Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Keaslian Penulisan Pengertian Uang

6

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi yang berjudul Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Uang Studi Putusan No. 1129Pid.Sus2013PN.Jkt.Tim adalah: 1. Apakah perbedaan antara pengaturan tindak pidana pemalsuan uang dalam KUHP dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang? 2. Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pada tindak pidana pemalsuan uang Studi Putusan No. 1129Pid.Sus2013PN.Jkt.Tim ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui aturan-aturan hukum yang berkaitan dengan tindak pidana pemalsuan uang di Indonesia dan perbedaan antara masing-masing aturan tersebut. 2. Untuk mengetahui pertimbangan hukum yang dilakukan oleh hakim terhadap pertanggungjawaban pidana berdasarkan Studi Putusan Nomor 1129Pid.Sus2013PN.Jkt.Tim.

D. Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Secara teoritis, yaitu: memberikan informasi kepada semua kalangan bahwa tindak pidana pemalsuan uang merupakan suatu kejahatan yang memiliki Universitas Sumatera Utara 7 dampak besar berupa kerugian bagi negara sebagai pihak yang berwenang dalam mencetak dan mengedarkan uang, juga bagi masyarakat sebagai pengguna uang. 2. Secara praktis, yaitu: hasil dari penilitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam proses penyelesaian perkara pemalsuan uang di Indonesia.

E. Keaslian Penulisan

Skripsi yang berjudul “Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Uang Studi Putusan No. 1129Pid.Sus2013PN.Jkt.Tim” sepengetahuan penulis belum pernah dikemukakan oleh penulis lain, dan hal ini telah dikonfirmasikan kepada Sekretariat Departemen Pidana.

F. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian Tindak Pidana

Tindak pidana merupakan salah satu pengertian dari istilah „Strafbaar Feit‟. Istilah ini berasal dari bahasa Belanda yang terdiri dari penggabungan kata Strafbaar dan Feit. Strafbaar yang berarti dapat dihukum, 7 dan Feit yang berarti kejadian, peristiwa, keadaan. 8 Tidak terdapatnya di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia penjelasan mengenai definisi dari tindak pidana menimbulkan lahirnya berbagai pendapat dari sarjana . 7 Google Translate., https:translate.google.comnlidStrafbaar., diakses pada tanggal 8 November 2014. 8 J.C.T. Simorangkir, Rudy T. Erwin, dan J.T. Prasetyo, Kamus Hukum, Aksara Baru, 1980, Jakarta, hlm. 54. Universitas Sumatera Utara 8 Hazewinkel-Suringa misalnya, telah membuat suatu rumusan yang bersifat umum dari ‘strafbaar feit’ sebagai suatu perilaku manusia yang pada suatu saat tertentu telah ditolak didalam pergaulan hidup tertentu dan dianggap sebagai perilaku yang harus dibedakan oleh hukum pidana dengan menggunakan sarana- sarana bersifat memaksa yang terdapat di dalamnya. 9 Van Hamel merumuskan ‘strafbaar feit’ sebagai „suatu serangan atau suatu ancaman terhadap hak- hak orang lain‟. 10 Menurut Pompe, ‘strafbaar feit’ adalah suatu tindakan yang menurut suatu rumusan undang-undang telah dinyatakan sebagai tindakan yang dapat dihukum. 11

2. Pengertian Uang, Jenis Uang, dan Fungsi Uang

A. Pengertian Uang

Uang adalah segala sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran hutang-hutang. 12 Uang sebagaimana dimaksud dalam aturan hukum pidana Indonesia dalam bagian pemalsuan uang, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu mata uang dan uang kertas. Keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Mata uang diartikan sebagai jenis uang yang terbuat dari logam, berbentuk koin, dan umumnya memiliki nilai nominal yang kecil. Sedangkan uang kertas adalah uang yang terbuat dari bahan berupa kertas. 9 P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Adya Bakti, Bandung, 1997, hlm. 181. 10 Ibid., hlm. 182. 11 Ibid., hlm. 183. 12 Iswardono Sardjonopermono, Uang dan Bank, BPFE, Yogyakarta, 1984, hlm. 2. Universitas Sumatera Utara 9

B. Jenis Uang