32
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional D
II. Keterampilan Menulis
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda dapat memahami ihwal keterampilan menulis dan aplikasi pembelajarannya dengan baik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Guru
Indikator
Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia
menulis 20.4.1 Mengaplikasi prinsip dan prosedur
berbahasa secara lisan berbicara dan menyimak dan tertulis membaca dan
menulis
20.4.2 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit: menyimak,
berbicara, membaca, menulis
20.4.3 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara integratif: menyimak,
berbicara, membaca, menulis.
20.4.4 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks akademis,
formal, vokasional. 20.4.5 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur
berbahasa secara tertulis produktif. Menulis:
fiksi pantun, puisi, cerpen, dongeng, novel, drama dan nonfiksi catatan harian, iklan,
surat, memo, pengumuman, laporan, esai, artikel, karya ilmiah.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional D 33
C. Uraian Materi
Hakikat Menulis
Menulis Rosidi 2009: 2 mengemukakan bahwa menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan
dalam bahasa tulis. Sejalan dengan itu, Kartono 2009:17 menjelaskan bahwa menulis adalah proses penuangan dan penyampaikan ide pada khalayak.
Menulis merupakan proses perubahan bentuk tulisan menjadi wujud makna Suhendar, 1997:2. Ahmadi mengemukakan bahwa menulis adalah suatu
proses menyusun, mencatat dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut dengan
menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang bisa dibaca Jayanti, 2007. Sementara itu, Tarigan 1994 mengungkapkan menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif yang memanfaatkan grafologi struktur bahasa dan kosakata. Dikatakan aktif produktif karena kegiatan menulis
menghasilkan suatu karya yang berupa ungkapan-ungkapan ide dari seseorang, sedangkan ekspresif berarti kemampuan mengungkapkan maksud, gagasan,
perasaan, pengalaman. Menulis adalah melukiskan lambang-lambang grafik yang menungkapkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Menulis bukan sesuatu yang diperoleh secara spontan, tetapi memerlukan usaha
sadar di dalam menyusun kalimat dan mempertimbangkan cara mengkomunikasikan dan mengaturnya Donn Byrne, 1988. Sejalan dengan itu,
menurut Lado 1964 menulis adalah meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Semi 1990 juga mengatakan bahwa
menulis pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang bahasa.
Menurut Gere 1985, menulis ialah menyampaikan pengetahuan atau informasi tentang subjek. Menulis berarti mendukung ide. Byrne 1988 mengatakan
bahwa menulis tidak hanya membuat satu kalimat atau hanya beberapa hal yang