88
sangat cepat tetapi komedi ini sangat populer. Misalnya talkshow tengah malam.
• Wit atau Word Play komedi intelektual adalah lakon komedi yang berdasarkan pada kepintaran, dan kecerdasan. Komedi ini
seringkali memanipulasi kehalusan bahasa sebagai bahan leluconnya.
Para penulis lakon komedi adalah sebagai berikut. Aristophanes :
The Archanians, The Knights, Lysistrata, The Wasps, The Clouds, The Frogs, The
Birds Manander :
Dyscolus, Aspis, Georgo”, Dis exapaton, Epitrepontes, Colax, misumenos,
Perikeiromene, Samia, Sicyonios, Heros, Theophoroumene, Kitharistes, Phasma,
Orge
Shakespeare : A Midsummer Night’s Dream, The Comedy
Of Errors
5.4 Satir
Satir berasal dari kata satura bahasa Latin, satyros bahasa Yunani, satire bahasa Inggris yang berarti sindiran. Lakon satir adalah
lakon yang mengemas kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu
keadaan dengan maksud membawa sebuah perbaikan. Tujuan drama satir tidak hanya semata-mata sebagai humor biasa, tetapi lebih sebagai
sebuah kritik terhadap seseorang, atau kelompok masyarakat dengan cara yang sangat cerdik. Lakon satir hampir sama dengan komedi tetapi
ejekan dan sindiran dalam satir lebih agresif dan terselubung. Sasaran dari lakon satir adalah orang, ide, sebuah institusi atau lembaga maupun
masalah sosial yang menyimpang.
Lakon satir sudah dimainkan sejak abad ke-5 sebelum masehi di teater Atena. Lakon satir awalnya digunakan untuk melengkapi lakon
tragedi Yunani pada waktu upacara penghormatan dewa Dionysos, pertunjukannya berupa adegan yang singkat dan bersifat menyenangkan
penonton. Tetapi perkembangan lakon satir mengalami kemunduran dan lama kelamaan menghilang dari teater Yunani.
Penulis lakon satir yang paling terkenal adalah Euripides yang menulis lakon The Cyclops yang menceritakan pertemuan Odysseus
dengan makluk Cyclops. Sebelum Euripides, ada penulis lakon satir yang mendahuluinya yaitu Sophocles yang menulis lakon The Trackers yang
menceritakan keinginan Apollo untuk menyembuhkan sekawanan ternak miliknya yang dicuri oleh Hermes. Para penulis satir pada jaman Yunani
biasanya mengambil sasaran dewa sebagai bahan ejekan, karena pada waktu itu dewa memiliki kelebihan dan senang memainkan manusia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
89
5.5 Melodrama
Melodrama adalah lakon yang isinya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton.
Menurut Herman J. Waluyo 2001 melodrama adalah lakon yang sangat sentimental, dengan tokoh dan cerita yang mendebarkan hati dan
mengharukan perasaan penonton. Pementasan lakon-lakon melodrama sangat berbeda dengan jenis-jenis lakon lainnya, pementasannya seolah-
olah dilebih-lebihkan sehingga kurang menyakinkan penonton. Tokoh- tokoh dalam melodrama adalah tokoh biasa dan tidak ternama berbeda
dengan tokoh dalam lakon tragedi yang harus menggunakan tokoh yang besar, serta bersifat steriotipe. Jadi kalau tokoh tersebut jahat maka
seterusnya tokoh tersebut jahat dan tidak ada sisi baiknya, sedangkan kalau tokoh tersebut adalah tokoh pahlawan maka tokoh tersebut menjadi
tokoh pujaan yang luput dari kekurangan dan kesalahan serta luput dari tindak kejahatan. Tokoh hero dalam lakon melodrama selalu
memenangkan peperangan.
Jenis drama ini berkembang pada permulaan abad kesembilan belas. Istilah melodrama berasal dari bagian sebuah opera yang
menggambarkan suasana sedih atau romantis dengan iringan musik melos diturunkan dari kata melody atau lagu. Kesan suasana inilah
yang kemudian berkembang menjadi jenis drama tersendiri. Ciri-ciri melodrama sebagai berikut.
• Berpegang kepada keadilan moralitas yang keras; yang baik akan mendapatkan ganjaran pahala, dan yang jahat akan
mendapat hukuman. •
Membangkitkan simpati dan keharuan penonton dengan memperlihatkan penderitaan tokoh baik, dan sebaliknya
membangkitkan rasa benci dan marah kepada tokoh jahat. •
Cerita dalam melodrama diramu dengan unsur-unsur ketegangan suspense.
• Plot dijalin dengan kejadian-kejadian yang mendadak dan di luar dugaan, kejadian-kejadian yang tokoh utama-nya selalu nyaris
lolos dari bahaya besar. • Karakter tetap yang selalu muncul dalam melodrama adalah
pahlawan lelaki atau wanita, tokoh lucu komik, dan penjahat. • Dalam pementasannya selalu diiringi musik seperti layaknya
seni film sekarang. Kata melodrama sendiri berasal dari kata melo melodi dan drama. Musik dalam lakon jenis ini berfungsi
untuk membangun suasana dan membangkitkan emosi penonton.
• Tema-tema melodrama berkisar tentang dengan sejarah, dan peristiwa rumahtangga.
Di unduh dari : Bukupaket.com
90
6. Penokohan