73
atau kurang tepat, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan
akan menurun.
b. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada para responden yang berjumlah 100 orang diperoleh jawaban sebagai
berikut :
Tabel 4.5.
Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kepuasan Kerja Y
1
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 6
7
1 Jenis pekerjaan yang
diberikan perusahaan bisa dimengerti dan dijalankan
dengan baik oleh para karyawan?
8 8
28 28
26 26
16 16
22 22
100
2 Perusahaan memberikan
kesempatan untuk memperoleh pengalaman
dan peningkatan kemampuan selama bekerja
sehingga memungkinkan adanya peningkatan karier
dalam bekerja? 8
8 43
43 23
23 6
6 16
16 100
3 Hubungan dan komunikasi
antar rekan kerja dalam menjalankan pekerjaan
sesuai dengan yang diharapkan oleh para
karyawan? 16
16 12
12 25
25 21
21 26
26 100
4 Perusahaan memberikan
sarana dan prasarana yang sesuai dan mendukung
dalam melakukan pekerjaan?
4 4
15 15
33 33
28 28
20 20
100
Total 0 0 36 98 87 48 84
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 2 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban
yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 3
74
hingga 7. Akan tetapi bila dicermati akan terlihat bahwa jawaban responden terbesar berada pada skor 4 dengan total sebanyak 98 jawaban.
Responden berpendapat bahwa perusahaan cukup dalam memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan
kemampuan selama bekerja sehingga memungkinkan adanya peningkatan karier dalam bekerja, sehingga seseorang dengan tingkat kepuasan kerja
tinggi menunjukkan sikap positif terhadap kerja itu, sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif
terhadap pekerjaan itu.
c. Deskripsi Variabel Kinerja
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada para responden yang berjumlah 100 orang diperoleh jawaban sebagai
berikut :
Tabel 4.6.
Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kinerja Y
2
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 6
7
1 Jumlah hasil kerja
karyawan yang didapat dalam suatu periode waktu
yang ditentukan dapat tercapai?
6 6
33 33
22 22
39 39
100
2 Tingkat kualitas kerja yang
dicapai karyawan berdasarkan syarat-syarat
dan kesiapannya? 4
4 31
31 36
36 29
29 100
3 Karyawan mampu
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh
perusahaan dengan tepat waktu?
2 2
22 22
38 38
38 38
100
Total 0 0 0 12 86 96
106
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 2
75
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut ditunjukkan
dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 4 hingga 7. Akan tetapi bila dicermati akan terlihat bahwa jawaban
responden yang terbesar berada pada skor 7 dengan total sebanyak 100 jawaban.
Responden cenderung memberikan pendapat bahwa karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan dengan
tepat waktu, karena menurut Rivai dan Basri 2005: 14 mendefinisikan kinerja sebagai hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target, atau sasaran dan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
4.2.2. Uji Outlier Multivariate Tabel 4.7. Hasil Uji Outlier Multivariate
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value
17.483 87.768 50.500 16.546 100
Std. Predicted
Value -1.995 2.252 0.000 1.000
100 Standard Error of Predicted Value
5.766 11.469
8.213 1.434
100 Adjusted
Predicted Value
17.180 88.100 50.600 16.833 100
Residual -59.486 42.928 0.000 23.831
100 Std.
Residual -2.367 1.708 0.000 0.948
100 Stud.
Residual -2.540 1.770 -0.002 1.005
100 Deleted
Residual -68.535 47.103 -0.099 26.814
100 Stud. Deleted Residual
-2.623 1.792
-0.002 1.013
100 Mahal. Distance
4.221 19.624
9.900 3.847 100
Cooks Distance
0.000 0.096 0.011 0.016 100
Centered Leverage
Value 0.043 0.198 0.100 0.039
100
Sumber : Lampiran
76
Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan nilai MD maksimum adalah 19,624 29,588. Oleh karena itu diputuskan
dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel.
4.2.3. Uji Reliabilitas
Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan
untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan.
Tabel 4.8. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konst rak I ndik at or I t em t o Tot al
Cor relat ion Koefisien
Cr onbachs Alpha Kom pensasi
X1 0.771
0.553 X2
0.808 X3
0.605 Kepuasan Kerj a
Y11 0.657
0.422 Y12
0.631 Y13
0.600 Y14
0.335 Kinerj a
Y21 0.726
0.162 Y22
0.613 Y23
0.477
Sumber : Lampiran Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi
reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan
mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena
nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator
77
yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi.
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil cukup baik dimana koefisien
Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
4.2.4. Uji Validitas Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas
Konst rak I ndik at or Fakt or Loading
1 2 3 4 Kom pensasi
X1 0.623
X2 0.862
X3 0.273
Kepuasan Kerj a
Y11 0.635
Y12 0.675
Y13 0.133
Per for m ance Y21
0.997 Y22
0.206 Y23
0.034
Sumber : Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa
factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian kecil
≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.
4.2.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance eztracted.
Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan
78
memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator- indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Tabel 4.10. Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [ εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
Kompensasi X1
0.623 0.388 0.612
0.633 0.402 X2
0.862 0.743 0.257
X3 0.273 0.075
0.925 Kepuasan
Kerja Y11
0.635 0.403 0.597
0.495 0.292 Y12
0.675 0.456 0.544
Y13 0.133 0.018
0.982 Performance
Y21 0.997 0.994
0.006 0.438 0.346
Y22 0.206 0.042
0.958 Y23
0.034 0.001 0.999
Sumber : Lampiran Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s
Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal
yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan
dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian
angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat
diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
79
4.2.6. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtotis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam bentuk statistik deskriptif.
Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka distribusi data adalah tidak normal.
Tabel 4.11. Assessment of Normality
Variable m in m ax k ur t osis
c. r. X1
2 7
- 1.116 - 2.278
X2 2
7 - 0.398
- 0.812 X3
2 7
- 0.852 - 1.739
Y11 3
7 - 1.139
- 2.325 Y12
3 7
- 0.734 - 1.499
Y13 3 7
- 1.110 - 2.266
Y21 4 7
- 1.251 - 2.553
Y22 4
7 - 0.957
- 1.953 Y23
4 7
- 0.792 - 1.617
M u lt iv a r ia t e - 2.009
- 0 .7 1 4 Ba t a s N or m a l
± 2 ,5 8
Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data
yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih
besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01
[1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. Multivariate di antara ±
2,58 ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika
teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat
80
menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.2.7. Evaluasi Model One-Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan
structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori
yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998.
Gambar 4.2. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach Base Model
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Compensation, Job Satisaction, Performance
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Performance Job
Satisfaction Y12
er_5 1
Y11 er_4
1 1
d_pr 1
1 Compensation
X1 er_1
1 Y21
0,005 er_8
1 1
Y13 er_6
1 Y22
er_9 1
X2 er_2
1 X3
er_3 1
Y14 er_7
1 Y23
er_10 1
d_js 1
Tabel 4.12. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model
Krit er ia Hasil Nilai
Kr it is Evaluasi
Model Cm in DF 1.030
≤ 2,00
baik Probabilit y 0.420
≥ 0,05
baik RMSEA 0.017
≤ 0,08
baik GFI 0.937
≥ 0,90
baik AGFI 0.895
≥ 0,90
kur ang baik TLI 0.979
≥ 0,95
baik CFI 0.985
≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran
81
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini.
Gambar 4.3. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach Eliminasi
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Compensation, Job Satisaction, Performance
Model Specification : One Step Approach - Eliminasi
Performance Job
Satisfaction Y12
er_5 1
Y11 er_4
1 1
d_pr 1
1
Compensation X1
er_1 1
Y21 0,005
er_8 1
1
Y13 er_6
1 Y22
er_9 1
X2 er_2
1 X3
er_3 1
Y23 er_10
1 d_js
1
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Eliminasi
Krit er ia Hasil Nilai
Kr it is Evaluasi
Model Cm in DF 1.105
≤ 2,00
baik Probabilit y 0.325
≥ 0,05
baik RMSEA 0.033
≤ 0,08
baik GFI 0.943
≥ 0,90
baik AGFI 0.900
≥ 0,90
baik TLI 0.953
≥ 0,95
baik CFI 0.960
≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran
82
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta.
4.2.8. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 233.729.441 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya
sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.14. Data Uji Kausalitas
Ustd Std
Prob. Faktor Faktor
Estimate Estimate
Job_Satisfaction Kompensasi
0.174 0.223 0.195 Job_Performance
Job_Satisfaction -0.150 -0.043 0.338
Job_Performance Kompensasi
-0.234 -0.086 0.041 Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : Lampiran
4.3. Hasil Uji Pengujian Hipotesis Penelitian