PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

  

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA

PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN

TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,

  

PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  

Lourentius Dwi Hasto Putranto

NIM : 081334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PERSEM BAH AN

  Ku per sem b a h k a n k a r ya i n i u n t u k :

  

1 . Tu h a n Yesu s Kr i st u s a t a s seg a l a b er k a t , k a si h d a n

k a r u n i a - N ya , ya n g sel a l u m em b i m b i n g k u d a n m en yer t a i k u .

2 . Ked u a o r a n g t u a k u ya i t u Ba pa k YL. Su m a r ya n t o d a n

I b u FL. Et t y Su r ya n i t er i m a k a si h a t a s seg a l a d o a , per h a t i a n , d u k u n g a n n ya .

3 . Ka k a k k u Lem m u el a Al vi t a d a n Ch o sa Ka st u h a n d a n i

ya n g sel a l u m en d u k u n g d a n m em b er i sem a n g a t .

  

4 . I ven a Lem m u el a An i n d i t a , t er i m a k a si h a t a s seg a l a

per h a t i a n , su ppo r t , d a n m o t i va si n ya .

  

5 . Tem a n - t em a n k u t er i m a k a si h a t a s k eb er sa m a a n ,

  MOTTO D I D U N I A I N I T I D A K A D A OR A N G B OD OH D A N OR A N G PI N T A R , T ET A PI H A N Y A L A H OR A N G Y A N G M A U

  B ER U SA H A D A N T I D A K M A U B ER U SA H A !

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 November 2012 Penulis

  Lourentius Dwi Hasto Putranto

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Lourentius Dwi Hasto Putranto Nomor Mahasiswa : 081334018 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

  

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA

PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN

  YOGYAKARTA

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 12 November 2012 Yang menyatakan (Lourentius Dwi Hasto Putranto)

  

ABSTRAK

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA

PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN

  

YOGYAKARTA

Lourentius Dwi Hasto Putranto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2012

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan

  

compassion siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan

  Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada mata pelajaran Ekonomi, khususnya pada materi fungsi konsumsi dan tabungan.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun komponen utama dalam penerapan PPR tersebut terdiri dari konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan tes. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran Ekonomi dapat meningkatkan competence,

conscience , dan compassion siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

  Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor rata-rata aspek competence, pada awal siklus I sebesar 50,4 dan pada akhir siklus naik menjadi sebesar 68,5 Demikian pula pada siklus II skor rata-rata pada awal siklus sebesar 49 dan pada akhir siklus naik menjadi sebesar 81,3. Pada aspek conscience, ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor rata-rata, yaitu pada awal siklus I sebesar 3,4 kemudian terjadi peningkatan pada akhir siklus I menjadi sebesar 3,8 dan terjadi

  

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF REFLEXTIVE PEDAGOGY PARADIGM

(RPP) IN THE LEARNING OF CONSUMPTION AND SAVING TO

  

INCREASE THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION OF

THE X-2 GRADE STUDENTS AT PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH

SCHOOL YOGYAKARTA

Lourentius Dwi Hasto Putranto

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2012

  This research aims to increase the students’ competence, conscience, and

compassion of the X-2 grade students of Pangudi Luhur Senior High School

Yogyakarta by applying Reflextive Pedagogy Paradigm (RPP) in Economics subject,

especially for the topic consumptions and saving.

  This research is a classroom action research which was conducted in two

cycles, each cycle consists of the planning, action, observation, and reflection. The

main components of the application of RPP are context, experience, reflection, action,

and evaluation. The data collection methods were observation, interview,

questionnaire, and test. The data tabulations were a descriptive analysis and

comparative analysis.

  The findings of the research indicate that the implementation of the Reflextive

Pedagogy Paradigm (RPP) in economics can increase students’ competence,

conscience, and compassion of the X-2 grade students of Pangudi Luhur Senior High

School Yogyakarta. It is proved by the increase of the everage score on the

compentce aspect, which shows in the beginning of the first cycle, the average score

is 50,3 and in the end of cycle, the average score increases to becomes 68,4. In the

second cycle the average score of competence aspect increase, in the beginning of the

first cycle, it is 49 and in the end of the cycle increases 81,3. In the conscience aspect,

it shows that the average score increases, in the beginning of the first cycle, the score

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Materi Fungsi Konsumsi dan Tabungan Untuk Meningkatkan Competence, Consience dan

  Compassion Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.”

  Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi dan dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk

  4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

  7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memantau kelancaran proses belajar selama ini;

  8. Br.Herman Yoseph, FIC selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogayakarta;

  9. Ibu Natalia Margi, S. Pd., yang setia dan penuh sabar bekerja sama untuk menjadi guru mitra dalam penelitian ini.

  10. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, khususnya untuk kelas X-2 yang telah banyak membantu untuk kelancaran pelaksanaan penelitian;

  11. Seluruh keluargaku: kedua orang tuaku Bapak YL.Sumaryanto dan Ibu FL.Etty Suryani terima kasih atas segala perhatian, dukungan, doa dan kasih

  13. Seluruh teman-temanku khususnya semua teman angkatan 2008 yang banyak memberikan pengalaman, kasih, dan perhatian.

  14. Teman-teman PPR (Nea, Wawan, Yuda, Robert, Erdha, Tika, Moris) yang sudah mau menyumbangkan dan berbagi ide demi kelancaran skripsi ini.

  15. Sahabat- sahabat saya (Antok, Ita, Angga, Tere, Vany, Oteph) yang selalu memberi support dan inspirasi hingga skripsi ini selesai.

  16. Semua teman PAK angkatan 2008, terima kasih atas kebersamaan yang tak terlupakan selama ini.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .

  

ILMIAH UNTUK KEPERNTINGAN AKADEMIS ............................ vii

ABSTRAK .............................................................................................. viii

ABSTRACT............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  3

  1. Pengertian PPR....................................................................

  6 2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion ........

  7 3. Unsur – Unsur PPR .............................................................

  10 B. Deskripsi Materi ......................................................................

  13 1. Materi yang Digunakan dalam PPR .....................................

  13 2. Isi Materi .............................................................................

  13 C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi .........................

  19 D. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................

  20 1. Konsep PTK ........................................................................

  20 2. Ciri-Ciri PTK ......................................................................

  20 3. Kelebihan PTK ....................................................................

  21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................

  23 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

  23 C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................

  23 D. Prosedur Penelitian ..................................................................

  24 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

  29 F. Teknik Analisis Data ................................................................

  31 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .......................................

  33

  A. Deskripsi Data .........................................................................

  38 1. Pra Penelitian ......................................................................

  38 a. Observasi dan Wawancara Guru .....................................

  38 b. Observasi dan Wawancara Peserta Didik ........................

  41 c. Observasi Kelas ..............................................................

  43 2. Siklus Pertama .....................................................................

  44 a. Perencanaan ....................................................................

  44 b. Tindakan .........................................................................

  48 c. Observasi ........................................................................

  58 d. Refleksi ..........................................................................

  62 3. Siklus Kedua .......................................................................

  63 a. Perencanaan ....................................................................

  64 b. Tindakan .........................................................................

  67 c. Observasi ........................................................................

  74 d. Refleksi ..........................................................................

  79 B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ........................................................................

  81 1. Aspek Competence ..............................................................

  81

  B. Keterbatasan Penelitian ............................................................

  90 C. Saran .......................................................................................

  91 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  93 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ..............

  69 Tabel 5.8. Hasil Aksi Siswa pada Siklus II ...........................................

  82 Tabel 5.14. Kesimpulan Perkembangan Skor Rata-Rata Aspek Conscience

  81 Tabel 5.13. Perkembangan Skor Rata-Rata Aspek Conscience (Siklus II)

  80 Tabel 5.12. Perkembangan Skor Rata-Rata Aspek Conscience (Siklus II)

  76 Tabel 5.11. Perkembangan Skor Rata-Rata Aspek Competence (Siklus I)

  74 Tabel 5.10. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus II ......

  71 Tabel 5.9. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Siklus II .......

  59 Tabel 5.7. Hasil Refleksi Siswa pada Siklus II .....................................

  30 Tabel 3.2. Pernyataan kualitatif Hasil Refleksi PPR .............................

  57 Tabel 5.6. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I .......

  54 Tabel 5.5. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Siklus I ........

  51 Tabel 5.4. Hasil Aksi Siswa pada Siklus I ............................................

  41 Tabel 5.3. Hasil Refleksi Siswa pada Siklus I .......................................

  39 Tabel 5.2. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa pada Pra Penelitian

  31 Tabel 5.1. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Pra Penelitian

  82

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................

  95 Lampiran 2 : Lembar Observasi Kegiatan Guru ...................................... 109 Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian ............... 112 Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ......................... 115 Lampiran 5 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ........................ 119 Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa .................................... 124 Lampiran 7 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian .............. 126 Lampiran 8 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ........................ 129 Lampiran 9 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ...................... 133 Lampiran 10 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian .............. 137 Lampiran 11 : Soal Pre Test Siklus I ........................................................ 140 Lampiran 12 : Soal Post Test Siklus I ....................................................... 142 Lampiran 13 : Kunci Jawaban Siklus I ..................................................... 144 Lampiran 14 : Soal Pre Test Siklus II ....................................................... 145 Lampiran 15 : Soal Post Test Siklus II ...................................................... 147 Lampiran 16 : Kunci Jawaban Siklus II .................................................... 149 Lampiran 17 : Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I ................................ 150 Lampiran 18 : Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II ............................... 151

  Lampiran 23: Soal dan Jawaban Peta Konsep (Siklus II) .......................... 159 Lampiran 24 : Soal Menghitung Konsumsi dan Tabungan ........................ 160 Lampiran 25 : Kuesioner Penilaian Sikap ................................................. 161 Lampiran 26 : Kuesioner Penilaian Minat................................................. 162 Lampiran 27 : Kuesioner Penilaian Nilai Hemat ....................................... 163 Lampiran 28 : Kuesioner Penilaian Nilai Kerja Sama ............................... 164 Lampiran 29 : Instrumen Refleksi Guru Mitra .......................................... 165 Lampiran 30 : Instrumen Refleksi Siswa .................................................. 168 Lampiran 31 : Hasil Pengolahan Data Pra Penelitian ................................ 171 Lampiran 32 : Hasil Pengolahan Data Siklus I .......................................... 179 Lampiran 33 : Hasil Pengolahan Data Siklus II ........................................ 187 Lampiran 34 : Pedoman Wawancara ........................................................ 195 Lampiran 35 : Perhitungan Rumus Konversi Skala Likert ........................ 196 Lampiran 36 : Kisi- Kisi Soal Tes ............................................................ 198 Lampiran 37 : Kisi-Kisi Kuesioner ........................................................... 199 Lampiran 38 : Surat Ijin Penelitian dari FKIP ........................................... 201 Lampiran 39 : Surat Telah Melaksanakan Penelitian ................................ 202

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini pendidikan dianggap faktor yang paling

  menentukan proses perjalanan hidup seseorang. Seperti halnya teknologi yang setiap saat selalu berkembang pesat, pendidikan juga dinilai selalu berkembang secara signifikan ke arah yang lebih inovatif dan kreatif. Teknologi dan perubahan dalam masyarakat dinilai saling terkait satu sama lain memberikan perubahan yang sangat besar dalam dunia pendidikan.

  Bangku sekolah yang menjadi salah satu dasar tempat perubahan dunia pendidikan, harus menciptakan suatu gebrakan baru dengan mengutamakan kualitas dan kuantitas dalam proses pembelajaran guna mencapai perspektif yang dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pihak pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2006 : 61). Dalam sebuah proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa, interaksi tersebut harus terjalin sebaik dalam bidang pengajaran. Diantaranya yaitu kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan, dan juga harus dapat menyesuaikan antara bahan ajar dengan metode pembelajaran agar murid dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal.

  Metode pembelajaran yang dipergunakan oleh seorang guru sangat besar peranannya terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode dan proses pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendidik selama pembelajaran berlangsung, khususnya pada mata pelajaran ekonomi yang dianggap paling menjemukan, jika menggunakan metode yang salah. Proses pembelajaran yang sampai saat ini dilakukan pun lebih menekankan aspek kognitif (competence), sementara itu aspek afektif (conscience dan compassion) dan psikomotor (compassion) kurang diperhatikan.

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari guru mata pelajaran ekonomi, ditemukan beberapa permasalahan. Beberapa siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), hal ini berkaitan dengan aspek competence. Selain itu secara umum para siswa Mereka masih ingin terlihat “lebih” dan tak mau kalah dengan teman- temannya. Gengsi para siswa terlalu tinggi dengan hal-hal elektronik tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan aspek conscience. Untuk aspek

  compassion , terlihat jelas pada saat para siswa diminta berdiskusi dan kerja

  kelompok. Rasa individualisme siswa satu sama lain masih kuat dan kurang adanya kerja sama satu sama lain.

  Berdasarkan masalah di atas, pembelajaran dengan menerapkan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) dianggap menjadi pilihan yang tepat dari semua proses belajar yang pernah dilakukan karena pada PPR mempunyai sesuatu yang khas yaitu siswa dituntut tidak hanya menguasai aspek competence saja, tetapi juga conscience dan compassion, selain itu PPR mengutamakan siswa menarik nilai-nilai kemanusiaan dari materi tersebut melalui konteks, pengalaman, refleksi, dan aksi, hingga evaluasi.

  Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Materi Fungsi Konsumsi dan Tabungan Untuk Meningkatkan Competence,

  Consience dan Compassion Siswa Kelas X-2 SMA Pangudi Luhur

  Yogyakarta.”

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan?

  2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan?

  3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan?

  4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan dapat meningkatkan competence,

  conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

  Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan.

  2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

  3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Siswa Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa semakin dapat mengembangkan competence, conscience, dan compassion melalui pembelajaran Ekonomi materi fungsi konsumsi dan tabungan dengan menggunakan pembelajaran PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif).

  2. Bagi Guru Mitra Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang menarik seperti PPR untuk meningkatkan

  competence , conscience, dan compassion dalam diri siswa.

  3. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan inspirasi baru bagi guru mata pelajaran lain dalam mengajar, agar dapat memvariasikan model pembelajaran saat mengajar di kelas.

  4. Bagi Peneliti

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

1. Pengertian PPR

  Menurut Subagya (2008:39), pedagogi adalah cara pengajar mendampingi para siswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

  Pedagogi merupakan seni dan ilmu mengajar. Pedagogi meliputi pandangan hidup dan visi mengenai idealnya pribadi terpelajar. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan (pedagogi reflektif = pendidikan kemanusiaan). Pola pikir PPR dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.

  Melalui dinamika pola pikir tersebut siswa diharapkan mengalami diharapkan dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat, melestarikan lingkungan hidup, dan lebih menjamin kesejahteraan umum. Sampai sekarang pengalaman yang diberikan adalah pengalaman persaudaraan yang disampaikan berdasarkan kerjasama kelompok. Tujuannya, menumbuh kembangkan persaudaraan, solidaritas antar teman, dan saling menghargai yang merupakan aspek- aspek kemanusiaan. Langkah tersebut dipilih karena PPR berdasarkan kerja sama kelompok lebih mudah dipahami oleh guru-guru, lebih mudah dilaksanakan, dan lebih cepat tampak hasilnya. Pelaksanaan PPR memang masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Pelaksanaan pengembangan PPR terletak pada dasar dan tujuannya. Landasannya antara lain adalah materi pembelajarannya dan tujuannya adalah kemanusiaan yang lebih luas daripada sekadar persaudaraan .

2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion

  Pembelajaran dengan menerapkan PPR berfungsi untuk mengembangkan siswa dalam aspek competence, conscience, dan

  compassion.

  a. Competence

  competence adalah mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi.

  b. Conscience Menurut P3MP USD (2010:33), conscience adalah kemampuan memahami alternatif dan menentukan pilihan (baik-buruk, benar-salah). Di dalam aspek conscience, terdapat beberapa usnsur yang mendasari, diantaranya adalah : 1) Moral 2) Prinsip 3) Tanggung jawab 4) Mandiri 5) Kebebasan 6) Kesadaran diri 7) Hemat 8) Keadilan, dan lain-lain

  Dalam penelitian ini aspek conscience yang dikembangkan adalah sebagai berikut: a) Sikap Hemat

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:321) pembelajaran konsumsi dan tabungan, siswa diajak untuk mampu melakukan kegiatan konsumsi barang atau jasa sesuai kebutuhan. Hidup hemat dapat diartikan sebagai hidup sederhana, yang artinya hidup cukup dan tidak berlebihan (bukan berarti pelit). Hidup hemat itu hidup yang bisa mengendalikan dirinya dari keinginan.

  b) Sikap terhadap proses pembelajaran Menurut P3MP USD (2010:24), sikap merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, dan konsistensi terhadap sesuatu.

  c) Minat terhadap proses pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:583), minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

  Hal penting dalam minat adalah intensitasnya.

  c. Compassion

  1) Bekerja sama 2) Menghargai 3) Empatik 4) Terlibat 5) Berbagi 6) Membantu 7) Berpihak 8) Berkorban, dll

  Dalam penelitian ini aspek compassion yang dikembangkan adalah kerja sama.

3. Unsur – Unsur PPR

  Unsur utama PPR secara singkat adalah sebagai berikut:

  a. Konteks Secara singkat konteks dapat diartikan sebagai proses penggalian pengalaman atau pengetahuan pada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami bahan ajar yang akan dipelajari. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan konteks. Salah satunya adalah tanya jawab dengan siswa. Melalui metode tanya jawab, siswa diajak untuk b. Pengalaman Pengalaman untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, dan saling membantu adalah pengalaman bekerja sama dalam kelompok kecil yang “direkayasa” sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, tenggang rasa, dan akrab.

  Sering kali tidak mungkin guru (fasilitator) menyediakan pengalaman langsung mengenai nilai-nilai yang lain. Untuk itu siswa difasilitasi dengan pengalaman yang tidak langsung.

  Pengalaman yang tidak langsung diciptakan (Subagya, 2008:43) misalnya dengan membaca dan/atau mempelajari suatu kejadiaan. Selanjutnya guru (fasilitator) memberi sugesti agar siswa mempergunakan imajinasi mereka, mendengar cerita dari guru, melihat gambar sambil berimajinasi, bermain peran, atau melihat tayangan film/video. Misalnya, ketika guru mengajar tentang energi (IPA) dan sekaligus ingin memberi siswa pengalaman tentang ketidakadilan. Siswa bisa diajak melihat gambar dan membaca cerita tentang orang-orang yang bekerja di tambang batubara dan tinggal di gubuk-gubuk kumuh. Guru juga bisa mengajak mereka membayangkan keadaan pekerja-pekerja itu bersama dengan keluarga ilmu sekaligus “melihat” sendiri ketidakadilan itu. Siswa dapat mengalami sendiri (meskipun secara tidak langsung) dan memperoleh pengalaman mengenai ketidakadilan, bukan mendapat informasi tentang ketidakadilan.

  c. Refleksi Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk merefleksikan. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang divergen

  (menyebar) agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami, dan menyakini temuannya. Siswa dapat diajak untuk diam dan hening untuk meresapi apa yang baru saja dibicarakan. Melalui refleksi, siswa menyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya.

  Diharapkan siswa membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu (Subagya 2008:44).

  d. Aksi Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Dengan membangun niat dan berperilaku dari kemauannya sendiri, siswa membentuk pribadinya agar nantinya menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya (Subagya merupakan keharusan. Sekolah memang dibangun untuk mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi kompeten di bidang studi yang dipelajarinya, namun guru/sekolah juga perlu mengevaluasi apakah ada perkembangan pada pribadi siswa (Subagya 2008:44).

B. Deskripsi Materi

  1. Materi yang Digunakan Dalam Penerapan PPR

  Materi yang digunakan dalam penerapan PPR adalah mata pelajaran Ekonomi materi fungsi konsumsi dan tabungan. Materi tersebut dalam kurikulum digunakan untuk mencapai standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi, serta kompetensi dasar mendeskripsikan fungsi konsumsi dan tabungan.

  2. Isi Materi

a. Pengertian Konsumsi dan Tabungan

  Kegiatan konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa yang dipakai langsung untuk memuaskan keinginan konsumen.

  Konsumsi dalam cakupan makro ekonomi adalah konsumsi nasional yang mempunyai fungsi menghubungkan antara laju pengeluaran dengan pendapatan nasional. Namun harus diakui, bahwa tambahan laju perawatan kecantikan, atau rumah tangga mengonsumsi barang yang tidak tahan lama seperti makanan segar dan surat kabar.

  Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk kegiatan konsumsi. Tabungan ialah sisa dari pendapatan yang telah digunakan untuk pengeluaran pengeluaran konsumsi. Dalam lingkup makro ekonomi saving dapat didefinisikan sebagai bagian daripada pendapatan nasional per tahun yang tidak dikonsumsi.

  Hal yang menentukan besarnya pendapatan yang akan digunakan untuk kegiatan konsumsi dan menabung adalah besarnya

  disposable income , yaitu pendapatan setelah dikurangi pajak. Jika disposable income meningkat maka rumah tangga memiliki uang yang

  lebih banyak untuk konsumsi. Jadi konsumsi berubah-ubah sesuai dengan perubahan disposable income.

b. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

  Pengeluaran konsumsi meliputi semua pengeluaran rumah- rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga - lembaga swasta bukan perusahaann untuk membeli barang dan jasa-jasa yang yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

  Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga ini dinamakan pendapatannya. Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara konsumsi dan semua faktor yang menentukan besarnya konsumsi.

  Hubungan tersebut merupakan hubungan yang paling penting dalam ekonomi makro.

  1) Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi dalam rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposable ) perekonomian tersebut.

  2) Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut. 3) Fungsi konsumsi dan tabungan mempunyai persamaan sebagai berikut :

  Fungsi konsumsi : C = a + bYd Fungsi tabungan : S = -a + (1-b) Yd Dimana : a = konstanta yang menunjukkan tingkat konsumsi pada saat

  disposable income adalah 0

  b = konstanta yang menunjukkan MPC C = tingkat konsumsi Yd= tingkat disposable income S = tingkat tabungan

  disposable income yang diberi simbol Yd dan konsumsi diberi simbol C.

d. Average Propensity to Consume dan Average Propensity to Save

  Average Propensity to Consume (APC) adalah total konsumsi

  dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus dapat ditulis sebagai berikut:

  C APCYd

  Average Propensity to Save (AP) adalah total tabungan dibagi

  dengan disposable income. Dalam bentuk rumus dapat ditulis sebagai berikut :

  S APS

  

  Yd

e. Marginal Propensity to Consume dan Marginal Propensity to Save

  Marginal Propensity to Consume (MPC) adalah perubahan

  konsumsi sebagai akibat perubahan disposable income. Dalam bentuk rumus dituliskan sebagai berikut :

   C

MPC

   Yd Marginal Propensity to Save (MPS) adalah perubahan tabungan sebagai akibat perubahan disposable income. Sementara itu pendapatan disposable sama dengan konsumsi seseorang ditambah dengan tabungannya sehingga fungsi pendapatan dapat dinyatakan sebagai berikut:

  Yd = C + S

f. Bentuk Fungsi Konsumsi

  Terdapat 4 ciri penting dari fungsi konsumsi, yaitu sebagai berikut :

  1) Terdapat tingkat impas (break even point ) dari pendapatan, yaitu tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga digunakan untuk kegiatan konsumsi. 2) Di bawah tingkat impas, konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income, sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya. Kegiatan ini disebut dissaving.

3) Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung.

  4) Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income.

  Jika menggunakan konsep APC dan MPC, fungsi konsumsi memiliki ciri sebagai berikut : pada setiap tingkat disposable income. MPC adalah kemiringan fungsi konsumsi. Begitu pula sebaliknya jika kemiringan fungsi tabungan disebut MPS.

  g. Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan

  1) Kekayaan yang telah terkumpul 2) Sikap berhemat 3) Suku bunga 4) Kondisi Perekonomian 5) Program Dana Pensiun Pemerintah

  h. Contoh Cara Menghitung Konsumsi dan Tabungan

  Keseimbangan pendapatan nasional dicapai pada tingkat pendapatan Rp 4.000 milyar. Apabila pendapatan bertambah maka pertambahan tersebut akan dipakai untuk keperluan pengeluaran konsumsi sebesar 75%/ Dari informasi tersebut diminta:

  a. Fungsi konsumsi dan tabungan

  b. Berapa besarnya konsumsi dan tabungan pada tingkat pendapatan Rp 4.800 milyar.

  Jawab:

  Fungsi konsumsi : C = a + b Y Sementara syarat ekulibrium adalah Y = C sehingga

  Y = a + 0,75 Y 0,25 Y = a 0,25 (400) = a a = 1.000

  Jadi fungsi konsumsi : C = a + b Y C = 1000 + 0,75 Y Sementara fungsi tabungan: S = -a + (1-b) Y S = -1.000 + (1-0,75) Y S = -1000 + 0,25 Y 2) Pada tingkat pendapatan Y = 4.800 milyar, besarnya konsumsi adalah sebagai berikut C = 1000 + 0,75 Y = 1.000 + 0,75 (4.800) = 1.000 + 3600 = Rp 4.600 milyar Sementara besarnya pendapatan : S = -1.000 + 0,25 Y = -1.000 + 0,25 (4.800) = - 1.000 + 1.200 sekali dilakukan oleh guru. Guru biasa hanya menitikberatkan pada tingkat kognitif saja terhadap materi yang diajarkan saja tanpa menggali nilai-nilai kemanusiaan apa yang terkandung pada materi ajar tersebut. Oleh karena itu penulis meneliti pengembangan competence, conscience, dan compassion melalui suatu materi dan proses pembelajaran, dan materi yang penulis pilih adalah materi fungsi konsumsi dan tabungan pada mata pelajaran Ekonomi kelas X. Dalam materi fungsi konsumsi dan tabungan banyak nilai-nilai

  kemanusiaan yang dapat diambil . Salah satunya adalah nilai hemat. Setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan konsumsi juga tabungan. Daya konsumsi masyarakat Indonesia terlalu tinggi sehingga mengurangi tingkat menabung seseorang. Maka dari itu nilai hemat perlu ditanamkan. Hemat berarti teliti memikirkan semua kebutuhan yang kita perlukan. Kita harus berhati-hati dalam memilih kebutuhan. Hati-hati di sini memiliki pengertian lebih membuat skala prioritas, dan cenderung tidak menghambur-hamburkan uang.

D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  Secara singkat PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

  1. Konsep Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Adapun dalam penelitian tindakan kelas terdapat tiga unsur atau konsep yaitu (Kunandar, 2008:45) : a. Peneltian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

  b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar.

  c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

  2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Berikut ini adalah ciri-ciri penelitian tindakan kelas (Kunandar,

  2008:56) :

  a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.

  b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah praktis.

  c. Fleksibel dan adaptatif sehingga memungkinkan adanya perbuahan selama masa percobaan dan pengabaian pengontrolan karena lebih menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan ditempat kejadian atau pelaksanaan PTK.

  d. Self – evaluation yaitu modifikasi secara kontinu yang dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan cara tertentu.

  e. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.

  3. Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) d. Kerja sama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

  Dalam PTK, penelitian dilakukan dalam dua siklus. Siklus yang pertama adalah merencanakan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan guna meningkatkan competence, conscience, dan compassion. Setelah itu melaksanakan penelitian sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Selanjutnya pada awal dan akhir pembelajaran dilakukan pre

  test dan post test. Jika semua rangkaian tersebut sudah dilakukan, maka

  terakhir adalah merefleksikan semua rangkaian tersebut guna menentukan rancangan pembelajaran siklus kedua.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI KONSUMSI TABUNGAN DAN INVESTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SERBAJADI T.P 2013/2014.

0 2 24

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA SURYA DI KELAS X-2 SMA MUHAMMADIYAH-4 BABALAN KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014.

0 2 41

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

PEMBELAJARAN IPS DENGAN METODE E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN PARTISIPASI SISWA SMA: SUATU PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 169

PENERAPAN ”MATEMATISASI BERJENJANG” PADA MATERI PERKALIAN ALJABAR DAN PEMFAKTORAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DI KELAS VIIIB SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 324

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X5 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE DEBATE SKRIPSI

2 3 199

EFEKTIVITAS PERKEMBANGAN NILAI KEMANUSIAAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN Skripsi

0 0 105

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 2 128

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 152

MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PADA MATERI PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

1 2 221