141 141 25,80 25,80 90 60 88 60 40 Yoriza Afriza Trg L 10 50.7 50.6 147 147 23,46 23,42 110 70 110 70 41 M. Rifaldi Ginting L 10 71 71 158 158 28,44 28,44 120 80 116 78


(3)

42 M. Fadli L 10 58.2 58.3 158.2 158.2 23,26 23,30 100 80 100 78 43 M. Reza Pinem L 11 60.7 60,5 140 140 30,97 30,88 110 70 100 60 44 Siti R.. Pinem P 9 60 60 141.3 141.3 30,06 30,06 100 70 100 70

45 Sania Ginting P 10 42 42 122 122,03 28,21 28,20 100 70 98 74

46 Yogi Andriono L 11 56.6 56.5 140 140 28,87 28,83 120 80 110 78

47 Maheswar P 11 43 43 138.7 138.7 22,36 22,36 120 80 110 80

48 Nova Akila Sari P 10 48 47.8 128 128 29,30 29,18 100 70 98 76 49 Tri Putri UK P 10 43 43 123.4 123.4 28,25 28,25 110 80 110 78


(4)

Surat Komite Etik

Nur Iman Makmur : Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Tekanan Darah Anak Obes Di Kotamadya Medan, 2008 USU e-Repository © 2008


(5)

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Nur Iman Makmur

Tanggal lahir : 10 November 1971

Tempat lahir : Bukittinggi

Alamat : Jl. Jamin Ginting, Gg. H. Arif 14 Pd Bulan,

Medan

Pendidikan

1. Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Maninjau, Kab Agam,

Sumbar, tamat tahun 1984

2. Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Maninjau, Kab

Agam, Sumbar, tamat tahun 1987

3. Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri Maninjau, Kab

Agam, Sumbar, tamat tahun 1990

4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, tamat

tahun 1997

Riwayat Pekerjaan

Dokter Honorer di RS Pertamina Rantau , Kuala

Simpang, Aceh Timur tahun 1997-1998

Dokter PTT di Puskesmas Kumpeh Ulu dan

Puskesmas Tempino, Kab Batang Hari, Jambi,

tahun 1998-2000


(6)

Dokter PNS di Puskesmas Kebon IX, Kab Muaro

Jambi, tahun 2000 – 2003

Pendidikan Spesialis

1. Adaptasi di BIKA FK USU :01-12-2003 s/d 31-12-2003

2. Pendidikan Tahap I :01-01-2004 s/d 31-12 -2004

3. Penundaan Tahun Akademis :01-01-2005 s/d 30-06-2005

4. Pendidikan Tahap II : 01-07-2005 s/d 31-12-2005

5. Pendidikan Tahap III : 01-01-2006 s/d 31-12-2006

6. Pendidikan Tahap IV : 01-01-2007 s/d 31-12-2007

7. Pendidikan Tahap II (lanjutan) : 01-01-2008 s/d 31-07-2008

8.Tesis : September 2008