Persiapan Media Tanam Pelaksanaan Penelitian

Fastac dengan dosis 10ml500ml air. Penyemprotan tanaman dilakukan pada saat terdapat tanda-tanda terserang penyakit sehingga tanaman bebas dari serangan hama dan dapat berkembang dengan baik yaitu diberikan mulai minggu keempat dan seterusnya.

3.5.5 Pemanenan

Waktu panen dilakukan pada saat tanaman memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan deskripsi parameter umur varietas tanaman yang digunakan ±85 hari dan terdapat perubahan pada warna polong. Saat panen diperkirakan lebih dari 95 polong berwarna cokelat.

3.5.6 Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap beberapa komponen pertumbuhan dan komponen hasil produksi kedelai. Selama pertumbuhan tanaman diamati mulai dari stadia vegetatif sampai stadia generatif, variabel-variabel yang diamati meliputi : 1. Tinggi tanaman cm, diukur mulai dari pangkal batang pada permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi titik tumbuh dan dilakukan 1 minggu sekali selama stadia pertumbuhan stadia vegetatif 2. Jumlah dauntanaman helai dilakukan 1 minggu sekali selama stadia pertumbuhan stadia vegetatif 3. Indeks luas daun cm 2 diukur sesuai dengan perhitungan jumlah daun dan dilakukan 1 minggu sekali selama stadia pertumbuhan stadia vegetatif 4. Jumlah bunga kuntum, yaitu dihitung mulai dari keluarnya bunga pertama pada stadia generatif 5. Jumlah polong buah, yaitu dihitung mulai dari keluarnya polong pertama pada stadia generatif. Pengamatan komponen hasil dilakukan yaitu meliputi: 1. Bobot brangkasan basah gram 2. Bobot brangkasan kering oven 48 jam dengan suhu 65 o C gram 3. Bobot polong per tanaman gram 4. Bobot biji kering per pot gram. Selanjutnya pengolahan data pengamatan harian dilakukan terhadap faktor sebagai berikut : 1. Kebutuhan air irigasi rata-rata mingguan ml 2. Kebutuhan air irigasi total ml 3. Koefisen crop K c 4. Persentase kadar air tanah tersedia harian KATT, 5. Evapotranspirasi tanaman mmhari 6. Respon tanggapan hasil tanaman Ky.

3.5.7 Analisis Data

Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji F dan apabila terdapat interaksi pada kedua faktor perlakuan maka dilakukan uji terhadap pengaruh sederhana sebagai konsekuensi logis dalam percobaan faktorial. Selanjutnya data dianalisis lebih lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT pada taraf 5 dan 1. Hasil data pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh fraksi penipisan air tanah tersedia terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas kedelai adalah sebagai berikut : 1. Respon pertumbuhan dan hasil tiga varietas kedelai pada beberapa fraksi penipisan air tanah tersedia menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata dan tidak terdapat interaksi antar perlakuan. 2. Semakin kecil nilai fraksi penipisan air tanah tersedia maka semakin besar nilai evapotranspirasi. 3. Tanaman kedelai pada tiga varietas unggul yang ditanam dengan perlakuan fraksi penipisan air tanah tersedia tidak mengalami cekaman air pada semua perlakuan sampai panen, sebab tanaman terus diairi dan dikembalikan ke kondisi kapasitas lapang. 4. Produksi tanaman terbaik berada pada varietas Tanggamus V 3 dengan perlakuan P 1 0,2 sebesar 17.83 gpot dengan kebutuhan air tanaman sebesar 486.33 mmhari.