Politik Etis smp8ips SudutBumi Kurtubi

77 Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional Van De Venter dari kalangan Liberal menolak ide yang hanya untuk memajukan perkembangan bebas perusahaan swasta. Van De Venter ingin mengutamakan kesejahteraan moril dan materiil kaum pribumi tanah jajahan. Menurut pendapatnya, desentralisasi pemerintahan serta penggunaan tenaga pribumi dalam administrasi Belanda harus mengembalikan keuntungan yang diperoleh dari bangsa Indonesia. Usulannya ini kemudian dikenal sebagai „politik etis‰ atau „politik balas budi‰, sesuai dengan karangan ilmiahnya yang berjudul „Hutang Kehormatan‰ pada 1899.

2. Politik Etis

Politik etis, artinya politik yang diperjuangkan untuk mengadakan desentralisasi, kesejahteraan rakyat serta efisiensi di daerah jajahan. Politik etis mulai dilakukan pada 1901 yang berisi tiga tindakan, yaitu edukasi pendidikan, irigasi pengairan, dan transmigrasi perpindahan penduduk. a. Edukasi Pendidikan Pendidikan diberikan di sekolah kelas satu kepada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang berkedudukan atau berharta. Pada 1903 μ terdapat 14 sekolah kelas satu di ibukota karesidenan dan ada 29 di ibukota Afdeling. Mata pelajarannya, yaitu membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah, dan menggambar. Pendidikan kelas dua dikhususkan untuk anak-anak pribumi golongan bawah. Pada 1903, di Jawa dan Madura sudah terdapat 245 sekolah kelas dua negeri dan 326 sekolah Fartikelir, di antaranya 63 dari Zending. Adapun jumlah muridnya pada 1892 ada 50.000, pada 1902 ada 1.623 anak pribumi yang belajar pada sekolah Eropa. Untuk menjadi calon pamong praja ada tiga sekolah Osvia, masing-masing di Bandung, Magelang, dan Probolinggo. Sedangkan, nama-nama sekolah untuk anak-anak Eropa dan anak kaum pribumi adalah sebagai berikut. a HIS Hollandsch Indlandsche School setingkat SD b MULO Meer Uitgebreid Lagare Onderwijs setingkat SMP c AMS Algemeene Middlebare School setingkat SMU d Kweek School Sekolah Guru untuk kaum bumi putra e Technical Hoges School Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. Pada 1902, didirikan sekolah pertanian di Bogor sekarang IPB. b. Irigasi Pengairan Sarana vital bagi pertanian adalah pengairan dan oleh pihak pemerintah telah dibangun sejak 1885. Bangunan-bangunan irigasi Berantas dan Demak seluas 96.000 bau, pada 1902 menjadi 173.000 bau. Di unduh dari : Bukupaket.com 78 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII c. Transmigrasi Perpindahan Penduduk Pada 1865 jumlah penduduk Jawa dan Madura 14 juta. Pada 1900 telah berubah menjadi dua kali lipat. Pada awal abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sehubungan dengan adanya perluasan perkebunan tebu dan tembakau, migrasi penduduk dari Jawa ke Sumatra Utara karena adanya permintaan besar akan tenaga kerja perkebunan di Sumatra Utara, terutama ke Deli, sedangkan ke Lampung mempunyai tujuan untuk menetap.

3. Hubungan antara Pelaksanaan Politik Etis dengan Lahirnya Golongan Pelajar di