c. Capital
Modal calon debitur perlu diketahui dan teliti, dilihat laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba dengan melakukan pengukuran
dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya.
d. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon debitur, yang harus diteliti kebenarannya. Sehingga jika terjadi suatu masalah, maka
jaminan yang diberikan akan dapat dipergunakan secepat mungkin oleh pihak bank.
e. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa datang sesuai usaha masing
– masing, serta prospek usaha yang dijalankan oleh calon debitur.
Sebelum melaksanakan prinsip – prinsip perkreditan diatas dalam
pemberian suatu kredit, bank harus berdasarkan kebijaksanaan kredit dengan memperhatikan 3 asas pokok Muljono, 1990 : 19, yaitu :
1. Asas Likuiditas
Yaitu asa yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya
sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari para nasabahnya atau masyarakat luas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Asas Solvabilitas
Yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit.
3. Asas Rentabilitas
Yaitu setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba, baik untuk mempertahankan eksistensinya maupun
untuk keperluan mengembangkan usahannya.
2.2.2.3. Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.
Adapun pemberian suatu kredit Kasmir, 2001 : 96 antara lain :
1. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pembagian kredit terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh pihak bank atas jasa
dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu usaha nasabah
Yaitu untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun untuk modal kerja. Dengan dana tersebut,
maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahannya.
3. Membantu pemerintah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak
kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Fasilitas kredit selain mempunyai tujuan utama, adapula tujuan
kredit secara umum. Tujuan kredit pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan profitability
Yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diambil dari pendapatan bunga.
b. Keamanan safety
Yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar
– benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar – benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.
Dengan demikian maka tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang mengemban tugas sebagai agent of
development adalah untuk :
1. Turut mensukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan. 2.
Meningkatkan usaha agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup usaha calon debitur
terjamin dan dapat memperluas usahanya. Berdasarkan kebijaksanaan di bidang ekonomi dan pembangunan
dan ketentuan yang berlaku di negara kita maka secara umum dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dikemukakanbahwa kebijaksanaan kredit perbankan adalah sebagai berikut :
a. Pemberian kredit harus seirama dengan kebijaksanaan moneter dan
ekonomi. b.
Pemberian kredit harus selektif dan diarahkan kepada sektor – sektor yang diprioritaskan.
c. Bank dilarang memberikan kredit kepada usaha – usaha yang
diragukan kemampuannya. d.
Setiap kredit harus diikat dengan suatu perjanjian kredit akad kredit, yang tersirat pertimbangan yuridis dari revenue
penghasilan pemerintah bertambah dengan adanya bea materi kredit.
e. Overdraft penarikan uang dari bank melebihi saldo giro atau
melebihi plafond kredit yang disetujui dilarang. f.
Pemberian kredit untuk pembayaran kembali kepada pemerintah dilarang kredit untuk membeyar pajak atau bea cukai.
g. Kredit tanpa jaminan dilarang pertimbangan keamanan dan
safety .
2.2.2.4. Fungsi Kredit
Dalam kehidupan perekonomian, bank memegang peranan yang sangat penting sebagai lembaga keuangan yang membantu pemerintah
untuk mencapai kemakmuran. Kredit pada awal perkembangannya mengarahkan fungsinya untuk mengarahkan kedua belah pihak untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tuuan pencapaian kebutuhan baik dalam bidang kebutuhan usaha atau kebutuhan sehari
– hari. Pihak yang mendapat kredit harus dapat menunjukan prestasi yang lebih tinggi pada kemajuan usahanya itu, atau
mendapatkan pemenuhan atas kebutuhannya. Adapun bagi pihak yang memberikan kredit, secara material dia harus mendapatkan rentabilitas
berdasarkan perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan obyek kredit, dan secara spiritual mendapatkan kepuasan karena dapat membantu
pihak lain untuk mencapai kemajuannya. Suatu kredit mencapai fungsinya, baik bagi debitur, kreditu,
maupun masyarakat, apabila secara sosial ekonomis membawa pengaruh yang lebih baik.
Bagi pihak debitur dan kreditur, mereka sama – sama memperoleh
keuntungan, dan juga mengakibatkan tambahan penerimaan negara dari pajak, serta membawa dampak kemajuan ekonomi yang bersifat mikro
maupun makro. Kredit dalam perekonomian sekarang dan juga dalam perdagangan
mempunyai fungsi sebagai berikut Kasmir,2001 : 97 : a.
Meningkatkan Daya Guna Uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang
maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikan kredit uang tersebut menjadi
berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerimaan kredit. b.
Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam hal ini uang yang disalurkan atau deberikan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan ,e,peroleh tambahanuang dari daerah lainnya.
c. Meningkatkan Daya Guna Barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapet digunakan oleh debitur untuk mengolah yang tidak berguna menjadi berguna atau
bermanfaat. d.
Meningkatkan Peredaran Barang Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari
suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit
dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar. e.
Kredit Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi Dengan diberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas
ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barangyang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian kredit
dapat membantu dalam mengekspor dari dalam negri keluar negri sehingga meningkatkan devisa Negara.
f. Meningkatkan Kegairahan Berusaha
Penerimaan kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha karena bantuan kredit yang diterima nasabah dari bank dapat
digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktivitasnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
g. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakinbanyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan.
h. Meningkatkan Hubungan Internasional
Dalam pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit.
Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainya.
1. Jenis perbankan untuk masyarakat
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari beberapa jenis. Secara umum
jenis – jenis kredit dibedakanmenurut berbagai kriteria, yaitu dari
kriteria tujuan kredit, jangka waktu, jaminan, sector usaha dan penggunaanya. Kasmir,2001 : 99 :
a. Dari segi tujuan kredit, kredit dikelompokkan menjadi :
1. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk
menghasilkan barang atau jasa. 2.
Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara
pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seorang atau badan usaha.
3. Kredit Perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang diharapkan dari hasil
penjualan barang dagangan tersebut. b.
Dari segi jangka waktu, kredit dikelompokkan menjadi : 1.
Kredit jangka pendek short tern loan Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1
tahun. Kredit semacam ini, biasanya diberkan bank sebagai kredit modal kerja.
2. Kredit jangka menengah medium tern loan
Yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun. Bank biasanya menyalurkan kredit jangka
menengah untuk keperluan – keperluan modal kerja atau
investasi yang jumlahnya relatif kecil, seperti alat kerja atau mesin
– mesin ringan. 3.
Kredit jangka panjang long tern loan Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3
tahun. Kredit jangka panjang ini umumnya adalah kredit investasi yang bertujuan untuk menambah modal
perusahaan dalam rangka rehabilitas, ekspansi atau perluasan, dan pendirian proyek baru.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Dari segi jaminan, kredit dikelompokan menjadi :
1. Kredit dengan jaminan secured loan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau barang tidak
berwujud. Jaminan yang diberikan untuk suatu kredit dapat terdiri atas :
a. Jaminan barang, baik barang tetap atau barang tidak tetap
bergerak. b.
Jaminan pribadi yaitu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi pihak lain kreditur bahwa ia menjamin
pembayarannya suatu utang apabila terutang kreditur tidak menepati janjinya.
c. Jaminan efek – efek saham, obligasi dan sertifikat yang
didaftar bursa efek. 2.
Kredit tanpa jaminan unsecured loan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan
barang dan orang tertentu. Kredit jenis ini dengan melihat prospek usaha dan character serta loyalitas atau nama baik
calon debitur selama ini. d.
Dari segi sektor usaha, kredit dikelompokan menjadi : 1.
Kredit pertanian, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat berupa jangka pendek atau
jangka panjang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Kredit perternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek
misalnya peternakan ayam atau kelinci dan jangka panjang sapi atau kambing.
3. Kredit industri, yaitu untuk membiayai industri kecil,
menengah atau besar. 4.
Kredit pertambangan, jenis usaha yang dibiayai dalam jangka panjang.
5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan. 6.
Kredit profesi, diberikan kepada prodesional seperti ; dosen, dokter, atau pengacara.
7. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan. e.
Dari segi kegunaannya, kredit dikelompokan menjadi : 1.
Kredit Modal Kerja Yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan
produksi dalam operasionalnya. Misalnya kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar pegawai atau
biaya – biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi
perusahaan. 2.
Kredit Investasi Yaitu kredit yang digunakan untuk perluasan usaha atau
membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rehabilitasi. Contoh kredit investasi misanya untuk membeli mesin
– mesin atau membangun kredit. Ciri
– ciri kredit investasi adalah : Pertama : diperlukan untuk penambahan modal.
Kedua : mempunyai perencanaan yang terarah dan matang.
Kegita : waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan panjang.
Dengan ciri – ciri diatas, pada umumnya jumlah keuangan bank
yang bersangkutan didalam proyek – proyek kredit investasi itu
tidaklah sedikit. Mengingat lamanya pengendapan dalam proyek investasi maka haruslah disusun suatu cash flow atau perputaran
keuanganperusahaan investor yang mencakup segala komponen biaya dan pendapatan sehingga dapat diketahui berapa uang yang tersedia
setelah segala kewajiban lainnya terpenuhi. Setelah perputaran keuangan, kemudian dibuatkan suatu amortization schedule yaitu
rencana pengangsuran kredit investasi sesuai dengan sifatnya yang memerlukan waktu yang cukup panjang.
Untuk memperkirakannya, perlu diadakan perhitungan dan perencanaan neraca dan laba rugi selama kredit berjalan. Dari
perkembangan – perkembangan inilah kemudian dapat diadakan
pengukuran tentang earning power kekuatan pendapatan dan solvency
kemampuan mengangsur perusahaan. Data yang deperlukan untuk penyusunan perkiraan neraca dan laba rugi harus sedemikian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rupa dapat dipercaya. Kesukaran yang utama pada umumnya adalah memperoleh sesuatu yang benar
– benar akurat, faktual, dan actual yang benar
– benar dapat dipercaya.
2.2.3. Pendapatan
Menurut Samuelson dan Nordhaus 1997 : 36 tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk memperoleh
pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya.
Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah merupakan alat pembayaran atau pertukaran.
Pendapatan juga dapat didefinisikan sebagai berikut : “ pendapatan menunjukan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang selama
jangka waktu tertentu, pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan, dan kekayaan serta pembayaran transfer atau
penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial atau asuransi pengangguran”.
Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh atau dibayarkan kepada perorangan sebelum dikurangi sebelum pajak
penghasilan perorangan. Sebagian dari pendapatan perorangan dibayarkan untuk pajak, sebagian ditabung ; yaitu pendapatan perorangan dikurangi
dengan pajak penghasilan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4. Jaminan
Pentingnya suatu jaminan oleh bank atas suatu pemberian kredit, tidak lain adalah karena jaminan adalah salah satu upaya untuk
mengantisipasi resiko yang mungkin timbul dalam tenggang antara pelepasan dan pelunasan kredit.
Keberadaan jaminan kredit collateral merupakan persyaratan guna memperkecil resiko bank dalam penyaluran kredit tidak selalu
dengan jaminan kredit, sebab jenis usaha dan peluang bisnis yang dimiliki debitur pada dasarnya sudah merupakan jaminan atas prospek usaha itu
sendiri. Hanya saja jika suatu kredit dilepas tanpa agunan maka kredit itu akan memiliki resiko yang sangat besar karena investasi yang dibiayai
mengalami kegagalan atau tidak sesuai dengan perhitungan semula. Jika hal ini terjadi maka pihak bank akan dirugkan sebab dana yang disalurkan
berpeluang untuk tidak dapat dikembalikan. Itu berarti kredit tersebut macet tanpa ada asset nasabah yang dapat digunakan untuk menutup kredit
yang tidak terbayar. Lain halnya jika ada agunan bank akan dapat menarik kembali dana yang disalurkannya dengan memanfaatkan jaminan tersebut.
Masalah collateral dapat menjadi pelik jika tidak disikapi dengan seksama.
2.2.5. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Pemberian Kredit
Menurut Windasari dalam Mardikawati 2006 : 42 pendapatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pemberian kredit.
Pendapatan menunjukan kemampuan usaha calon debitur dalam menjalankan usahanya , sehingga untuk mengetahui jumlah kredit yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan dikeluarkan maka besarnya pendapatan perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan suatu kredit.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya pendapatan berpengaruh terhadap kebijaksanaan keputusan pemberian kredit. Karena
besarnya gaji dapat menjadi tolak ukur untuk memutuskan besarnya kredit yang akan diberikan ke pihak yang mengajukan permohonan kredit.
Pendapatan mempengaruhi kebijaksanaan dalam keputusan pemberian kredit. Hal tersebut menunjukan kemampuan calon debitur
untuk melunasi kewajiban – kewajibannya dari kegiatan usaha atau untuk
kepentingan lainya yang akan dilakukanya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank Kasmir 2012 : 286.
2.2.6. Pengaruh Jaminan Terhadap Keputusan Pemberian Kredit
Teori keputusan yang dikemukakan oleh Revered Thomas Bayes pada tahun 1763 yang dikenal dengan teori Bayes menyatakan dengan
tindakan atau alternatif yang ada maka kita dapat memperkirakan resiko yang akan muncul untung atau rugi atau tindakan dari tiap keadaan yang
akan terjadi dimasa depan P.Siangian,1987. Teori keputusan menjelaskan jaminan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses pemberian kredit, karena jaminan adalah sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut mengalami kegagalan
atau sebab – sebab lain dimasa debitur tidak mampu melunasi kreditnya
dari hasil usahanya yang normal Muljono, 1990 : 16.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kegagalan atau sebab – sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi
kreditnya dari hasil usahannya yang normal Muljono, 1990 : 16. Dalam UU pokok perbankan No. 14 Tahun 1967 pasal 24 ayat 1
mengatakan bahwa bank umum pada prinsipnya tidak dibenarkan memberikan kredit tanpa adanya jaminan. Pengertian jaminan menurut
undang – undang ini adalah jaminan yang bersifat materiil maupun
imateriil Untung, Budi, 2000 : 54.
2.3. Kerangka Pikir