1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian global di Indonesia mengalami kemajuan hingga saat ini. Kemajuan ini selalu menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Dalam
perusahaan manufaktur, persaingan ini mendorong para manajer perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya, seperti melakukan inovasi pada
produk yang dihasilkan, ekspansi pasar, meningkatkan kualitas SDM, dan menentukan strategi perusahaan yang sesuai dengan tujuan prusahaan.
Perusahaan didirikan bertujuan mencari laba, memakmurkan pemilik perusahaan dan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga
saham. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai
perusahaan Sartono, 2011: 9. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya
faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa, profitabilitas, struktur modal, deviden. Faktor eksternal berupa pertumbuhan pasar, tingkat inflasi.
Oleh karena perusahaan sulit menentukan faktor eksternal dalam kinerjanya, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada faktor internal yaitu struktur
modal dan profitabilitas. Faktor internal ini dapat disesuaikan dengan
kebijakan manajemen perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan yang nantinya akan berpengaruh pada tujuan utama perusahaan.
Perusahaan membutuhkan dana untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dalam hal ini, manajemen perusahaan harus mampu menghimpun dana yang
bersumber dari dalam maupun luar perusahaan. Menurut Riyanto 2004:25 sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana perusahaan intern dan
esktern. Sumber dana intern perusahaan berasal dari laba ditahan dan
depresiasi. Sumber dana ektern perusahaan berasal dari para kreditur sebagai pemenuhan kebutuhan berupa hutang bagi perusahaan. Manajemen
perusahaan harus teliti dalam memilih sumber pendanaan bagi kelangsungan operasional perusahaan. Keputusan untuk memilih sumber pendanaan disebut
juga struktur permodalan. Struktur modal merupakan perimbangan antara jumlah hutang jangka panjang dengan ekuitas atau modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan
nilai perusahaan dengan meminimumkan biaya modal perusahaan. Penggunaan hutang dalam perusahaan memiliki keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya diperoleh dari pajak bunga hutang adalah pengurangan pajak, sedangkan kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan
timbulnya biaya keagenan dan biaya kepalitan. Perusahaan yang menggunakan sumber pendanaan dari penerbitan saham baru kemungkinan
akan direspon negatif oleh investor karena perusahaan tidak memiliki keyakinan untuk mengembalikan pinjaman serta bunga seperti pendanaan dari
hutang. Oleh karena itu penggunaan hutang dalam struktur modal harus digunakan secara optimal dan efektif agar meningkatkan nilai perusahaan.
Penggunaan struktur modal yang optimal dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Salah satu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan adalah profitabilitas.
Profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal tertentu
Sartono, 2011: 122. Profitabilitas yang diukur dengan return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
pengembalian ekuitas pemegang saham. Investor akan membeli saham karena tertarik dengan profitabilitas yang tinggi. Apabila kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba meningkat, maka akan berdampak pada kenaikan harga saham.
Penelitian tentang struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, peneliti melihat bahwa hasil penelitian pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahan masih belum menunjukkan hasil
yang konsisten pada hubungan antar variabel. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan pengujian kembali pengaruh struktur modal dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
B. Rumusan Masalah