Tikus Rattus norvegicus Kerangka Pemikiran

Terdapat tiga galur atau varietas tikus yang memiliki kekhususan tertentu yang biasa digunakan sebagai hewan percobaan yaitu galur Sparague dawley berwarna albino putih, berkepala kecil dan ekornya lebih panjang dari badannya, galur Wistar ditandai dengan kepala besar dan ekor yang lebih pendek dan galur Long evans yang lebih kecil daripada tikus putih dan memiliki warna hitam pada kepala dan tubuh bagian depan FKH UGM, 2006. Tikus yang digunakan dalam penelitian adalah galur Sparague dawley berjenis kelamin jantan dewasa, yaitu umur minumal kurang lebih 2 bulan. Tikus Sparague dawley dengan jenis kelamin betina tidak digunakan karena kondisi hormonal yang sangat berfluktuasi pada saat mulai beranjak dewasa, sehingga dikhawatirkan akan memberikan respon yang berbeda dan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Tikus putih galur ini mempunyai daya tahan terhadap penyakit dan cukup agresif dibandingkan dengan galur lainnya FKH UGM, 2006 Klasifikasi tikus putih Rattus novergicus dalam taksonomi adalah FKH UGM, 2006: Dunia : Animalia Fillum : Chordata Sub Fillum : Vertebrata Kelas : Mamalia Sub klas : Theria Ordo :Rodentia Sub ordo :Myomorpha Famili :Muridae Sub famili :Murinae Genus :Rattus Spesies :Rattus norvegicus

G. Kerangka Pemikiran

1. Kerangka Teori Binahong Metabolit Sekunder Etanol Asetaldehid Asetat Flavanoid Adduct Hidroksietil, Penimbunan XO, NADPH Protein Kerusakan Influks Air Lipid Membran Kerusakan Hepatosit ALT di Sitoplasma ke Sirkulasi ALT Dalam Darah Meningkat menghasilkan peningkatan menghambat diubah Gambar 4. Kerangka Teori ROS Alkaloid Tanin Steroid Triterpenoid Saponin Minyak astiri 2. Kerangka Konsep Binahong Metabolit Sekunder Etanol Asetaldehid Flavanoid Hidroksietil, XO, NADPH Kerusakan Lipid Membran Kerusakan Hepatosit ALT di Sitoplasma ke Sirkulasi ALT Dalam Darah Meningkat menghasilkan peningkatan menghambat diubah Gambar 5. Kerangka Konsep ROS III.METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan metode acak terkontrol menggunakan post test only controlled group design. Pada penelitian ini 25 ekor tikus putih galur Sprague Dawley berumur 2 –3 bulan yang dipilih secara random yang dibagi menjadi 5 kelompok . B. Tempat dan Waktu Pengambilan tanaman uji dilakukan di Bandar Lampung. Sedangkan pengolahan tanaman dilaksanakan di Laboraturium Kimia Organik FMIPA, Universitas Lampung dan pengelolaan tikus putih dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas independent variable adalah ekstrak etanol daun binahong Anredera cordifolia. 2. Variabel terikat dependent variable adalah aktivitas enzim ALT dan AST Sprague dawley. D. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mencit galur Sprague dawley berumur 2 –3 bulan yang diperoleh dari laboraturium Patologi Fakultas Kedokteraan Hewan IPB. Sampel penelitian sebanyak 25 ekor yang dipilih secara acak yang dibagi kedalam 5 kelompok dengan pegulangan sebanyak 5 kali. Menurut Supranto 2000, rumus penentuan sampel untuk uji eksperimental, yakni t –1 n–1≥15. Dimana t merupakan jumlah kelompok perlakuan dan n adalah jumlah pengulangan atau sampel setiap kelompok, niai n sama dengan 5 kali. Cara pengambilan sampel untuk penelitian eksperimental dengan menggunakan Supranto 2000 : t –1 n–1≥15 t : jumlah kelompok n : jumlah sampel Pada penelitian kali ini terdapat 4 kelompok, sehingga t –1 n–1 ≥ 15 5 –1 n–1 ≥ 15 n –1 ≥ 3,75 n ≥ 3,75 +1 n ≥ 4,75 Sehingga jumlah sampel yang diambil adalah dibulatkan menjadi 5.

Dokumen yang terkait

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIINDUKSI KARAGENIN

13 75 55

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

5 36 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

2 8 70

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ETANOL

3 28 59

EFEK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) YANG DIEKSTRAKSI ETANOL 40% TERHADAP AKTIVITAS AST DAN ALT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ISONIAZID

2 10 69

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PAYUDARA TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI 7,12-

4 21 67

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI OLEH ETANOL

6 42 69

EFEK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)) YANG DIEKSTRAKSI ETANOL 70% TERHADAP AKTIVITAS ALT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ETANOL 50%

1 11 60

EFEK HEPATOPROTEKTIF SARANG BURUNG WALET PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DENGAN ALKOHOL

1 9 77

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6