22
2. Menetapkan Batas Setting Limits. Menilai risiko pasar mampu sebagai alat pertimbangan atas risiko pasar yang terjadi akibat perdagangan portofolio,
yang akan mengarah pada pembentukan batasan posisi logis ekonomis. 3. Alokasi Sumber Daya Resources Allocation. Menilai risiko pasar mampu
sebagai alat pembanding untuk menilai keuntungan per unit risiko sehingga lebih mampu untuk mengarahkan modal dan sumber daya pada hari
perdagangan. 4. Evaluasi Kinerja Performance Evaluation. Menilai risiko pasar berkaitan
dengan mepertimbangkan rasio dari imbal hasil-risiko dari perdagangan, yang memungkinkan untuk menerima bonus yang lebih rasional untuk
ditempatkan. Seperti investor yang menerima imbal hasil tertinggi merupakan salah satu yang menerima risiko tertinggi pula.
Dari manfaat tersebut, penilaian risiko pasar dapat sebagai alat yang digunakan oleh investor sebagai alat preventif untuk menghindari kerugian – kerugian
akibat dari risiko pasar. Ada tiga pendekatan dalam mengukur risiko pasar, yaitu: Variance-Covariance Parametric, Historic atau Back Simulation, dan Monte
Carlo Simulation Saunders et al,. 2011:285.
2.7.2.1 Variance – Covariance Model Parametric
Metode Variance – Covariance atau dapat disebut juga dengan model parametrik VaR merupakan model yang dikembangkan oleh J.P. Morgan.
Dimana metode berasumsi imbal hasil harus berdistribusi normal. Dengan asumsi seperti ini, metode ini tidak dapat digunakan jika imbal hasil tersebut
bersifat nonlinear seperti instrumen keuangan Opsi.
23
Perhitungan metode Variance-Covariance adalah sebagai berikut :
VaR
P
=
µ Χ
Z
1-a
Χ
σ
di mana: µ = Rata- rata imbal hasil
Z = Realibilty Factor bernilai 1,65 untuk tingkat kepercayaan 95
σ
= Standar Deviasi Jika VaR dihitung dengan memperhitungkan lama waktu investasi t Holding
Period, maka:
VaR
P
=
µ
x Z
1-a
x S x √�
2.7.2.2 Modified VaR
Apabila imbal hasil reksa dana saham tidak berdistribusi normal maka nilai Z dikoreksi dengan pendekatan Cornish Fisher expansion. Menurut Cornish
et al. 1937 Cornish Fisher Expansion adalah salah satu cara untuk mengubah standard Gaussian variabel Z acak dengan Gaussian variabel Z non-acak.
2 3
3 2
Fisher Cornish
S z
5 z
2 36
1 K
z 3
z 24
1 S
1 z
6 1
z Z
− −
− +
− +
=
di mana: Z= Nilai distribusi Z
S= Skewness K= Kurtosis
MVaR = σ
× +
µ
Fisher Cornish
z di mana:
24
MVaR = Modified Value at Risk µ
=Rata- rata imbal hasil
σ
= Standar deviasi Z = Nilai Z koreksi
2.8 Penelitian Terdahulu
1. Sahi et al. 2013 melakukan penelitian dengan judul “Value at Risk Methodology for Measuring Performance of Mutual Funds”, melalui teknik
analisis Monte Carlo Simulation, Modified VaR, dan Normal VaR, penulis membuktikan bahwa Kotak Arbitrage Fund memiliki potensi kerugian paling
rendah melalui metode Modified VaR. 2. Jiang 2013 melakukan penelitian dengan judul “Using VaR to Measure the
Relationship Between return and Risk of Mutual Funds in China” melalui teknik CVaR, penulis membuktikan bahwa imbal hasil dan risiko masa lalu
yang diukur melalui metode VaR mempunyai hubungan yang positif. Selain itu VaR dengan periode sebelumnya memiliki dampak negatif terhadap imbal
hasil reksa dana. 3. Danila 2012 melakukan penelitian dengan judul “Estimating the Risk of
Mutual Funds in Indonesia by Employing Value at Risk VaR”, melalui teknik analisis modified VaR dan ESCVaR, penulis membuktikan bahwa
reksa dana berdasarkan stock selection terbaik dan market timing terbaik di Indonesia pada tingkat kepercayaan 99 untuk reksa dana saham Panin dana
Prima memiliki potensi kerugian 5.53 dan 5.96, Panin Dana maksima
25
4.49, dan Manulife Dana Saham 6.26 dan 7.10 periode 27 Januari 2007 sampai 29 September 2008.
4. Nuozhou 2012 melakukan penelitian dengan judul “The Correlation Between Risk and Return of Canadian Based on VaR” melalui teknik
historical risk, regresi linear sederhana, dan regresi linear berganda. Penulis membuktikan bahwa ada hubungan antara VaR masa lalu dengan imbal hasil
saat ini dan hubungan tersebut bersifat negatif serta perubahan VaR pada masa lalu memiliki hubungan negatif.
5. Carles et al 2009 melakukan penelitian dengan judul “Different Risk Adjusted Fund Performance Measures: A Comparison” melalui teknik
historical VaR, parametrik VaR, dan simulasi Monte Carlo. Penulis membuktikan bahwa VaR salah satu alat untuk mengukur risiko reksa dana
selain dari metode Sharpe, Jansen, dan Treynor. 6. Guesmi et al 2008 melakukan penelitian dengan judul “Value at Risk in
Mutual Funds which Methodology of Estimation” melalui teknik parametrik, historical,dan simulasi Monte Carlo. Penulis membuktikan bahwa VaR dapat
digunakan sebagai alat mengukur risiko reksa dana, sebuah alat yang tidak bisa ditolak, menjadi alat perbandingan, dan mengawasi risiko pasar
.
26
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Teknik Analisis
Data Hasil
Penelitian
Anu Sahi, Anurag
Pahuja, Balram
Dogra 2013 Value at Risk
Methodology for Measuring
Performance of Mutual Funds
Average return, Standard
Deviation, Reability Factor,
dan Z koreksi Monte Carlo
Simulation, Modified VaR,
dan Normal VaR.
Kotak Arbitrage Fund
di India memiliki
potensi kerugian paling
rendah melalui metode
Modified VaR.
Hao Jiang 2013
Using VaR to Measure the
Relationship Between Return and
Risk of Mutual Funds in China
Return
t,
VaR
t,
VaR
t-1
, VaR
t-2,
VaR
t-3.
Regresi linear berganda
Imbal hasil dan risiko yang
diukur melalui metode VaR
mempunyai hubungan yang
positif. Selain itu VaR dengan
periode sebelumnya
memiliki dampak negatif
terhadap imbal hasil reksa
dana.
Nevi Danila 2012
Estimating the Risk of Mutual Funds in
Indonesia by Employing Value at
Risk VaR Average return,
Standard Deviation,
Reability Factor, dan Z koreksi
Modified VaR dan ESCVaR,
Pada tingkat kepercayaan
99 untuk reksa dana
Panin Dana Prima memiliki
potensi kerugian 5.53
dan 5.96, Panin Dana
maksima 4.49, dan
Manulife Dana Saham 6.26
dan 7.10 periode 27Jan
2007 -29 Sept 2008.
Nuozhou 2012
The Correlation between risk and
return of Canadian Mutual Fund Based
on VaR Return
t,
VaR
t,
VaR
t-1
, VaR
t-2,
VaR
t-3,
Δreturn dan Δvar
Regresi linear sederhana, dan
regrsi linear berganda
Hubungan antara VaR
masa lalu dengan imbal
hasil memiliki hubungan
negatif dan pengaruhnya
sampai minggu kedua sebelum
VaR
t.
27
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Teknik Analisis
Data Hasil
Penelitian
Pilar Grau- Cares, Jorge
Sainz, Javier Otamendi,
dan Luis Miguel,
Doncel Different Risk
Adjusted Fund Performance
Measures: A Comparison
Average Return, Standard
Deviation, Beta, Realibility Factor,
dan Z koreksi Sharpe, Treynor,
Jansen, Historical VaR,
Parametrik VaR, dan Modified
VaR VaR dapat
digunakan sebagai alat
unutk mengukur
risiko reksa dana selain dari
metode Sharpe, Jansen, dan
Treynor.
Guesmi2008 Value at Risk in
Mutual Funds which Methodology of
Estimation Average return,
Standard Deviation,
Reability Factor, dan Z koreksi
Parametric, Historical,
Monte Carlo Simulation, dan
Kupiec Test VaR dapat
digunakan sebagai alat
mengukur risiko reksa
dana, sebuah alat yang tidak
bisa ditolak, menjadi alat
perbandingan, dan mengawasi
risiko pasar.
2.9 Kerangka Pemikiran
Nilai aktiva bersih dan unit penyertaan dapat digunakan sebagai alat mengetahui perkembangan dari reksa dana dan potensi kerugian reksa dana
apabila reksa dana tersebut dijual kembali. Rasio dari nilai aktiva bersih beserta unit penyertaan per hari menghasilkan imbal hasil mingguan yang diterima oleh
investor. Investor menyukai tingkat pengembalian dan tidak menyukai risiko. Oleh karena itu investor akan berinvestasi pada aset yang berisiko jika aset
tesebut menawarkan perkiraan pengembalian yang lebih tinggi. Risiko dapat dihitung dengan berbagai cara dan bergantung pada alat yang digunakan, dapat
diperoleh informasi yang berlainan tentang tingkat risiko suau aset Brigham et al 2010: 323.
28
VaR merupakan alat yang dapat digunakan oleh investor untuk mengalokasikan aset, unit bisnis, dan produk yang akan menjadi alat investasi.
Proses ini akan dimulai dengan menyesuaikan imbal hasil terhadap risiko risk adjusted performance measures. Pengimplementasian ini akan membantu
seorang investor untuk pengambilan keputusan atas investasinya Jorion 2007:383. Imbal hasil yang diterima oleh investor dapat menilai potensi
kehilangan VaR pada reksa dana saham yang didasarkan atas imbal hasil. Mengetahui pengaruh dan hubungan antara risiko yang diukur dengan VaR
terhadap imbal hasil akan membantu seorang investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi Nuozhou: 2012.
Berdasarkan latar belakang, pendapat pakar keuangan, dan beberapa hasil penelitian terdahulu maka kerangka pemikiran penelitian ini adalah:
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran
VaR
t
VaR
t-1
VaR
t-2
Imbal hasil periode t
VaR
t-3
29
2.10 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Risiko reksa dana saham yang diukur dengan VaR berada dibawah 5 2. Terdapat hubungan dan pengaruh signifikan secara parsial antara VaR masa
lalu terhadap imbal hasil.
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bapepam-LK dan Kontan melalu media internet dengan situs www.aria.bapepam.go.id
dan
www.pusatdatakontan.co.id. Waktu penelitian direncanakan dari Desember 2014 sampai Maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana yang diterbitkan oleh manajer investasi yang memiliki tingkat
dana kelolaan lebih dari Rp 5.000.000.000.000,- dan dikategorikan aktif oleh Bapepam-LK selama Januari 2013-Desember 2014.
2. Tidak melakukan pengujian kembali backtesting terhadap metode VaR yang digunakan.
3.4 Definisi Operasional
Imbal hasil yang diteliti ialah imbal hasil pada tanggal 01 Januari 2013 sampai 26 Desember 2014, data diperoleh dari www.pusatdatakontan.co.id.
31
Imbal hasil mingguan pada reksa dana saham dihitung melalui NAB
NAB ln
1 t
t −
sebelumnya. Nilai mingguan VaR
n
dihitung melalui imbal hasil periode sebelumnya, dimana imbal hasil minggu pertama sampai minggu terakhir pada
tahun 2013 menjadi VaR pada minggu pertama tahun 2014. Hal ini terus berulang hingga minggu ke-51 pada tahun 2014 dan penggunaan confidence
level terhadap VaR ialah 95. Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Parameter Skala
Ukur
Imbal hasil mingguan
Imbal hasil mingguan
yang dipublikasika
n kepada investor.
NAB NAB
ln
1 t
t −
Rasio
VaR
t
X
1
Value at Risk pada periode t
µ Χ
Z
1-a
Χ
σ Rasio
VaR
t-1
X
2
Value at Risk seminggu
sebelum periode t
µ Χ
Z
1-a
Χ
σ Rasio
VaR
t-2
Value at Risk dua minggu
sebelum periode t
µ Χ
Z
1-a
Χ
σ Rasio
VaR
t-3
Value at Risk tiga minggu
sebelum periode t
µ Χ
Z
1-a
Χ
σ Rasio
32
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah reksa dana saham yang terdaftar di Bapepam-LK dan dikategorikan aktif serta diawasi oleh lembaga Otoritas Jasa
Keuangan OJK dengan menggunakan kriteria:
1. Terdaftar dalam Bapepam-LK dan dikategorikan aktif oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan.
2. Mengeluarkan nilai aktiva bersih serta unit penyertaan selama periode penelitian.
3. Reksa dana saham yang diterbitkan oleh manajer investasi dengan asset under management AUM diatas Rp 5000.000.000.000,- mengacu kepada
penelitian yang dilakukan oleh Sahi et al 2013. Alasan pemilihan manajer investasi dengan dana kelolaan asset under management yang tinggi
dikarenakan tingkat kepercayaan investor tehadap manajer investasi tersebut tinggi untuk mengelola dana yang berasal dari investor.
4. Reksa dana saham denga nilai aktiva bersih per unit penyertaan diatas Rp 1.700,- pada tahun 2014.
Berdasarkan kriteria, maka populasi penelitian ini adalah sebanyak 73 manajer investasi dan reksa dana saham yang diterbitkan sebanyak 125 reksa dana .
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling dimana teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2011:68.
33
Tabel 3.2 Ringkasan Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Sampel Reksa Dana saham yang aktif di Bapepam-LK
125 Reksa dana yang diterbitkan Manajer Investasi dengan dana
kelolaan kurang dari Rp 5.000.000.000.000,- 92
Reksa dana yang tidak memuat data NAB dan Unit Penyertaan
5 Reksa dana dengan NAB kurang dari Rp 1.700,-
16
Jumlah Sampel Penelitian 12
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Kode
Nama Reksa Dana Manajer Investasi
1 000D1B
BNI – Reksadana Berkembang
PT BNI Asset Management
2 FOSL
BNP Paribas Solaris BNP Paribas
3 00089763
BNP Paribas Ekuitas BNP Paribas
4 RDMF
Danareksa mawar fokus 10 Danareksa Investment
5 RDMW
Danareksa Mawar Danareksa Investment
6 03560002243
Manulife Saham Andalan PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia 7
00992882 Manulife Dana Saham
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
8 0091033
Panin Dana Maksima Panin Asset
Management 9
GR002PRIMASH Panin Dana Prima
Panin Asset Management
10 006600829471
Schroder Dana Istimewa PT Schroder
Investment Management Indonesia
11 SPEF
Schroder 90 Plus Equity Fund PT Schroder
Investment Management Indonesia
12 000D80
Simas Danamas Saham PT Sinarmas Asset
Management Sumber: www.aria.bapepam.go.id Data Diolah
34
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari hasil publikasi dari Bapepam-LK, Buku referensi, internet, dan
literatur ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari literatur, penelitian terdahulu,
dan laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bapepam-LK dan Pusat Data Kontan.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif