Pemeriksaan pendahuluan aglikon saponin dengan kromatografi lapis tipis KLT Isolasi aglikon saponin dengan KLT preparatif Uji kemurnian dengan KLT multi-eluen

7. Pemeriksaan pendahuluan aglikon saponin dengan kromatografi lapis tipis KLT

Pemisahan dengan metode KLT ini menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak kloroform – metanol 95:5 vv. Pada titik pertama lempeng ditotolkan pembanding ekstrak kloroform Succus Liquiritiae sebanyak 10 l dan pada titik kedua ditotolkan sampel ekstrak kloroform kecambah kacang hijau sebanyak 20 l. Jarak penotolan 1,5 cm dari tepi bawah lempeng dengan jarak pengembangan 10 cm, lalu diamati dengan sinar UV 254 nm. Selanjutnya disemprot dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP dan dipanaskan pada suhu 110 °C selama 10 menit lalu diamati dengan sinar tampak.

8. Isolasi aglikon saponin dengan KLT preparatif

Isolasi atau pemisahan aglikon saponin dari senyawa-senyawa lain dilakukan dengan metode KLT preparatif. Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF 254 pada lempeng berukuran 20 x 20 cm dengan ketebalan 0,5 mm dengan fase gerak kloroform – metanol 95:5 vv. Pada lempeng dilakukan penotolan ekstrak kloroform berbentuk pita kemudian dikembangkan dengan fase gerak kloroform – metanol 95:5 vv. Jarak penotolan 1,5 cm dari tepi bawah lempeng. Setelah jarak pengembangan mencapai 10 cm, pelat diambil dan dikeringkan kemudian dimasukkan lagi dalam bejana. Pengembangan berulang dilakukan sebanyak 2 kali. Setelah pelat dikeringkan, pita yang berfluoresensi di bawah sinar UV 254 nm dan diduga merupakan aglikon saponin dikerok dan dikumpulkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil kerokan ini dilarutkan dalam kloroform dan disaring dengan sinterred glass. Filtrat diuapkan di atas waterbath sampai volumenya sekitar 5 ml. Hasil yang diperoleh disebut isolat aglikon saponin Succus Liquiritiae dan isolat aglikon saponin kecambah kacang hijau. Isolat ini kemudian diuji kemurniannya dengan KLT multi-eluen dan diidentifikasi secara spektrofotometri ultra violet.

9. Uji kemurnian dengan KLT multi-eluen

Uji kemurnian dengan KLT multi-eluen ini menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan 3 fase gerak yang berbeda, yaitu kloroform – metanol 95:5 vv, kloroform – metanol – air 64:50:10 vv, dan n-butanol – etanol – air 7:2:5 vv Stahl, 1973; Gasparic, 1978; Wagner, 1999. Pada titik pertama lempeng ditotolkan isolat pembanding sebanyak 10 µl dan pada titik kedua ditotolkan isolat aglikon saponin kecambah kacang hijau sebanyak 20 µl dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah lempeng. Selanjutnya ketiga lempeng dielusi dengan ketiga fase gerak tersebut dalam bejana yang sudah dijenuhkan. Setelah mencapai jarak pengembangan 10 cm, lempeng diangkat dan dikeringkan, lalu diamati dengan di bawah lampu UV 254 nm. Selanjutnya disemprot dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP, dipanaskan pada suhu 110 C selama 10 menit lalu diamati dengan sinar tampak.

10. Spektrofotometri Ultra Violet UV