Karakteristik Laporan Keuangan Pemerintah

30 Kantor Nasional Audit United Kingdom 2001a mengindikasikan akuntabilitas yang memiliki anggaran bersama membutuhkan peran dan tanggungjawab partner atau pasangannya dalam hal bagaimana kinerja mereka akan diukiur, dilaporkan, bagian akuntansi dan pemerikasaan pengaturan untuk memastikan kepatutan atas pengeluaran pemerintah harus ditetapkan dengan jelas dan dapat dimengerti P. 8 General Auditor of Canada 2000 juga mengusulkan kerangka kerja untuk aturan kerjasama. Departemen yang ditunjuk untuk mengelola program horisontal memiliki peran penting untuk memastikan permasalahan- permasalahan dikelola dengan cara yang memenuhi tujuan dan kewajiban pasangan atau partnernya. Departemen yang memimpin harus memiliki kemapuan yang diperlukan untuk melaksanakan tanggungjawabnya, yaitu memastikan bahwa partnernya terus mendapatkan informasi, pemonitoran kinerja, dan memastikan partnernya memenuhi komitmenya lihat par. 20, 152. Program bersama bergantung pada tujuan yang jelas dan masing- masing mitra mengetahui secara jelas apa yang menjadi tujuan mereka, hal tersebut memerlukan kerangka kerja yang jelas diawal dan pelaporan yang dapat dipercaya. Wilkins 2002 memberikan beberapa pilihan mengenai bagaimana para departemen bisa menjelaskan kepada parlemen mengenai kegiatan bersama: 1. Pilihan pertama, masing-masing dari setiap departemen pemerintah untuk menjelaskan bagiannya sendiri dari kegiatan bersama yang 31 dilakukan, akan tetapi pelaporan akan terpecah-pecah dan akan sulit untuk mendapatkan informasi yang penting mengenai dampak dari keseluruhan program. 2. Pilihan kedua, departemen yang memimpin program bersama bertanggungjawab atas pelaporan kegiatan yang dilaksanakan, pilihan ini dapat memberikan pelaporan yang terintegritas, namun ada kemungkinan peran dari lembaga partner akan dikesampingkan. 3. Pilihan ketiga, menteri yang tidak berpartisipasi mengambil peran koordinasi, untuk sementara opsi ini dapat memberikan keadilan atau ketidak berpihakan, namun demikian menteri yang bersangkutan menjadi bertanggungjawab atas sesuatu yang seharusnya bukan tanggungjawag-nya. 4. Pilihan keempat, mentri mengambil tanggungjawab kolektif. Meskipun hal ini mungkin akan mencapai pelaporan yang terintegritas, tidak ada dasar yang jelas untuk hal ini didalam sistem Westminster yang mengedepankan akuntabilitas kementrian. 5. Pilihan kelima, departemen keuangan bendaharawan yang akan melaporkan pertanggungjawaban keuangan keseluruhan program. Singkatnya, jelas terlihat dari literatur tentang akuntabilitas bahwa ketegangan tensions yang muncul antara konsep tradisional vertikal dari akuntabilitas pemerintah serta solusi horizontal yang lebih baru sedang diusahakan untuk pemberian program yang akan mulai dibahas dari perspektif teoritis. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, dimana peneliti mendalami suatu keadaan atau kejadian dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Penelitian pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Yogyakarta adalah penelitian eksploratif kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian teoritisasi data grounded theory. Peneliti mengkaji teori-teori yang ada dan berkaitan dengan suatu fenomena yang terjadi kemudian menggali secara luas tentang sebab-sebab ataupun hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu Arikunto, 2002: 6. Sumarni et al 2008: 49 menjelaskan penelitian eksploratif merupakan penelitian awal dan terutama digunakan untuk memperjelas permasalahan yang akan dipecahkan, serta bersifat menjelajah sehingga mengembangkan konsep dengan lebih jelas. Penelitian ini berfokus pada pola akuntabilitas pada program desa tangguh bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY sebagai wujud dari akuntabilitas yang melibatkan beberapa lembaga di dalam sektor publik, diharapakan dapat mengungkapkan dengan menggali dan menjelajah hal tersebut sehingga dapat menggambarkan konsep serta memperjelas topik yang diangkat. 32 33

B. Peran Penulis

Penulis bukanlah orang dalam di pengurusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Yogyakarta, berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan oleh Penulis: 1. Peneliti menganalisis informasi sebagai data primer sesuai dengan topik dan meminta informan untuk diwawancarai guna memperoleh data penelitian. 2. Peneliti melengkapi dokumen yang dibutuhkan serta berguna untuk melengkapi hasil dari pihak yang telah diwawancarai. 3. Peneliti melakukan pemisahan informasi antara transkrip wawancara yang berupa data dengan bukan data.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitiannya yaitu Subbagian Program dan Keuangan BPBD Provinsi DIY dan Kepala bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi DIY. 2. Objek dalam penelitian ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi DIY.

D. Data Yang Dibutuhkan

1. Gambaran Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Yogyakarta 2. Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Yogyakarta.