MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 1 METRO BARAT

(1)

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM

SOLVING) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 1

METRO BARAT

Oleh

DANTI PRAMESWARI

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat. Peneliti bermaksud untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat dengan menggunakan strategi problem solving.

Penelitian ini menggunakan metode PTK dengan menggunakan dua siklus yang didalamnya terdapat empat tahap pada tiap-tiap siklusnya yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data kegiatan diperoleh melalui lembar observasi dan instrument tes pada setiap siklusnya. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi problem solving pada mata pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I (46,87 %) dan siklus II (72,5 %) dengan nilai peningkatan dari siklus I ke siklus II (25,63 %). Sementara itu rata-rata nilai hasil belajar siswa siklus I (63,33) dan siklus II (75) dengan nilai peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (11,45). Sementara itu persentase rata-rata kinerja guru siklus I (60,28 %) dan siklus II (80,56 %) dengan nilai peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (20,28%).


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara, (Sanjaya, 2010: 2).

Di masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global seperti perkembangan pengetahuan dan teknologi selalu mengalami perubahan setiap saat. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan era globalisasi seperti ini pada masa sekarang ini, diperlukan adanya peningkatan kemampuan dalam berbagai bidang. Termasuk dalam bidang IPS. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Selain itu, tenaga pendidikan yang terlibat di dalamnya dituntut untuk bekerjasama secara maksimal, penuh tanggung jawab, dan loyalitas yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Sesuai dengan tujuan IPS yang antara lain adalah dilihat dari pendekatan rasionalitas bahwa pendidikan IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan terhadap setiap persoalan yang dihadapinya.Tujuan IPS agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan sosial yang berguna


(3)

bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dalam (Scribd, 2011.blog).

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat, pada mata pelajaran IPS, diketahui beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang diduga sebagai penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar dapat dilihat dari banyaknya siswa yang masih belum bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65, karena hanya ada 6 siswa atau sekitar 25% yang mencapai nilai KKM.Rendahnya aktivitas belajar dapat dilihat dari; (1) pembelajaran di dalam kelas masih terasa membosankan bagi siswa, oleh karenanya masih banyaknya siswa yang tidak fokus terhadap materi yang tengah disampaikan, (2) guru masih kurang mengoptimalkan strategi yang tepat dan menyenangkan bagi siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS kelas VA di SD Negeri 1 Metro Barat belum berlangsung seperti yang diharapan. Oleh sebab itu, seorang guru harus mengubah strategi pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi dalam diri siswa untuk selalu belajar, dan merubah pola fikir anak menjadi “belajar adalah hal yang menyenangkan” sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari berbagai macam strategi yang ada, peneliti lebih tertarik untuk menggunakan strategi pembelajaran problem solving, karena dianggap mampu mencover pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Selain itu, stategi problem solving memiliki beberapa kelebihan seperti yang dikemukakan Syamrilaode. blog, (2011) antara lain; (1) dapat membuat siswa menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari;(2) dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil; (3) dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif; dan (4) siswa sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.


(4)

Berkaitan dengan uraian di atas, maka peneliti mengangkat judul dengan Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Penyelesaian Masalah (Problem Solving) pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri 1 Metro Barat perlu dilakukan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti dapat mengiden-tifikasi beberapa masalah, yaitu antara lain:

1. Guru belum menggunakan strategi penyelesaian masalah (problem solving) dalam pembelajaran IPS.

2. Pembelajaran masih searah atau berpusat pada guru. 3. Pembelajaran masih terpaku pada buku pelajaran.

4. Rendahnya aktivitas belajar, karena guru masih menggunakan pendekatan tradisional. 5. Siswa sering merasa bosan terhadap materi yang disampaikan guru, disebabkan

karena cara guru monoton dalam penyampaian materi.

6. Ketercapaian mencapai KKM yaitu 65 masih belum maksimal.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah strategi pembelajaran problem solving dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat?

2. Apakah strategi pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat?


(5)

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi problem solving pada mata pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi problem solving pada mata pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat.

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa, untuk meningkatkan :

a) aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat b) hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat. 2. Guru, sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran IPS

di kelasnnya, serta memberikan pengetahuan kepada guru untuk dapat menggunakan strategi problem solving.

3. Sekolah, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu dan kualitas siswa dan guru dalam pembelajaran khususnya IPS di Sekolah Dasar yang bersangkutan.

4. Peneliti, guna meningkatkan wawasan dan pengetahuan peneliti dalam penerapan strategi problem solving pada pembelajaran IPS, sekaligus menambah pengalaman mengenai PTK agar kelak dapat menjadi guru yang profesional.


(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Manusia dapat belajar dari pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain untuk memperoleh pengetahuan. Perlu adanya upaya dari guru untuk mengubah paradigma lama yang mengatakan bahwa belajar adalah uasaha untuk menerima informasi. Guru diharapkan mampu mengubah pandangan tersebut menjadi, belajar adalah upaya untuk menguasai informasi. Guru perlu beperan aktif menciptakan suasana belajar yang optimal bagi peserta didiknya.Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang dari yang belum paham menjadi paham, dari yang belum mengerti menjadi mengerti dan bisa.

Budiningsih (2005: 58) mengemukakan bahwa menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan sendiri oleh pembelajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Budiningsih, Suparno dalam Angkowo, (2007: 48) berpendapat bahwa belajar merupakan proses mengkonstruksi arti, baik dari teks, pengalaman, dan lain-lain. Kemudian menurut Sardiman, (2010: 21) menjelaskan bahwa belajar adalah sebagai serangakaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan,


(7)

Sanjaya, (2010 :132). Pada dasarnya belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami (Hamalik, 2007).

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh siswa melalui interaksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahanpada dirinya baik perubahan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

B. Aktivitas Belajar

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk melakukan kegiatan atau aktivitas belajar sendiri. Seperti apa yang diakatakan oleh Piaget dalam Sardiman, (2008: 10) menerangkan bahwa seorang anak itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berfikir, agar anak itu berfikir sendiri harus ada kesempatan untuk berbuat sendiri. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Menurut Kunandar, (2010: 277) menjelaskan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas hanya pada fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat aktivitas psikis seperti aktivitas mental, Sanjaya, (2010: 132). Guru sering sekali terkecoh dengan sikap siswa yang terkadang terlihat aktif namun sebenarnya tidak. Menurut Kunandar, (2010: 296) terdapat beberapa aspek yang perlu diamati pada saat berlangsungnya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran antara lain : a) mengajukan pertanyaan, b) merespon aktif pertanyaan lisan dari guru, c) melaksanakan instruksi/


(8)

perintah, d) berani memberikan tanggapan atau pendapat, e) berdiskusi secara aktif dengan teman atau kelompok, f) menarik kesimpulan materi diskusi, g) mandiri dalam menyelesaikan masalah, h) menyelesaikan masalah tepat waktu.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala keaktifan siswa yang mencakup sikap, prilaku, performance, dan perhatian siswa yang dilakukan di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran.

C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tindak mengajar. Tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar oleh guru. Sedangkan hasil belajar bagi siswa merupakan puncak pada proses belajar yang merupakan bukti ari usaha yang telah dilakukan. Menurut Dimyati, dkk., (2003: 5) dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam rapor atau angka dalam ijazah. Hasil belajar tersebut didapat siswa dari ulangan harian, pekerjaan rumah, dan tes-tes yang diberikan oleh guru semasa proses pembelajaran di kelas. Selanjutnya menurut Abdurrahman, (2003: 37) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sejalan dengan pendapat tersebut Nashar, (2006: 77) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan bentuk pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Perlunya diciptakan suasana belajar yang mendukung terciptanya aktivitas siswa yang optimal, jadi seorang guru wajib mencari cara dan metode pembelajaran yang membuat siswa merasa senang berada dalam situasi


(9)

belajar yang telah diciptakan oleh guru, sehingga hasil belajar yang diperoleh pun akan maksimal dan sesuai dengan KKM.

D. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian IPS

IPS adalah sautu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tingi. Menurut Soemantri dalam Sapriya, dkk., (2006: 7) pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah.

Menurut Edgar B Wesley dalam Massofa (2010. blog) menyatakan bahwa social studies are the social sciences simplified for paedagogieal purpose in school. The social studies consist of geography, history, economic, sociology, civics, and various combination of the subjects. IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu social. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu social yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari, Moeljono Cokrodikarjo dalam Massofa (2010. blog).

Berdasrakan pendapat diatas disimpulkan bahwa IPS merupakan perpaduan dari ilmu-ilmu social yang dikembangkan untuk tujuan pendidikan mulai dari sekolah dasar, menengah, sampai pada perguruan tinggi, yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan sosial menusia.


(10)

2. Tujuan dan Ruang Lingkup IPS a. Tujuan Pembelajaran IPS

IPS memiliki beberapa tujuan yang diharapkan mampu dicapai oleh siswa. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :

a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social.

c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan. d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang mejemuk di tingkat local, nasional, dan global.

Tujuan pendidikan IPS dapat dikelompokan ke dalam tiga katagori, yaitu pengembangan kemampuan intlektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.

b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Permendiknas No.22 Tahun 2006 dalam (Litbang Kemendikbud. Blog) menyebutkan bahwa adapun ruang lingkup dari pembelajaran IPS antara lain yaitu : 1) manusia, tempat dan lingkungan, 2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, 3) sistem sosial dan budaya, 4) prilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Berdasarkan tujuan diatas, dapat kita ketahui pentingnya tujuan dari pembelajaran IPS, maka dari itu perlu bagi guru untuk mengubah pola belajar menjadi lebih kreatif dan inovatif. Sehingga dapat tercapai tujuan yang telah diharapkan.


(11)

Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial pada SD kelas tinggi. Untuk tingkat Sekolah Dasar intinya merupakan perpaduan antara giografi dan sejarah, (Djepok.blog, 2010.). IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dalam (Litbang Kemendikbud. Blog).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah disiplin ilmu yang merupakan perpaduan dari beberapa cabang ilmu sosial yang disederhanakan sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh siswa.

E. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Strategi

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai “a plan method, or series of ativities designed to achives a particular educational goal”,(David dalam Sanjaya, 2010:126), dengan demikian setrategi pembe-lajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa terdapat pengertian bahwa setrategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan media dalam pembela-jaran. Kemudian strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah penca-paian tujuan.

T. Raka Joni dalam (Gulo, 2002 :2) mengartikan strategi pembela-jaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan umum, perbuatan gurumurid dalam kegiatan belajar mengajar. Beberapa ahli mengemuka-kan tentang pengertian strategi pembelajaran. Kemp dalam Sanjaya (2010: 126), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan


(12)

pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien. Dick dan Carey dalam Sanjaya (2010 :126), menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Suatu strategi pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik jika menggunakan metode yang disesuai-kan dengan meteri ajar yang akan disampaikan.

2. Strategi pembelajaran problem solving

Dalam penerapan strategi ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang harus dibahas. Proses pembelajarannya diarah-kan agar iswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Dilihat dari segi aspek psikologi belajar strategi penyelesaian masalah (problem solving) bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, akan tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individdu dengan lingkungannya. Sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh. Artinya, perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, melainkan pada aspek afektif dan psikomotornya pula, melalui penghayatan yang secara internal akan problem yang dihampiri.

Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah adalah sebagai wadah atau arena untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat hidup di masyarakat. Hal ini disebabkan pada kenyataan setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah. Mulai dari masalah yang sederhana, hingga kepada masalah yang kompleks, mulai dari masalah pribadi hingga masalah keluarga, masalah soosial masyarakat, masalah negara sampai ke masalah dunia. Problem solving inilah yang diharapkan mampu


(13)

memberikan latihan kepada setiap individu untuk akhirnya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Banyak sekali definisi tentang masalah. Masalah yaitu kesenjangan antara harapan dengan kenyataaan. Masalah sosial adalah kesenjangan antara situasi nyata dengan situasi yang diharapkan dalam kehidupan sekelompok manusia dalam masyarakat. Penyelesaian masalah adalah proses memikirkan dan mencari jalan keluar bagi masalah tersebut Gulo, (2002: 113). Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian.

Pada konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka problem solving merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Kita ketahui bahwa untuk sekarang ini kemampuan siswa untuk menyelesaikan suatu masalah kurang diperhatikan oleh guru. Akibatnya, bilamana siswa menghadapi suatu masalah, walaupun masalah itu diagap sepele, banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikannya dengan baik. Tidak sedikit pula yang mengambil jalan pintas, seperti dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, bahkan sampai kepada hal fatal dengan cara bunuh diri, karena ketidak mampuannya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

3. Keunggulan dan kelemahan problem solving

Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menurut Rokhim. blog. (2011), Kelebihan strategi problem solving yaitu antara lain: (a) melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan; (b) berpikir dan bertindak kreatif; (c) memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis; (d) mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan; (e) menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan; (f) merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat; dan (g) dapat membuat


(14)

pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Sedangkan kekurangan-kekurangan strategi problem solving yaitu antara lain: (a) beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan strategi ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut; (b) memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain; (c) Pengembangan program membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama; (d) pengadaan dan pemeliharaan alat mahal.

4. Langkah-langkah pembelajaran problem solving

Berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam pelaksanaan pengjaran menggunakan problem solving menurut Supriatna (2007) :

a. Identifikasi masalah b. Pengembangan alternatif

c. Pengumpulan data untuk menguji alternatif d. Pengujian alternatif

e. Pengambilan keputusan

Dalam identikassi masalah dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama guru langsung menyajikan masalah, kemudian yang kedua siswa sendiri yang merumuskan masalah, sedangkan guru hanya mengemukakan konteks untuk siswa mengidentifikasi masalah. Dalam proses identifikasi ini, siswa diajak dalam suatu kegiatan tanya jawab bahkan diskusi.

Pada langkah pengembangan alternatif pemecahan setiap dimensi masalah diharapkan dikembangkan. Maka dari itu untuk kegiatan ini dapat dibuat grup atau kelompok diskusi untuk membahas alternatif untuk suatu dimensi masalah.

Kegiatan selanjutnya adalah pengumpulan data. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber. Termasuk dalam hal ini data yang dapat mendukung kemungkinan (feasibility) penerapan alternatif pemecahan masalah.


(15)

Pada tahapan langkah yang keempat yaitu pengujian alternatif. Semua alternatif yang telah didapat kemudian diuji lalu kemudian diikuti dengan kesimpulan tentang alternatif yang terpilih. Setelah semua alternatif selesai dibicarakan dan kemungkinan alternatif terbaik sudah dipilih semua siswa dapat diminta untuk menentukan alternatif mana yang dianggap terbaik.

Tahapan yang terakhir adalah pengambilan keputusan. Pada tahapan ini siswa akan membuktikan apakah hipotesisnya terbukti atau tidak, dan mereka juga dapat melihat mengapa hipotesisnya terbukti dan mengapa tidak. Hal ini akan meningkatkan kemampuan berikutnya dalam menentukan alternatif yang paling sesuai dengan masalah yang ada.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka dirumuskan hipotesis tindakan kelas yaitu : 1. Apabila dalam pemebelajaran IPS menggunakan strategi problem solving dengan menggunakan langkah-langkah yang tepat, maka akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat.

2. Apabila dalam pemebelajaran IPS menggunakan strategi problem solving dengan menggunakan langkah-langkah yang tepat, maka akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, (Wardhani, 2008: 1.4).

Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan pembelajaran. Dalam setiap siklusnya PTK mengandung 4 kegiatan inti yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan berulang sampai perbaikan yang diharapkan tercapai,(Wardhani, 2007: 14). Dibawah ini gambar siklus penelitian tindakan kelas.


(17)

Gambar 1:Alur Penelitian Tindakan Kelas (modifikasi dari Arikunto, 2004: 16) B. Setting Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Metro Barat, 16 A Mulyosari, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

C. Subjek Tindakan Pembelajaran

Pelaksanaan III Refleksi III

Pengamatan III SIKLUS III Perencanaan III

Refleksi II Pelaksanaan II

Pengamatan II SIKLUS II Perencanaan II Refleksi 1

Pengamatan 1 Perencanaan 1

Pelaksanaan 1 SIKLUS 1


(18)

Subjek penelitian dalam PTK ini adalah guru dan siswa kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat yang berjumlah 24 orang siswa, terdiri dari 10 orang siswa orang laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data agar lebih mudah dalam membacanya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat sebagai berikut:

1. Lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru, alat ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru. Alat pengumpul data ini dirancang secara kolaborasi dengan guru kelas.

2. Tes hasil belajar siswa, yang digunakan adalah tes subjektif tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang paling penting yang harus dilakukan dengan hati-hati, karena pengumpulan data pada kegiatan penelitian sangat diperlukan, kemudian dalam kegiatan ini diperlukan suatau alat yang akurat, yang hasilnya dapat menentukan apa yang kita harapkan, antara lain hasil tersebut dapat menentukan mutu penelitian. Berhasil atau tidaknya penelitian dapat terlihat pada saat kegiatan ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan nontes.

a. Teknik tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa secara teoritis (ditinjau dari aspek kognitif yang dimiliki siswa) dengan cara mengerjakan soal tes.


(19)

b. Teknik nontes digunakan untuk mengetahui ketrampilan siswa dalam menentukan sikap dan kemampuan mengiplementasikannya dalam kehidupan (ditinjau dari aspek afektif dan psikomotor) dengan cara memberikan tanda checklist pada lembar observasi yang telah disediakan.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Wardani, dkk. (2007:2.31) analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama menyeleksi dan mengelompokan, kedua dengan cara memaparkan tau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya (indikator keberhasilan). Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

a. Analisis data kualitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Nilai aktivitas dan guru kinerja guru dihitung dengan rumus: G.

NP = X 100%

Keterangan:

NP = Persentase aktivitas yang dicari. R = Skor yang diperoleh.

SM = Skor maksimum 100% = Bilangan tetap

(Modifikasi dariPurwanto, 2008: 102)

Kualifikasi persentase skor hasil observasi keaktifan belajar siswa dan kinerja guru yaitu (a) 80,01 % - 100 % (sangat tinggi), (b) 60,01 % - 80 % (tinggi),

SM R


(20)

(c) 40,01 % - 60,00 % (sedang), (d) 21,01 % - 40,00 % (rendah), dan (d) 0 % – 20 % (sangat rendah).

2. Analisis data kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran.

a. Nilai hasil belajar siswa secara individual diperoleh dengan rumus: � �� � �� �� = � � � �ℎ �

b. Nilai persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal diperoleh dengan rumus:

� = ∑ �� � ∑ �� � � %

Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa secara klasikal dalam (%),

yaitu ≥ 80% (sangat tinggi), 60-79% (tinggi), 40-59 (sedang), 20-39% (rendah), <20% (sangat rendah), (Adaptasi dari Aqib, 2009: 41).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus (cycle). Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali namun dilaksanakan beberapa kali hingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), danrefleksi (reflecting), (Wardhani, 2007:2:4).

1. Siklus I


(21)

Pada tahapan ini yang dilakukan adalah: (1) melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diajarkan; (2) merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; (3) menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan; (4) menyusun silabus; (5) membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP); (6) menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam eksperimen; dan (7) menyiapkan alat penilaian.

b. Tindakan (acting)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran problem solving. Penerapannya mengacu pada RPP yang telah dibuat secara kolaboratif antara peneliti bersama dengan guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran problem solving terdiri atas beberapa tahap, yaitu:

1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan

dengan materi “Penjajahan Belanda di Indonesia” , sebagai apersepsi untuk

menggiring pemikiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2) Guru menempel sebuah gambar suatu peta kependudukan Belanda di

Indonesia yang dimaksudkan untuk menstimulus pengetahuan siswa, disamping itu bilamana siswa melihat maka ingatan siswa akan sesuatu yang dilihat akan bertahan lebih lama di otaknya.

3) Guru menentukan masalah yang nantinya akan dipecahkan oleh siswa, dengan memajang gambar peta buta di papan tulis dan mengiringannya dengan pertanyaan-pertanyaan.


(22)

4) Kemudian siswa menganalisis masalah yang telah dikedepankan oleh guru, dengan berbagai sumber salah satunya dari atlas dan kemudian mencari penjelasan di buku cetak, namun tetap dalam bimbingan guru.

5) Siswa diminta untuk merumuskan hipotesis, yaitu dengan menarik kesimpulan sementara dengan pengetahuan yang telah diperolehnya

6) Setelah itu siswa diminta untuk mengumpulkan data, dengan guru memberikan selembaran yang berisikan sebuah tabel dan pertanyaan-pertanyaan yang mengiring siswa untuk memecahkan masalah. Kemudian siswa mencari sumber untuk mengisi selembaran tersebut.

7) Kemudian hipotesis yang telah dibuat akan diuji. Guru meminta siswa untuk menukarkan hasil pekerjaannya kepada rekannya yang lain, setelah itu guru bersama-sama dengan siswa memba-has apa yang telah dikerjakan oleh siswa.

8) Diakhir guru bersama-sama siswa menentukan kesimpulan.

c. Pengamatan (observing)

Pada tahap ketiga (pengamatan), peneliti mengamati kemudian mencatat semua kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Data yang diperoleh kemudian diolah dan digeneralisasi-kan agar diperoleh kesimpulan dari semua kekurangan dan kelebihan siklus yang telah dilaksanakan, sehingga dapat direfleksikan untuk siklus berikutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahapan ini dimaksudkan untuk membahas sesuatu yang terjadi pada siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti baik kelebihan maupun kekurangannya. Bila terdapat banyak kekurangan pada siklus ini tentunya akan


(23)

diadakan introspeksi dan perbaiakan pada pembelajaran di siklus kedua, serta membuat rencana perbaikan pada pelaksanaan siklus dua. Namun jika terdapat kelebihan akan menjadi acuan dan bahan pertimbangan pada siklus selanjutnya, dan hendaknya perlu dipertahankan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan siklus II ini kegiatannya sama dengan siklus sebelumnya. Perbedaannya ada pada pembuatan Rencana Perbaikan Pembelajaran yaitu pada materi pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang berdasarkan refleksi pada siklus I.

b. Pelaksanaan (acting)

Pada siklus II ini dilakukan tindakan atau perlakuan yang sama dengan siklus I berdasarkan rencana perbaikan pembelajaran hasil refleksi siklus sebelumnya.Pada siklus ini materi yang akan diajarkan mengenai “Pendudukan

Jepang di Indonesia.” Guru menggunakan peta ASEAN sebagai media pembelajaran. Penyampaian materi pembelajaran pada siklus ini adalah sebagai berikut :

1) Pertama-tama seperti biasa untu mengecek kesiapan siswa serta menggiring siswa untuk berfikir tentang materi yang akan diajarkan hendaknya perlu diadakan apersepsi oleh guru.

2) Kemudian guru memajang media yang digunakan untuk lebih mengkongkritkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 3) Guru membagikan lembar kerja siswa.


(24)

4) Kemudian guru melemparkan pertanyaan-pertanyaan serta menyampaiakn pernyataan-pernyataan kepada siswa sehingga siswa dapat menentukan hipotesis terhadap materi.

5) Setelah itu siswa diminta memperhatikan penjelasan guru terhadap materi pembelajaran, siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan guru, sehingga mampu mengumpulkan data dari informasi yang telah disampaikan oleh guru.

6) Kemudian pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara menukar pekerjaan siswa antar rekan sejawatnya. Kemudian si pengoreksi (siswa yang mengkoreksi pekerjaan rekannya) diminta untuk membenarkan atau menyalahkan hasil data yang telah diperoleh oleh rekannya. Jika banyak benar maka hipotesis yang dibuat dominan benar.

7) Diakhir pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran.

c. Observasi (observing)

Peneliti mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara membubuhkan tanda cheklist pada lembar observasi. Kemudian hasil yang diperoleh digunakan untuk mengadakan perbaikan terhadap pembelajaran pada siklus selanjutnya agar menjadi lebih baik.

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini juga masih sama seperti pada teknis dalam pelaksanaan siklus pertama. Hasil dalam siklus ini akan dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus selanjutnya. Apabila masalah dalam PTK dirasa belum tuntas atau indikator belum tercapai maka PTK akan dilanjutkan pada siklus berikutnya


(25)

dengan membuat rencana tindakan baru agar menjadi lebih baik lagi. Namun, jika tujuan telah dicapai dan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka siklus dalam PTK ini dihentikan.

H. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila adanya adanya peningkatan aktivitas siswa secara klasikal pada setiap siklusnya, dan untuk peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal minimal mencapai 75 % (Depdiknas, 2008: 4), dan


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Barat dengan menggunakan strategi pemecahan masalah (problem solving) pada mata pelajaran IPS kelas V , dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan strategi pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Metro Barat tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat ditunjukkan dari persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 46,87% dan pada siklus II sebesar 72,5 % yang artinya meningkat sebesar 25,63%.

2. Penggunaan strategi pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Metro Barat tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya nilai peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus I yaitu sebesar 63,33 dan pada siklus II sebesar 75 dengan nilai peningkatan sebesar 11,45.

Dari hasil yang diperoleh peneliti dari apa yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat menjawab hipotesis penelitian ini, dimana pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(27)

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Kepada Siswa

Kepada siswa, agar selalu membaca materi sebelum dimulainya pembelajaran, agar lebih mudah memahami penjelasan dari guru.

2. Kepada Guru

Karena strategi pemecahan masalah (problem solving) terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada para guru untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran ini pada materi atau mata pelajaran yang lain.

3. Kepada Pihak Sekolah

Karena strategi pemecahan masalah (problem solving) terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada pihak sekolah untuk memotivasi dan memberikan pelatihan pada para guru sehingga dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pada setiap mata pelajaran.

4. Peneliti

Agar dapat menerapkan strategi pemecahan masalah (probem solving) pada materi lain bahkan pada mata pelajaran yang lain sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.


(28)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

(PROBLEM SOLVING) PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS VA SD NEGERI 1 METRO BARAT

Oleh

DANTI PRAMESWARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(29)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

(PROBLEM SOLVING) PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS VA SD NEGERI 1 METRO BARAT

Skripsi

Oleh

DANTI PRAMESWARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(30)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 15 Desember 1989 di Karang Anyar, Lampung Selatan. Penulis ialah anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Jumeno dan Ibu Sri Supadmi.

Penulis pada pertama kalinya mengenal pendidikan pada sekolah TK Xaverius Dipasena, Lampung Utara yang diselesaikannya pada tahun 1995, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya pada SD Xaverius Dipasena, Lampung Utara yang diselesaikan pada tahun 2001. Setelah lulus SD penulis melanjutkan pendidikannya pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Diniyah Putri Lampung, Negeri Sakti, Lampung Selatan yang selesai pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gajah Mada Bandar Lampung, sampai akhirnya selesai pada tahun 2007.

Pada tahun yang 2007, penulis mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Universitas Lampung, dan terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi S-1 PGSD Universitas Lampung hingga saat ini.


(31)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Spriral Penelitian Tindakan Kelas ... 19

2. Grafik Rekapitulasi Aktivitas Siswa ... 59

3. Grafik Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru ... 61

4. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 64


(32)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUANPUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 6

B. Aktivitas Belajar ... 7

C. Hasil Belajar ... 8

D. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 9

1. Pengertian IPS ... 9

2. Tujuan dan Ruang Lingkup IPS ... 10

3. IPS di Sekolah Dasar ... 11

E. Strategi Pembelajaran ... 12

1. Pengertian Strategi ... 12

2. Strategi Pembelajaran Problem Solving ... 13

3. Keunggulan dan Kelemahan Problem Solving ... 15

4. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving ... 15

5. Hipotesis Tindakan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 18

B. Setting Penelitian ... 19

C. Subjek Tindakan Pembelajaran ... 20

D. Alat Pengumpulan Data ... 20

E. Teknik Pengumpulan Data ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 21

G. Prosedur Penelitian ... 22

H. Kriteria Keberhasilan Penelitian ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian ... 29

B. Hasil Penelitian ... 31


(33)

a. Perencanaan (Planning) ... 31

b. Pelaksanaan (Acting) ... 31

1) Siklus I Pertemuan I ... 31

2) Siklus I Pertemuan II ... 33

c. Hasil Observasi (observing) ... 35

1) Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 35

2) Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 37

3) Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 39

4) Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I ... 40

5) Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II ... 41

6) Persentase Kinerja Guru Siklus I ... 42

7) Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43

d. Refleksi (Reflecting) ... 44

e. Saran Perbaikan/Tindakan Kelas untuk Siklus II ... 44

2. Siklus II ... 45

a. Perencanaan (Planning)... 45

b. Pelaksanaan (Acting) ... 45

1) Siklus II Pertemuan I ... 45

2) Siklus II Pertemuan II ... 47

c. Hasil Observasi Siklus II ... 49

1) Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 49

2) Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 51

3) Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 53

4) Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I ... 54

5) Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II ... 54

6) Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 55

7) Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 56

d. Refleksi (Reflecting) ... 57

C. Pembahasan ... 58

1. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 58

2. Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 60

3. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(34)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Penelitian Pendahuluan dari Unila ... 73

2. Surat Izin Penelitian dari Unila ... 74

3. Surat Izin Penelitian dari SD ... 75

4. Surat Pernyataan Teman Sejawat ... 76

5. Rencana Pemetaan/ Analisis SK-KD ... 77

6. Silabus ... 85

7. RPP Siklus I ... 94

8. RPP Siklus II ... 107

9. LKS Siklus I Pertemuan I ... 118

10. LKS Siklus I Pertemuan II ... 120

11. LKS Siklus II Pertemuan I ... 122

12. LKS Siklus II Pertemuan II ... 124

13. Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 126

14. Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 128

15. Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 130

16. Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 132

17. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I ... 134

18. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II ... 136

19. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I ... 138

20. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II... 140

21. Lembar Hasil Belajar Siswa (Post Test) Siklus I ... 142


(35)

23. Daftar Nilai Post Test Siklus I ... 146

24. Daftar Nilai Post Test Siklus II ... 147

25. Dokumentasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 148


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Kesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta

Angkowo,dkk. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo. Jakarta Arikunto, dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta Dahar, Ratna Willis. 1989. Teori-Teori Belajar, Jakarta: Penerbit Erlangga. Dimyati, dkk. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djepok. Haikat dan Konsep Dasar IPS. Diakses 22/11/2011. Pukul 19.00 WIB. http://djepok.blogspot.com/2010/05/hakikat-dan-konsep-dasar-ips.html Fajar, Ibnu. 2010.Permendiknas No. 22 Th. 2006 TentangStandar Isi. Diakses

05/11/2011. Pukul 05.28 WIB. http://www.ibnufajar75.com/2010/06/ permendiknas-nomor-22-tahun-2006.html

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Grasindo.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. 183 hlm.

Joni. T. Raka. 1980. Strategi Belajar Mangajar, Jakarta: P3G.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Rajawali Pers. Jakarta. 312 hlm.

Litbang Kemendikbud. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Diakses 16/07/2012. Pukul 15.47 WIB.

http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Standar%20Isi%20SD(1).pdf


(37)

Massofa. 2010. Pengertian, Ruang Lingkup, dan Tujuan IPS. Diakses 24/11/2011. Pukul 09.55 WIB. http://massofa.wodpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujan-ips/

Muhfida. Tahapan-tahapan Problem solving. Diakses 23/11/2011. Pukul 19.45 WIB. http://muhfida.com/tahapan-tahapan-problem-solving/

Nashar. 2007. Peran Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Delia press. Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Rosada. Bandung.

Putri, Ika. 2010. Pengertian Definisi Hasil Belajar dari Beberapa Ahli Pendidikan. Diakses pada 18 September 2011. http://id .shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-definisi-hasil-belajar-dari/

Rohman, Hipni. Pengertian Metode Menurut Para Ahli Pendidikan. Diakses 24/11/2011. Pukul 15.39 WIB. http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-definn isi-metode-pembelajaran.html

Rokhim, Pembelajaran Problem Solving. Diakses 20/12/2011. Pukul 14.55 WIB. http://rokhim.blogspot.com/perbaikan-proposal/2/pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-solving/dunia-mistis-dan-rasio.html

Rosyadi, Akhsin. Kelemahan dan Kelebihan Problem solving. Diakses 24/11/2011. Pukul 10.14 WIB. http://matematikacerdas.wordpress.com /2010/01/28/model-pembelajaran-problem-solving/

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta

Sapria, dkk. 2007. PengembanganPendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Bandung Sardiman. 2010. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta. Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Grafindo

Persada. Jakarta.

Scribd. Hakekat dan Tujuan IPS. Diakses 24/11/2011. Pukul 09.36 WIB. http://www.scribd.com/doc/46014624/Hakekat-Dan-Tujuan-IPS

Sowiyah. 2010. Pengembangan Kompetensi Guru. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(38)

Sudrajat, akhmad. Karakteristik IPS. Diakses 24/11/2011. Pukul 09.49 WIB.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/12/karakteristik-mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/

Supriatna, Nana dkk.Pendidikan IPS SD. UPI PRESS. Bandung

Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Wardani , I.G.A.K, dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.

Winataputra, S. Udin. 2009. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Universitas Terbuka. Jakarta. 430 hlm.

Wiki. Pengerttian IPS SD. Diakses 27/09/2011. Pukul 14.15 WIB. http://wikiberita.net/news/166002-pengertian-ips.html


(39)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran

(Siklus I Pertemuan I) ... 36

2. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran (Siklus I Pertemuan II) ... 38

3. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 39

4. Kinerja Guru Siklus I pertemuan I ... 40

5. Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan II ... 41

6. Persentase Kinerja Guru Siklus I ... 42

7. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43

8. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43

9. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran (Siklus II Pertemuan I) ... 50

10. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran (siklus II Pertemuan II) ... 52

11. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 53

12. Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan I ... 54

13. Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan II ... 55

14. Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 55

15. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 56

16. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 56

17. Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 58

18. Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru ... 60


(40)

(41)

MOTTO

“Saya harus sukses, sukses itu hak saya, dengan sukses saya bisa bahagia, berjuang untuk sukses ”

(anonymous)

“Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya…”

(QS. Al BAqarah: 284)

“Man Sobaro Zofiro: barang siapa bersabarberungtunglah ia”


(42)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr.Hi. Darsono, M.Pd

Sekertaris : Drs. Siswantoro, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rapani, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(43)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Kedua orang tua yang amat sangat kucintai dan kuhargai, Bapakku Jumeno yang selalu tak

pernah lelah memberikan semangat dan motivasi untukku, Ibuku Sri Supadmi yang senantiasa tak

terbatas mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya untukku

Suamiku tercinta Muhammad Basar yang selama ini tak hentinya memberikan support yang besar

pada setiap cita-cita dan anganku

Anakku tersayang Muhammad Narendra Abhinu yang menjadi inspirasi dan semangat dalam

keseharian hidupku

Kedua adik yang amat kusayangi Nadia Izzati dan M. Akmal Sauqi Nabbil yang selalu

memberikan keceriaan dan semangat


(44)

Judul : MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS V A SD NEGERI 1 METRO BARAT

Nama Mahasiswa : Danti Prameswari Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053013

Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Hi. Darsono, M.Pd Drs. Siswantoro, M.Pd

NIP 19541016 198003 1 003 NIP 19540929 198403 1 001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002


(45)

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi

Penyelesaian Masalah (Problem Solving) pada Maata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri 1

Metro Barat”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD Universitas Lampung sekaligus Dosen Pembibing I yang senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan yang bermanfaat.

4. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan membimbing dan memberikan saran serta arahan yang bermanfaat.

5. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik, sran dan masukan yang bermanfaat.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S-1 PGSD UPP Metro yang telah banyak berkontribusi dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Sri Subyakti, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Metro Barat, serta seluruh Dewan Guru dan Staf Administrasi sekolah yang telah banyak membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini.


(46)

8. Ibu Sri Muryati, selaku teman sejawat yang bertindak sebagai guru bidang studi IPS kelas V A yang telah banyak membatu peneliti pada proses penyusunan skripsi ini. 9. Keluarga yang amat sangat kucintai dan kusayangi yang telah memberikan semangat

dan dukungan moril maupun materil serta kasih sayang demi keberhasilan peneliti. 10.Seluruh teman-teman S-1 PGSD, serta sahabat-sahabat yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini.

11.Semua pihak yang terkait ikut memberikan kontribusi dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini kemungkinan masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik isi maupun penulisannya. Jadi penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dan penulis berharap semoga tulisan bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Metro, Juni 2012 Peneliti,


(1)

MOTTO

“Saya harus sukses, sukses itu hak saya, dengan sukses saya bisa bahagia, berjuang untuk sukses ”

(anonymous)

“Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya…”

(QS. Al BAqarah: 284)

“Man Sobaro Zofiro: barang siapa bersabarberungtunglah ia”


(2)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr.Hi. Darsono, M.Pd

Sekertaris : Drs. Siswantoro, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rapani, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(3)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Kedua orang tua yang amat sangat kucintai dan kuhargai, Bapakku Jumeno yang selalu tak

pernah lelah memberikan semangat dan motivasi untukku, Ibuku Sri Supadmi yang senantiasa tak

terbatas mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya untukku

Suamiku tercinta Muhammad Basar yang selama ini tak hentinya memberikan support yang besar

pada setiap cita-cita dan anganku

Anakku tersayang Muhammad Narendra Abhinu yang menjadi inspirasi dan semangat dalam

keseharian hidupku

Kedua adik yang amat kusayangi Nadia Izzati dan M. Akmal Sauqi Nabbil yang selalu

memberikan keceriaan dan semangat


(4)

Judul : MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS V A SD NEGERI 1 METRO BARAT

Nama Mahasiswa : Danti Prameswari Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053013

Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Hi. Darsono, M.Pd Drs. Siswantoro, M.Pd

NIP 19541016 198003 1 003 NIP 19540929 198403 1 001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002


(5)

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi

Penyelesaian Masalah (Problem Solving) pada Maata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri 1

Metro Barat”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD Universitas Lampung sekaligus Dosen Pembibing I yang senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan yang bermanfaat.

4. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan membimbing dan memberikan saran serta arahan yang bermanfaat.

5. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik, sran dan masukan yang bermanfaat.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S-1 PGSD UPP Metro yang telah banyak berkontribusi dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Sri Subyakti, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Metro Barat, serta seluruh Dewan Guru dan Staf Administrasi sekolah yang telah banyak membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini.


(6)

8. Ibu Sri Muryati, selaku teman sejawat yang bertindak sebagai guru bidang studi IPS kelas V A yang telah banyak membatu peneliti pada proses penyusunan skripsi ini. 9. Keluarga yang amat sangat kucintai dan kusayangi yang telah memberikan semangat

dan dukungan moril maupun materil serta kasih sayang demi keberhasilan peneliti. 10.Seluruh teman-teman S-1 PGSD, serta sahabat-sahabat yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini.

11.Semua pihak yang terkait ikut memberikan kontribusi dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini kemungkinan masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik isi maupun penulisannya. Jadi penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dan penulis berharap semoga tulisan bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Metro, Juni 2012 Peneliti,


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 11 48

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUKMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 5 METRO PUSATTAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 48

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 272

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 1 SUNGAILANGKA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 40

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUKMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VA SD NEGERI 6 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 20 49

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PENGAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED INSTRUCTION)PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 8 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71