1.1.5 Metode Problem Solving Pemecahan masalah
Metode problem solving adalah suatu metode berpikir dan memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diminta untuk
memecahkannya.
objektif dengan kondisi yang diharapkan. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, suatu masalah soal menjadi tantangan yang tidak dapat segera
diselesaikan dengan prosedur rutin yang diketahui oleh siswa. Menurut Herman Hudoyo 1979:26, dalam pengajaran Matematika, masalah
soal Matematika dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Latihan yang diberikan pada waktu belajar Matematika yang bersifat
latihan agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru diajarkan.
2. Masalah yang tidak seperti halnya latihan melainkan menghendaki siswa untuk menggunakan sintesa atau analisa. Untuk menyelesaikan suatu
masalah, siswa tersebut harus menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman,
tetapi dalam hal ini ia menggunakannya didalam situasi baru.
Polya 1973:27 memberi empat langkah pokok cara pemecahan masalah, yaitu: 1. Memahami masalahnya,
2. Menyusun rencana penyelesaian, 3. Melaksanakan rencana penyelesaian itu,
4. Dan memeriksa kembali penyelesaian yang telah dilaksanakan.
Langkah-langkah dalam penyelesaian masalah sebagai berikut: 1. Memahami masalah.
2. Masalah biasanya disajikan dalam bentuk pernyataan tertulis. 3. Menentukan hubungan yang ada dengan masalah yang pernah diselesaikan,
juga dengan beberapa pengertian yang dimiliki. 4. Menentukan strategi dengan mengidentifikasi fakta-fakta, syarat-syarat dan
variabel-variabel yang ada, mencari metode pembuktian yang sesuai, induktif atau deduktif, langsung atau tak langsung.
5. Menggunakan model yang telah ditentukan untuk memperoleh jawaban. 6. Menafsirkan hasil yang diperoleh.
7. Menganalisis metode penyelesaian. Dalam penelitian ini, soal cerita atau soal objektif untuk pemecahan masalah
berikut ini diberikan khususnya pada siswa sekolah dasar. Salah satu model pembelajaran pemecahan masalah diuraikan berikut ini:
Soal cerita disajikan dalam kartu kerja KK yang memuat keterampilan penjumlahan dan pengurangan dalam pecahan. Penyajian soal dapat dilakukan
sebagai bagian dari pembelajaran topik penjumlahan dalam pecahan yang dapat dipandang sebagai materi prasyaratnya. Setelah siswa terampil dalam topik
tersebut, selanjutnya mereka bisa dihadapkan dengan masalahsoal yang termuat dalam tiap kartu.
Prosedur pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1. Siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil terdiri atas 4-5 orang.
2. Tiap kelompok diberi satu set KK yang terdiri atas 4 KK yang sama, yaitu KK-1, KK-2, KK-3, dan KK-4. KK tersebut dibagikan kepada tiap anggota
kelompok. 3. Siswa yang memegang KK-1 pada masing-masing kelompok dikumpulkan
menjadi kelompok baru, demikian juga untuk siswa yang memegang KK-2, KK-3, maupun KK-4. Siswa-siswa dalam kelompok baru ini yang disebut
dengan kelompok ahli, yaitu nantinya ahli pada soal yang tertulis pada KK-1, KK-2, KK-3, maupun KK-4.
4. Dalam kelompok baru ini siswa-siswa bekerja untuk menjawab pertanyaan yang disediakan pada masing-masing KK.
5. Siswa-siswa yang dikenal dengan ahli soal pada KK-1, KK-2, KK-3, maupun KK-4 kembali kekelompok semula. Masing-masing bertugas untuk
menjelaskan jawab soal pada KK kepada teman sekelompoknya. Dengan demikian setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menjelaskan
hasil kerja mereka sewaktu di kelompok ahli. 6. Akhir kegiatan ini adalah guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan
langkah pengerjaan soal pada KK-1 sampai dengan KK-4. Setting kelas yang dikemukakan di atas dikenal dengan istilah pembelajaran
kooperatif model Jigsaw. Kelebihan metode problem solving pemecahan masalah antara lain adalah:
1. Dapat membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari, 2. Dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil, 3. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif,
4. Siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya. Kekurangan metode problem solving antara lain adalah:
1. Memerlukan cukup banyak waktu, 2. Melibatkan lebih banyak orang,
3. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.
1.1.6 Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw