Deskripsi Data HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
yaitu siswa yang duduk di depan.
2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
9 Siswa menanggapi
pertanyaan dari guru walaupun jawaban
yang diberikan kurang tepat
3 Siswa aktif dalam diskusi
9 Tidak ada diskusi
pada saat proses pembelajaran itu,
namun ada tanya jawab antara guru
dengan siswa. 4 Siswa
memperhatikan penjelasan teman
9 Penjelasan dari
beberapa siswa yang ditunjuk oleh guru
tidak ditanggapi oleh siswa lain
5 Siswa mencatat hal-
hal penting saat pembelajaran
berlangsung 9
Sebagian besar siswa mencatat hal-hal
penting yang ditulis oleh guru, karena
pada saat itu materi menggunakan rumus
menghitung 6 Siswa
mengemukakan atau menanggapi
pendapat teman yang sedang menjelaskan
9 Tidak ada di antara
para siswa menanggapi pendapat
teman yang sedang menjelaskan.
7 Siswa memperhatikan
guru yang mengajar 9
Sebagian besar siswa pada awal pelajaran
memperhatikan, namun ketika masuk
pertengahan pelajaran ketika
dibagi soal terdapat beberapa siswa
mengobrol sendiri bahkan ada yang
tidur-tiduran 8 Siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran dengan
baik 9
Siswa menanggapi pembahasan,
walupun guru harus beberapa kali
menunjuk siswa agar kembali ke topik
pelajaran 9 Siswa mengajukan
pertanyaan 9
Tidak ada siswa yang mengajukan
pertanyaan terhadap guru pada saat
pembelajaran saat itu 10 Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan dengan baik
9 Tugaslatihan soal
yang diberikan oleh tidak dikerjakan
dengan baik oleh para siswa.
Selain melakukan observasi langsung terhadap siswa, peneliti juga membagikan kuesioner untuk mengukur aspek conscience dan
compassion . Data aspek conscience dan compassion yang diperoleh
melalui kuesioner pada pra penelitian tampak dalam lampiran 38 dan 39. Berikut adalah rangkuman deskripsi data aspek conscience dan
compassion pada pra penelitian.
Tabel 5.3 Deskripsi Data Aspek Conscience dan Compassion Pada
Pra Penelitian
Kategori Rata-Rata Skor
Kriteria Sikap
3,24 Cukup Minat
3,28 Cukup Hemat
3,41 Baik Kerjasama
4,02 Baik
Tabel tersebut di atas menunjukkan data aspek conscience sikap, minat, hemat dan compassion kerjasama siswa pada pra penelitian.
Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP yang kemudian dikonversikan ke data kualitatif menyatakan bahwa skor rata-rata
“sikap” siswa sebesar 3,24 termasuk dalam kriteria “cukup”, skor rata- rata “minat” sebesar 3,28 termasuk dalam kriteria “cukup”, skor rata-
rata “nilai hemat” sebesar 3,41 termasuk dalam kriteria “baik”, dan skor rata-rata “kerja sama” sebesar 4,02 termasuk dalam kriteria
“baik”. c.
Observasi Kelas Kondisi kelas secara fisik sudah cukup memadai jika digunakan
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Di dalam kelas terdapat 2 papan tulis 1 blackboard dan 1 whiteboard, 1 meja dan kursi guru,
17 meja dengan 34 kursi siswa, papan presensi siswa untuk mencatat ketidakhadiran siswa, serta sirkulasi udara dan penerangan yang cukup
sehingga sangat menunjang kegiatan belajar siswa.
2. Siklus Pertama
Siklus pertama ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 April 2012 pada jam pelajaran
ketiga sampai keempat pukul 08.30-10.00 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Mei 2012 pada jam pelajaran kedua
pukul 07.45-08.30 WIB. Materi pembelajaran adalah fungsi konsumsi. Jumlah siswa kelas XB sebanyak 34 siswa. Pada siklus pertama ini
menerapkan model pembelajaran word square dengan media berupa kotak berbentuk teka-teki silang. Berikut disajikan tahap-tahap penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana pembelajaran untuk materi fungsi konsumsi. Langkah-langkah persiapan dan perencanaan
sebagai berikut: 1
Peneliti dan guru mitra membuat perangkat pembelajaaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi
pembelajaran, handout, dan media pembelajaran. Berikut disajikan uraian masing-masing:
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP disusun sebagai pedoman pelaksanaanrencana pelaksanaan pembelajaran. RPP ini disusun dengan mengacu
pada pola pembelajaran dengan PPR yaitu perumusan indikator mencakup aspek competence, conscience, dan compassion serta
menggunakan lima tahap dalam proses pembelajarannya, yaitu konteks, pengalaman rfleksi, aksi dan evaluasi. RPP tersaji
pada lampiran 1. b
Materi Pada siklus pertama ini materi hanya mencakup fungsi
konsumsi saja. Dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi, dan kompetensi dasar mendeskripsikan
fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Materi pembelajaran termuat dalam RPP yang tersaji pada lampiran1.
c Handout
Handout yang dipersiapkan oleh peneliti dan guru mitra
digunakan dalam proses pembelajaran guna mempermudah siswa dalam memahami materi ajar sehingga dapat membantu
siswa pada saat mengerjakan teka-teki silang materi konsumsi. Materi yang tersaji dalam handout adalah pengertian konsumsi,
fungsi konsumsi, konsumsi sebagai fungsi dari disposable income, average propensity to consume, marginal propensity to
consume, fungsi konsumsi, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi. Handout tersaji pada lampiran 3.
d Media Pembelajaran
Ada beberapa media pembelajaran yang digunakan dalam siklus pertama. Berikut adalah uraian media pembelajaran yang
digunakan: 1
Teka-teki silang Teka-teki silang berisikan soal tentang fungsi konsumsi.
Teka-teki silang merupakan modifikasi kotak dari word square
agar lebih menarik dan mempermudah siswa dalam mengerjakannya, sekaligus dibuat sebagai warming up
sebelum masuk ke latihan soal. Gambar teka-teki silang tersaji pada lampiran 4.
2 Lembar Kerja Siswa LKS
LKS ini berisi soal-soal yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok untuk mengembangkan nilai kerja sama siswa.
LKS tersaji pada lampiran 5. 3
Video Video ini digunakan untuk mengembangkan aspek
conscience para siswa. Video ini berisi cuplikan berita
liputan 6 siang tentang aksi stop belanja sebagai bentuk keprihatinan atas budaya konsumtif setiap menjelang
lebaran.
4 Artikel
Artikel dengan judul “tips agar lebih hemat di tahun 2012” berisi tentang tips agar berhemat ini digunakan untuk
mengembangkan aspek conscience siswa. Artikel tersaji pada lampiran 6.
5 Media pembelajaran lainnya
Media pembelajaran lainnya meliputi laptop, viewer, dan speaker
. Media tersebut digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yaitu untuk menyajikan power point dan
video yang digunakan dalam pembelajaran. 2
Peneliti bersama guru mitra membagi para siswa ke dalam kelompok secara acak. Para siswa masuk ke dalam kelompok
kemudian setiap kelompok diberi latihan soal. Diharapkan para siswa dapat mengembangkan kerja sama dalam diskusi kelompok.
3 Peneliti menyiapkan instrumen pengumpulan data yang meliputi:
a Kuesioner untuk mengukur aspek sikap, minat, dan nilai hemat
conscience serta kerja sama compassion. Kuesioner diberikan pada akhir pelajaran. Instrumen ini tersaji pada
lampiran 7, 8, 9, 10. b
Instrumen observasi terhadap kegiatan guru, dan lembar refleksi guru dalam melaksanakan Paradigma Pedagogi
Reflektif. Lembar observasi kegiatan guru dan lembar refleksi guru tersaji pada lampiran 11, 12.
c Instrumen observasi terhadap kegiatan siswa, lembar refleksi,
dan aksi siswa yang digunakan untuk merefleksikan pengalaman para siswa yang didapat selama penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif serta mengungkapkan aksi berdasarkan hasil refleksi. Lembar instrumen observasi
terhadap kegiatan siswa, lembar refleksi, dan aksi siswa tersaji pada lampiran 13, 14, 15.
d Panduan wawancara terhadap siswa mengenai penerapan PPR
setelah siklus pertama dilaksanakan.
b. Tindakan
Proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 April 2012 pukul 08.30- 10.00 WIB 2 jam pelajaran, sedangkan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Mei 2012 pukul 07.45-08.30 WIB 1 jam pelajaran. Sebelum penerapan paradigma pedagogi reflektif
dimulai siswa diberikan soal pre test. Soal pre tests lampiran 30 berisi 10 soal check point. Pre test digunakan untuk mengukur aspek
competence siswa sebelum diterapkan paradigma pedagogi reflektif.
Langkah-langkah tindakan penerapan PPR adalah sebagai berikut:
1 Konteks
Dalam tahap ini, siswa diajak untuk mencermati konteks- konteks di sekitar mereka guna mendukung proses pembelajaran.
Sebelum memulai pelajaran guru mengucapkan salam kepada para siswa. Guru tidak langsung menuju materi pelajaran, tetapi
berusaha mengetahui kemampuan siswa dengan tanya jawab sederhana seputar konsumsi misalnya pada saat pelajaran itu guru
menanyakan pada para siswa antara lain: apa itu konsumsi? apa yang kalian lakukan ketika sedang beristirahat? apa saja yang
kalian beli ketika beristirahat?. Beberapa siswa mulai mengutarakan tentang apa saja yang mereka lakukan ketika
beristirahat seperti, membeli makanan dan minuman di kantin, ataupun makan bekal yang mereka bawa dari rumah. Dari tanya
jawab tersebut guru bersama siswa menarik kesimpulan sederhana mengenai pengertian konsumsi yaitu kegiatan menggunakan atau
menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa dari pengorbanan yang kita keluarkan. Setelah itu guru menyampaikan indikator serta
tujuan pembelajaran fungsi konsumsi.
2 Pengalaman
Pada tahap ini siswa diajak mencari pemahamanan baru dari apa yang didapat atau dilakukan selama proses kegiatan
pembelajaran. Pengalaman yang diberikan pada para siswa
dilakukan secara tidak langsung yaitu dari mendengarkan, membaca, dan sebuah video. Video yang ditampilkan setelah
konteks berisi tentang para aktivis yang menggelar aksi stop belanja sebagai bentuk keprihatinan budaya konsumtif setiap
menjelang lebaran. Aktivis juga menyerukan agar masyarakat bijak dalam berbelanja. Ketika menjelang lebaran, warga diingatkan
bahwa lebaran tidak harus disambut dengan bersikap konsumtif, karena dengan alasan menjelang lebaran memang promosi dan
potongan harga berbagai produk sering menggoda calon konsumen. Video tersebut diputar sebanyak dua kali. Setelah itu
guru mulai bertanya jawab dengan siswa tentang apa yang dapat ditangkap para siswa setelah melihat video tersebut. Banyak
diantara siswa berkomentar tentang pola hidup konsumtif. Kemudian guru mulai sharing dengan siswa tentang
bagaimana siswa menentukan sikap terhadap banyaknya promosi dan potongan harga, untuk tidak mudah tergoda dan lebih hemat
dalam mengelola keuangan, misalnya ketika jajan di kantin sesuai kebutuhan. Video tersebut digunakan untuk mengembangkan nilai
conscience siswa yaitu nilai hemat. Para siswa kemudian masuk ke
dalam kelompok masing-masing. Lembar teka-teki silang dan handout
dibagikan untuk setiap kelompok. Ada beberapa pertanyaan dalam teka-teki silang tersebut dan semua jawaban
tersembunyi dalam handout yang telah diberikan. Di sini para
siswa bekerja sama untuk menemukan jawaban yang tersembunyi dan berlomba menyelesaikan teka-teki silang untuk menjadi yang
tercepat. Maksud dari diskusi kelompok ini dalam rangka mengembangkan nilai kerja sama para siswa. Kerja sama adalah
salah satu nilai kemanusiaan yang merupakan aspek dari compassion
. Setelah warming up dengan lembar teka-teki silang para siswa dituntut lagi untuk bekerja sama dalam menyelesaikan
latihan soal mengenai fungsi konsumsi. Pengalaman yang terakhir diberikan adalah sebuah artikel dengan judul “tips agar lebih hemat
di tahun 2012” yang berisi tentang tips agar berhemat, tips ini digunakan untuk mengembangkan conscience siswa khususnya
sikap hemat.
3 Refleksi
Melalui refleksi, pengalaman siswa diharapkan menjadi bermakna sehingga mampu mendorong siswa untuk melakukan
aksi atau tindakan, setelah melalui tahap konteks dan pengalaman pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini guru meminta
siswa untuk mengingat-ingat dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, pengalaman, serta ide pada pertemuan yang lalu. Pada
tahap ini guru membimbing siswa untuk berefleksi. Mereka diminta mengutarakan tentang apa yang mereka dapat dari
pelajaran kemarin, nilai apa saja yang mereka peroleh, bagaimana
perasaan mereka ketika masuk dalam dinamika kelompok, apakah berbeda mengerjakan soal sendiri dengan mengerjakan dalam
kelompok. Refleksi pada hari itu kemudian mereka tuangkan dalam lembar refleksi yang sudah peneliti persiapkan sebelumnya.
4 Aksi
Pengolahan pengalaman melalui refleksi mendorong para siswa membentuk sikap dan nilai. Pada tahap ini guru meminta
siswa untuk memaknai pengalaman melalui refleksi kemudian menuangkannya dalam niatan-niatan. Guru mulai membimbing
para siswa untuk membuat niatan dengan melontarkan pertanyaan sebagai berikut: setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap
hemat, tindakanniat apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian masing-masing. Peneliti kemudian memberikan
lembar aksi kepada para siswa.
5 Evaluasi
Evaluasi dalam pembelajaran adalah aktivitas untuk memantau perkembangan aspek competence, conscience, dan
compassion siswa selama penerapan PPR. Guru memberikan soal
post test lampiran 31 sebagai evaluasi. Soal post test berupa 10
soal pilihan ganda. Untuk mengukur perkembangan aspek conscience
dan compassion digunakan kuesioner.
c. Observasi
Observasi mencakup observasi terhadap guru, observasi terhadap siswa. Hasil observasi pada penerapan PPR siklus pertama dipaparkan
sebagai berikut: 1
Observasi Terhadap Guru Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal
kegiatan guru siklus pertama lampiran 34, selain itu adapun rangkuman kegiatan guru dalam proses pembelajaran disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus I No
Kegiatan yang diamati Ya
Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
9 2
Guru menggali pengetahuan siswa 9
3 Guru melihat sejauh mana siswa
sudah memahami materi yang akan diajarkan
9 4
Guru menjelaskan materi dengan baik 9
5 Guru memberikan
latihan soal
9 6 Guru
mengaitkan materi
dengan realitas kehidupan sehari-hari
9 7
Guru mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan yang terkait
dengan materi pembelajaran 9
8 Guru memancing
siswa melalui
media untuk lebih memahami nilai- nilai kemanusiaan yang terkait
9
9 Guru berusaha meyakinkan siswa
untuk menumbuhkembangkan nilai- nilai kemanusiaan untuk dipetik
9 10
Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai
kemanusiaan yang dapat di petik 9
11 Guru memberi kesempatan siswa
untuk berdiskusi dalam kelompok 9
12 Guru mengajak siswa untuk saling
membantu satu sama lain dalam pembelajaran
9 13
Guru berusaha meyakinkan siswa bahwa kerjasama itu memberikan
banyak keuntungan 9
14 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman dalam diskusi 9
15 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerjasama 9
16 Guru mengajak siswa untuk
berefleksi 9
17 Guru memeberikan
pertanyaan refleksi selama pembelajaran
9 18
Guru mengajak siswa untuk melakukan tindakan melalui refleksi
tersebut 9
19 Guru memberikan pertanyaan aksi
tindakan 9
20 Guru mengingatkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
9
Tabel tersebut adalah deskripsi aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan penerapan PPR. Pada kegiatan siklus
pertama ini secara garis besar guru sudah melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai dengan RPP yang telah dibuat
bersama. Pada awal pelajaran guru sudah mengungkapkan konteks
mengenai konsumsi berkaitan dengan apa saja yang dilakukan siswa ketika istirahat, apa saja yang mereka beli di kantin ketika
istirahat, apa saja yang siswa makan ketika istirahat. Dari situ guru menarik kesimpulan bahwa konsumsi yaitu kegiatan menggunakan
atau menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa dari pengorbanan yang dikeluarkan. Kemudian pengalaman diberikan
melalui video dan artikel untuk menegembangkan conscience dan diskusi kelompok dengan media teka-teki silang dan latihan soal
untuk mengembangkan competence serta compassion. Pada pertemuan kedua guru meminta siswa untuk mengingat-ingat
dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, pengalaman, serta ide pada penerapan PPR siklus pertama pertemuan pertama untuk
berefleksi. Selanjutnya guru meminta siswa untuk memaknai pengalaman melalui refleksi serta menuangkannya dalam niatan-
niatanaksi tentang pentingnya hemat dan kerja sama. Pada tahap akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi melalui soal post test
guna memantau perkembangan competence, serta kuesioner guna memantau perkembangan aspek conscience dan compassion.
2 Observasi Siswa
Observasi terhadap kegiatan siswa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama ini. Kegiatan
siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal
kegiatan siswa siklus pertama lampiran 35, Adapun rangkuman kegiatan siswa dalam proses pembelajaran disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 5.5 Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
9 2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
9 3
Siswa aktif dalam diskusi 9
4 Siswa memperhatikan penjelasan teman
9 5
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
9 6
Siswa mengemukakan atau menanggapi pendapat teman yang sedang
menjelaskan 9
7 Siswa memperhatikan guru yang
mengajar 9
8 Siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran dengan baik 9
9 Siswa mengajukan pertanyaan
9 10
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
9
Adapun data hasil pretest posttest siswa tersaji pada lampiran 16. Dari lampiran tersebut menunjukan hasil pre test dan
post test penerapan PPR siklus pertama. Terlihat bahwa rata-rata
siswa hasil pre test siklus pertama sebesar 35,88 dan rata-rata hasil post test
siklus pertama 73,82 dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 106. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
dikatakan bahwa aspek competence mengalami peningkatan setelah penerapan PPR. Untuk hasil observasi aspek conscience
dan compassion tersaji dalam lampiran 17 dan 18.
Tabel tersebut menunjukan data hasil observasi pada penerapan PPR siklus pertama. Berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan PAP rata-rata data tersebut dikonversikan ke data kualitatif menyatakan bahwa sikap sebesar 3,49 dinyatakan baik,
minat sebesar 3,38 dinyatakan cukup, hemat sebesar 3,68 dinyatakan baik, kerja sama sebesar 4,04 dinyatakan baik. Secara
keseluruhan hasil kuesioner dari penerapan PPR siklus pertama mengalami peningkatan dibandingkan observasi pra penelitian.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan refleksi mengenai pengalaman, pemaknaan, maupun penyimpulan yang telah dilakukan oleh guru
maupun siswa mengenai penerapan PPR pada siklus pertama lampiran 43.
1 Guru
Tabel 5.6 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Pada Siklus I No. Uraian
Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran dengan metode PPR
Baik. Pembelajaran jadi lebih menarik
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
3 Kesan guru terhadap
Siswa menjadi lebih tertarik
aktivitas siswa selama diskusi dalam kelompok
dengan materi yang diajarkan
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR Dapat meningkatkan
aktivitas siswa 5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR Siswa dapat belajar mandiri
tanpa harus selalu diberitahu oleh guru
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Minat siswa meningkat
7 Hambatan yang ditemui,
jika nanti guru akan merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan PPR
Perlu perencanaan dan persiapan yang cukup
matang serta membutuhkan banyak waktu untuk
menerpakan pembelajaran menggunakan PPR
8 Hal-hal yang
mendukung jika nanti guru
merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Dengan PPR, pemahaman siswa langsung dapat diukur
9 Manfaat yang diperoleh
dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan PPR Meningkatkan peran siswa
dalam proses belajar mengajar
10 Hal-hal apa saja yang masih
perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan
menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan
Siswa perlu mempelajari materi sebelum pelaksanaan
pembelajaran
11 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran dengan metode PPR
selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas
Ya, karena pembelajaran dengan metode PPR lebih
menarik
12 Keberhasilan yang telah
dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
Tabel tersebut menunjukkan refleksi guru mitra setelah pembelajaran dengan penerapan PPR. Dalam refleksi tersebut
hambatan yang dialami oleh guru adalah perlu perencanaan dan persiapan yang cukup matang serta membutuhkan banyak waktu
untuk menerpakan pembelajaran menggunakan PPR karena banyaknya aspek yang harus dikembangkan belum lagi media yang
harus dipersiapkan. Manfaat yang diperoleh adalah meningkatkan peran siswa dalam proses pemebelajaran.
2 Siswa
Refleksi siswa terhadap proses pembelajaran dilakukan dengan wawancara. Berikut adalah hasil wawancara antara peneliti
dengan siswa:
Tabel 5.7 Wawancara Siswa pada Siklus Pertama
No. Pertanyaan Jawaban
Siswa
1 Setelah melakukan
pembelajaran dengan model PPR, bagaimana tanggapan
anda dengan model pembelajaran model PPR
tersebut? Model pembelajaran PPR
cukup membantu, saya bisa merefleksikan kembali apa
yang dipelajari tadi sehingga kita bisa lebih memahami
pelajaran. 2 Setelah
mengikuti pembelajaran dengan model
PPR, apakah anda Dapat mengembangkan sikap
hemat di kehidupan sehari- hari, uang tersebut bisa
memahami nilai-nilai kemanusiaan yang
terkandung dalam materi terkait ?
ditabung, buat skala prioritas, sehingga uang tersebut bisa
digunakan untuk lain waktu Bisa bekerja sama dengan
teman lain. 3
Apakah ada hambatan yang Anda temui selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang
anda temui? Ada teman tidak mau ikut
berpikir, teman hanya menerima jawaban saja. Ada
teman pasif kurang kerja sama.
4 Apakah ada hal positif yang
anda temui selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan penerapan
PPR, hal positif apa saja yang anda temui?
Lebih berkesan, lebih menarik, sebelum pelajaaran
berakhir kita bisa mengingat kembali apa yang kita
pelajari melalui refleksi.
5 Apakan anda sudah terlibat
aktif dalam diskusi kelompok, kegiatan apa saja
yang anda lakukan selama kerja kelompok?
Mengajukan pendapat, diskusi sharing dengan
kelompok kemudian menyatukan pendapat,
mengajukan pertanyaan.
3. Siklus Kedua
Siklus kedua ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Mei 2012 pada jam pelajaran
ketiga sampai keempat pukul 08.30-10.00 WIB. Pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 jam pelajaran kedua pukul 07.45-08.30WIB. Materi pembelajaran adalah fungsi tabungan, dengan
peserta pembelajaran adalah siswa kelas XB yang berjumlah 34 siswa. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada siklus kedua ini
menerapkan model pembelajaran peta konsep. Berikut disajikan tahap- tahap penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana pembelajaran untuk materi fungsi tabungan. Langkah-langkah persiapan dan perencanaan
sebagai berikut: 1
Peneliti membuat perangkat pembelajaaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran dan media
pembelajaran. Berikut disajikan uraian masing-masing perangkat: a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP disusun sebagai pedoman pelaksanaanrencana
pelaksanaan pembelajaran. RPP ini disesuaikan dengan PPR yaitu mengacu pada competence, conscience, dan compassion,
serta menggunakan lima tahap dalam proses pembelajarannya, yaitu konteks, pengalaman refleksi, aksi dan evaluasi. Indikator
dan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan ketiga ranah tersebut. RPP tersaji pada lampiran 2.
b Materi
Pada siklus kedua ini materi yang diberikan fungsi tabungan. Standar kompetensi : memahami konsumsi dan investasi, dan
kompetensi dasar : mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Materi pembelajaran termuat dalam RPP.
c Media Pembelajaran
Ada beberapa media pembelajaran yang digunakan dalam siklus kedua. Berikut adalah uraian media pembelajaran yang
digunakan: 1
Peta konsep Peta konsep berisi soal tentang fungsi konsumsi dan
tabungan. Peta konsep dibuat untuk mengingat-ingat materi sebelumya sekaligus pelajaran pada saat siklus kedua,
sekaligus dibuat sebagai warming up sebelum masuk ke latihan soal. Gambar peta konsep tersaji pada lampiran 19.
2 Lembar Kerja Siswa
LKS ini berisi soal-soal yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok untuk mengembangkan nilai kerja sama siswa.
Gambaran LKS tersaji dalam lampiran 20. 3
Video Video ini digunakan untuk mengembangkan aspek
conscience para siswa. Video ini berisi tentang seorang
pemuda yang mendapatkan undian berhadiah namun karena
pemuda itu berfoya-foya dan tidak mampu mengelola keuangan sehingga mengakibatkan jatuh miskin.
4 Media pembelajaran lainnya
Media pembelajaran lainnya meliputi laptop, viewer, dan speaker
. Media tersebut digunakan untuk menunjang proses pembelajaran pada saat itu. Laptop, viewer, dan speaker
digunakan untuk menyajikan power point dan video yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2 Peneliti bersama guru mitra membagi para siswa ke dalam
kelompok secara acak yang digunakan pada saat penerapan paradigma pedagogi reflektif. Para siswa akan masuk ke dalam
kelompok kemudian setiap kelompok akan diberi latihan soal. Diharapkan para siswa dapat mengembangkan kerja sama dalam
diskusi kelompok. 3
Peneliti menyiapkan instrumen pengumpulan data yang meliputi: a
Kuesioner untuk mengukur sikap, minat, dan nilai hemat conscience serta kerja sama compassion. Kuesioner
diberikan pada akhir pelajaran. Instrumen ini tersaji pada lampiran 7, 8, 9, 10.
b Instrumen observasi terhadap kegiatan guru dalam
melaksanakan Paradigma Pedagogi Reflektif. Lembar observasi kegiatan guru tersaji pada lampiran 20.
c Instrumen observasi terhadap kegiatan siswa, lembar refleksi,
dan aksi siswa yang digunakan untuk merefleksikan pengalaman para siswa yang didapat selama penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif serta mengungkapkan aksi berdasarkan hasil refleksi. Lembar instrumen observasi
terhadap kegiatan siswa, lembar refleksi, dan aksi siswa siklus dua tersaji pada lampiran 21 dan 22.
b. Tindakan
Proses pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Mei 2012 pukul 08.30-10.00 WIB 2 jam pelajaran sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Selasa, 15 Mei 2012 pukul 07.45-08.30 WIB 1 jam pelajaran. Sebelum penerapan paradigma pedagogi reflektif dimulai siswa
diberikan soal pre test siklus dua lampiran 23. Soal pre tests berisi 10 soal check point. Pre test digunakan untuk mengukur competence
siswa sebelum diterapkan Paradigma Pedagogi Reflektif. Langkah- langkah tindakan penerapan PPR adalah sebagai berikut:
1 Konteks
Dalam tahap ini, siswa diajak untuk mencermati konteks- konteks di sekitar mereka guna mendukung proses pembelajaran.
Sebelum memulai pelajaran guru mengucapkan salam kepada para
siswa. Guru tidak langsung menuju materi pelajaran. Konteks yang diberikan oleh guru adalah menekankan bahwa tabungan sudah
dikenal oleh siswa sejak kecil. Guru menceritakan tentang dulu ketika kita kecil diberi uang dan uang tersebut sisa, uang receh
selalu kita memasukan ke dalam celengan berbentuk kodok, ayam dan babi.
2 Pengalaman
Pada tahap ini siswa diajak mencari pemahaman baru dari apa yang didapat atau dilakukan atas semua kegiatan dalam
pembelajaran. Pengalaman diberikan pada para siswa secara tidak langsung yaitu dari mendengarkan penjelasan guru. Pada saat itu
guru membahas beberapa soal pre test. Selanjutnya setelah selesai dengan beberapa soal pre test guru meminta siswa berkumpul
dengan masing-masing kelompok. Siswa diberi guru soal berupa bagan peta konsep yang tidak lengkap, kemudian dalam kelompok
siswa harus mengisi peta konsep tersebut agar lengkap. Di sini para siswa akan bekerja sama untuk menemukan jawaban dan
berlomba menyelesaikan peta konsep untuk menjadi yang tercepat. Maksud dari diskusi kelompok ini dalam rangka mengembangkan
competence serta nilai kerja sama para siswa. Kerja sama adalah
salah satu nilai kemanusiaan yang merupakan aspek dari compassion
. Setelah warming up dengan lembar peta konsep para siswa dituntut lagi untuk bekerja sama dalam menyelesaikan LKS
mengenai fungsi tabungan. Pengalaman yang terakhir diberikan adalah sebuah video berjudul undian berhadiah dengan durasi
sebelas menit. Video ini diberikan pada pertemuan kedua. Video ini berkisah tentang pemuda yang mendapat undian berhadiah.
Namun karena pemuda itu tidak bisa berhemat atau berfoya-foya mengakibatkan semua harta yang diperoleh dari hasil undian itu
pun habis. Video tersebut digunakan untuk mengembangkan nilai conscience
siswa yaitu minat, sikap, serta hemat. 3
Refleksi Pada tahap ini siswa diajak untuk berefleksi, mengenai
pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari pertemuan pertama siklus kedua serta dari video yang diputar serta diharapkan
mempunyai makna sehingga mampu mendorong siswa untuk melakukan aksi atau tindakan. Guru meminta siswa untuk
mengingat-ingat dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, pengalaman, serta ide pada pertemuan yang lalu. Guru memberikan
lembar pertanyaan refleksi tertulis lampiran 25 kepada siswa, yang terdiri dari: apa yang kalian rasakan ketika berdiskusi, nilai
apa yang dapat dipetik dari berdiskusi?, apa manfaat jika kita dapat bekerja sama dengan teman?, nilai apa yang terkandung dalam
video?, manfaat apa yang kita rasakan jika kita bisa berhemat?.
4 Aksi
Siswa diminta untuk menuliskan aksi mereka dalam lembar aksi lampiran 26 yang telah diberikan sebelumnya oleh peneliti.
Pertanyaan aksi antara lain: setelah kalian menyadari pentingnya kerja sama dalam kelompok, niattindakan apa yang akan kalian
lakukan?, setelah melihat video undian berhadiah dan tahu tentang pentingnya sikap hemat, tindakanniat apa yang akan dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
5 Evaluasi
Sebagai evaluasi guru memberikan soal post test yang sekaligus digunakan untuk melihat aspek competence. Soal post
test lampiran 24 berupa 10 soal pilihan ganda. Kemudian untuk
mengukur perkembangan ranah conscience dan compassion digunakan kuesioner.
c. Observasi
1 Observasi Terhadap Guru
Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya proses pembelajaran pada siklus kedua.
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal kegiatan guru siklus kedua lampiran 36, selain itu
adapun rangkuman kegiatan guru dalam proses pembelajaran disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.8 Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus II NO
KEGIATAN YANG DIAMATI YA
TIDAK
1 Guru menggali pengalaman siswa
9 2
Guru menggali pengetahuan siswa 9
3 Guru melihat sejauh mana siswa
sudah memahami materi yang akan diajarkan
9 4
Guru menjelaskan materi dengan baik 9
5 Guru memberikan
latihan soal
9 6 Guru
mengaitkan materi
dengan realitas kehidupan sehari-hari
9 7
Guru mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan yang terkait
dengan materi pembelajaran 9
8 Guru memancing
siswa melalui
media untuk lebih memahami nilai- nilai kemanusiaan yang terkait
9 9
Guru berusaha meyakinkan siswa untuk menumbuhkembangkan nilai-
nilai kemanusiaan untuk dipetik 9
10 Guru menyatakan bahwa dalam
setiap pembelajaran terdapat nilai- nilai kemanusiaan yang dapat dipetik
9 11
Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 12
Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran 9
13 Guru berusaha meyakinkan siswa
bahwa kerjasama itu memberikan banyak keuntungan
9 14
Guru mengajak siswa untuk sharing 9
atas pengalaman dalam diskusi 15
Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama
9 16
Guru mengajak siswa untuk berefleksi
9 17
Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran
9 18
Guru mengajak siswa untuk melakukan tindakan melalui refleksi
tersebut 9
19 Guru memberikan pertanyaan aksi
tindakan 9
20 Guru mengingatkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
9
Tabel 5.8 tersebut di atas mendeskripsikan penerapan PPR siklus kedua dalam dua pertemuan. Pada pelaksanaan siklus dua
sama dengan siklus pertama, guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan runtut sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
Setelah pre test guru membuka dengan konteks tentang tabungan, kemudian dilanjutkan dengan pengalaman melalui ceramah,
diskusi dalam kelompok, dan video. Di dalam pengalaman tersebut guru mengembangkan ketiga aspek competence, conscience, dan
compassion . Setelah tahap tersebut guru menuntun siswa agar
berefleksi. Kemudian dari pengolahan pengalaman melalui refleksi siswa diminta untuk membuat aksitindakan. Tahap terakhir siswa
mengerjakan pre test , kuesioner, serta lembar refleksi dan aksi guna mengetahui perkembangan competence, conscience dan
compassion setelah penerapan PPR siklus kedua.
2 Observasi siswa
Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus kedua. Kegiatan siswa selama proses pembelajaran tampak
dalam catatan anekdotal kegiatan siswa siklus kedua lampiran 37, selain itu adapun data hasil observasi siswa selama proses
pembelajaran dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 5.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
9 2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
9 3
Siswa aktif dalam diskusi 9
4 Siswa memperhatikan penjelasan teman
9 5
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
9 6
Siswa mengemukakan atau menanggapi pendapat teman yang sedang
menjelaskan 9
7 Siswa memperhatikan guru yang
mengajar 9
8 Siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran dengan baik 9
9 Siswa mengajukan pertanyaan
9 10
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
9 Adapun data hasil observasi siswa untuk analisis aspek
competence di sajikan pada lampiran 27. Pada lampiran tersebut
menunjukkan hasil pre test dan post test penerapan PPR siklus kedua. Dari data di atas terlihat bahwa rata-rata siswa hasil pre test
siklus pertama sebesar 47,65 dan rata-rata hasil post test siklus pertama 74,71 dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar
56,8. Berdasarkan hasil tersebut penerapan PPR aspek competence
dapat dikatakan mengalami peningkatan. Untuk hasil observasi aspek conscience dan compassion tersaji pada lampiran
28 dan 28. Pada lampiran 28 dan 29 menunjukkan data hasil observasi
pada penerapan PPR siklus kedua. Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP rata-rata data tersebut dikonversikan ke data
kualitatif menyatakan bahwa sikap sebesar 3,66 dinyatakan baik, minat sebesar 3,49 dinyatakan cukup, hemat sebesar 3,74
dinyatakan baik, kerja sama sebesar 4,07 dinyatakan baik. Secara keseluruhan hasil kuesioner dari penerapan PPR siklus kedua
mengalami peningkatan. d.
Refleksi Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan
oleh guru mitra dan siswa lampiran 44. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua:
1 Guru
Tabel 5.10 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Pada Siklus II No Uraian
Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
Baik. Siswa dapat mengukur pemahaman
yang diperoleh setiap
dengan metode PPR pertemuan
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Baik. Semua siswa dapat berperan aktif
pada setiap kegiatan pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam kelompok
Baik. Semua siswa telah melaksanakan
diskusi kelompok dengan baik
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR Baik. Merangsang
aktivitas siswa 5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR Baik. Siswa dapat
lebih mudah memahami materi
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Baik. Siswa tidak bosan mengikuti
pembelajaran
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan PPR -
Waktu kurang -
Suasana kelas tidak kondusif
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Sudah memiliki
pengalaman melaksanakan PTK
sehingga tinggal mengembangkan
9 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Dapat merangsang
perkembangan siswa tidak hanya dari aspek
kognitif saja
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang
telah dilakukan -
Suasana kelas yang lebih kondusif
- Waktu untuk
meresapkan materi bagi siswa
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
Ya, siswa berminat dan aktif dalam
pembelajaran.
diterapkan di dalam kelas 12 Keberhasilan yang telah
dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Siswa mudah dan cepat memahami
materi
Tabel tersebut menunjukkan refleksi guru selama penerapan PPR. Dalam refleksi, hambatan yang dialami oleh guru
adalah alokasi waktu serta situasi kelas tidak kondusif. Dalam hal ini pada saat diskusi membuat para siswa lebih aktif sehingga
membuat kondisi kelas sedikit ramai, serta perhatian guru harus terbagi dalam kelompok-kelompok tersebut. Adapun manfaat dapat
merangsang perkembangan siswa tidak hanya dari aspek kognitif saja. Dapat disimpulkan bahwa guru dapat mengembangkan ketiga
aspek competence, conscience, dan compassion walaupun kondisi kelas tidak kondusif.
2 Siswa
Dari hasil refleksi siswa terhadap lembar refleksi dan aksi pada siklus kedua diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.11 Hasil Refleksi Siswa
terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Pada Siklus II No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari
materi fungsi konsumsi dan
tabungan? Manfaat 100
Bisa mengetahui fungsi konsumsi
dan tabungan, dan bisa
menghitung konsumsi dan
apa yang Anda peroleh?
tabungan, bisa berhemat, tidak
boros, lebih minat untuk
menabung
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah Anda semakin berminat
untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran selanjutnya?
Bagaimana tanggapan anda
dengan model pembelajaran PPR
tersebut?
84 16 Menarik,
mendukung siswa untuk
memahami materi,
menyenangkan, tidak
membosankan, asyik, biasa saja.
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah Anda dapat memahami nialai-
nilai kemanusiaan yang di dalam materi
yang terkait? 77 23
Kerjasama, bisa ngirit hemat,
saling menghargai,
tidak egois, tolong menolong
4 Apakah ada
hambatan yang Anda temui selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan PPR? Hambatan apa saja
yang anda temui?
48 52 Tidak ada, model
PPR sudah membantu saya
untuk lebih memahami
materi. Ada hambatan
kurang memahami
materi, kondisi belajar tidak
efektif, ribut.
5 Apakah anda sudah
terlibat aktif dalam, diskusi kelompok?
kegiatan apa yang anda lakukan selama
kerja kelompok?
90 10 Mengemukakan
pendapat, diskusi,
menyamakan pendapat,
mengajukan pertanyaan,
Berdasarkan tabel tersebut di atas kesan siswa tentang PPR siklus kedua antara lain: semua siswa dapat memahami materi fungsi
konsumsi dan tabungan, pembelajaran dengan PPR menarik, mendukung siswa untuk memahami materi, menyenangkan, tidak
membosankan, dan asyik. Namun ada beberapa siswa yang masih merasa biasa saja. Sebagian siswa sudah memahami nilai yang
terkandung dalam materi yaitu nilai hemat dan kerja sama, namun masih ada siswa yang belum menangkap nilai hemat dan kerja sama
yang terkandung dalam materi dan proses pembelajaran. Hal ini terlihat adanya nilai-nilai lain yang ditulis dalam lembar refleksi dan
aksi, yaitu: saling menghargai, tidak egois, tolong menolong, dan sebagainya. Beberapa hambatan yang dialami adalah kurang
memahami materi, kondisi belajar tidak efektif, dan ribut. Kerja sama sudah terjalin dengan baik, yang tampak dari siswa sudah
mengemukakan pendapat, berdiskusi, menyamakan pendapat, dan mengajukan pertanyaan dalam diskusi.