2. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan masyarakat untuk
persiapan meningkatkan kesehatan masyarakat.
3. Sebagai sarana pertimbangan untuk pihak lintas sektor program STBM
terutama di wilayah kerja Puskesmas Kawangu.
1.5.4 Bagi peneliti
1. Sebagai sarana mempelajari program nasional STBM yang dicanangkan untuk
kesehatan masyarakat.
2. Sebagai sarana melatih kemampuan mengevaluasi program nasional kesehatan
masyarakat yang dicanangkan oleh pemerintah pada pelaksanaannya di wilayah kerja Puskemas Kawangu.
3. Sebagai sarana untuk mempelajari pelaksanaan program terutama STBM,
sehingga nantinya dalam dunia kerja dapat melaksanakan program dengan lebih baik.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengevaluasi tentang proses pelaksanaan dan output dari Program STBM di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangu
tahun 2016 yaitu study kasus pada desa KambataTana.
1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM
2.1.1 Sejarah STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM merupakan hasil adopsi dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kamal Kar terhadap program air dan sanitasi yang
dilaksanakan oleh WaterAid Bangladesh dan organisasi mitra lokal setempat yang bernama VERC’a Village Education Resource Centre. Program ini telah
dilaksanakan di Bangladesh sejak akhir tahun 1999 sampai di awal tahun 2000. Hal ini menandai dimulainya pendekatan CLTS community Led Total Sanitation yang
berfokus pada penggunaan metode PRA Participatory Rural Appraisal yang membuka peluang komunitas setempat melakukan analisa bersama mengenai
keadaan sanitasi mereka. Sejak tahun 2000, melalui pelatihan yang langsung dilakukan oleh Kamal Kar, dan didukung oleh banyak lembaga serta dilakukan
melalui kunjungan lintas negara, mampu menyebarluaskan CLTS ke organisasi- organisasi lain di Bangladesh. Selain itu CLTS juga berkembang dinegara lainnya di
Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin dan Timur Tengah. Hingga saat ini, CLTS telah mengarah pada skala peningkatan cakupan area yang paling besar di
Bangladesh, India, Kamboja, Indonesia dan Pakistan. Telah diperkenalkan pula pelatihan-pelatihan CLTS yang bervariasi di berbagai tingkatan sebagai upaya untuk
memulai CLTS seperti di China, Mongolia, dan Nepal. Baru-baru ini telah digagas dengan awal kegiatan yang menjanjikan seperti yang terjadi di Ethiopia, Kenya,