82
Desa yang telah dibentuk menjadi desa tangguh bencana akan menerima dana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial Provinsi
DIY. Desa tangguh bencana bertanggungjawab secara penuh untuk mengelola dana tersebut dan mempertanggungjawabkannya kembali kepada BPBD dan
Dinas Sosial untuk dilaporkan kepada Gubernur Provinsi DIY.
83
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian terhadap Analisis Pola Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik yang dibahas diatas, pola akuntabilitas program kegiatan desa
tangguh bencana adalah desa yang telah dibentuk menjadi desa tangguh bencana bertanggungjawab penuh atas dana-dana yang diperoleh dari BPBD
dan Dinas Sosial Provinsi DIY. Pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan program kegiatan desa tangguh bencana BPBD Provinsi DIY bersama dengan
Dinas Sosial Provinsi DIY dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara terpisah atau setiap SKPD melaporkan mempertanggungjawabkan sendiri-
sendiri kepada Gubernur Provinsi DIY. Hal ini sesuai dengan pola akuntabilitas organisasi sektor pemerintahan yang diajukan oleh Wilkins
2002. Pelaporan dan pertanggungjawaban program desa kegiatan desa tangguh
bencana BPBD Provinsis DIY dilaporkan setiap bulannya. Pelaporan mengenai realisasi anggaran BPBD Provinsi DIY bisa diakses dengan cara
mengakses Monev di situs WEB Pemerintah Daerah Provinsi DIY. Pelaporan dan pertanggungjawaban Dinas Badan akan dipertanggungjawabkan oleh
setiap kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD kepada Gubernur Provinsi DIY
83
84
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu hanya mendapatkan data primer melalui wawancara dengan narasumber dari pihak
internal saja yaitu BPBD Provinsi Yogyakarta. Data sekunduer untuk dokumen yang diperlukan dari sisi laporan keuangan dalam bentuk SPJ dalam
mengaksesnya tidak dapat didokumentasikan karena hanya Badan Pengawas Keuangan BPK yang dapat mengaksesnya, untuk penelitian skripsi
memerlukan surat rekomendasi khusus untuk dapat mengakses laporan tersebut sehingga hanya berdasarkan dari hasil wawancara dengan
narasumber yang ditemui.
C. Saran
1. Untuk Pemerintah Daeraha Provinsi DIY sebaiknya di dalam pemberian layanan pemerintah untuk program bersama bisa mempertimbangkan
pola akuntabilitas yang di ajukan Wilkins 2002 untuk pola pertanggungjawaban program bersama, yaitu ada dinas departemen yang
ditunjuk untuk memimpin program ini dan dinas departemen tersebut yang membuat laporan pertanggungjawabannya. Dengan adanya
dinasdepartemen yang memimpin program bersama maka akan mengurangi kecendrungan terjadinya ―Silo‖ kecendrungan dimana suatu
departemen tidak bersedia atau tertutup untuk meberikan informasi kepada departemen lainya.
2. Untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebaiknya melakukan kerjasama program tidak