Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran Tematik

Gilstrap Supriatna, dkk. 2007: 138 mengungkapkan bahwa metode inquiry merupakan komponen dari suatu bagian praktek pendidikan yang sering kali diterjemahkan sebagai mengajar heuristik, yakni suatu jenis mengajar yang meliputi metode-metode yang dirancang untuk meningkatkan rentangan keaktifan yang lebih besar, berorientasi pada proses, mengarahkan diri sendiri, mencari sendiri, dan refleksi yang sering muncul sebagai kegiatan belajar. Menurut Hernawan, dkk. 2007: 08 metode pembelajaran inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa, dalam hal ini kemampuan guru untuk memberikan stimulus rangsangan terhadap pemecahan suatu masalah sangat dibutuhkan. Gulo Putra, 2013: 86 menyatakan bahwa metode inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sedangkan menurut Roestiyah 2001: 75 metode inquiry merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas untuk meneliti suatu masalah ke kelas. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode inquiry merupakan rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari serta menyelidiki masalah secara sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga siswa dapat memecahkan sendiri masalah yang dihadapi dengan penuh percaya diri.

2. Ciri-ciri Metode Inquiry

Kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode inquiry memiliki ciri-ciri dalam proses pelaksanaannya. Menurut Hernawan, dkk. 2007: 108 ciri-ciri pelaksanaan metode inquiry yaitu, sebagai berikut. a. Inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pembelajaran inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar. b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri self believe. c. Tujuan dari penggunaan metode inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan sebagai bagian dari proses mental . Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode inquiry menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar melainkan sebagai fasilitator dan motivator sehingga mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis, logis, dan kritis.

3. Prinsip-prinsip Metode Inquiry

Prinsip dalam penggunaan metode pembelajaran merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan. Hernawan, dkk. 2007: 108-109 menyatakan bahwa ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode inquiry yaitu, sebagai berikut. a. Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari pembelajaran inquiry adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. b. Prinsip interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,