187
Bab 14 | Perekonomian di Indonesia
3 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan pereko-
nomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi.
C. Pajak dalam Perekonomian Nasional
Kamu tentu sering mendengar istilah pajak, bukan? Perpajakan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam usaha mening-
katkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kalau diibaratkan rumah tangga keluarga selalu membutuhkan segala sesuatu untuk
kesejahteraan anggota keluarganya. Negara pun demikian, dimana kebutuhan rumah tangga negara tidak jauh berbeda dengan kebutuhan
rumah tangga keluarga. Perbedaanya adalah rumah tangga keluarga untuk memenuhi keperluan yang sifatnya perorangan, sedangkan
rumah tangga negara untuk memenuhi kebutuhan warga negara.
Untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya pemerintah harus mempunyai pendapatan atau penerimaan negara. Penerimaan
tersebut akan digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan pembangunan dengan tujuan menciptakan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu bentuk penerimaan pemerintah adalah dari sektor pajak.
1. Pengertian Pajak
Coba kamu amati kata-kata berikut ini „Bayarlah pajak pada tepat pada waktunya‰.
Kata-kata tersebut sering kita dengar atau kita lihat baik melalui televisi maupun radio. Sekarang, apa yang dimaksud dengan pajak?
Pajak sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan. Pada saat negara kita dijajah oleh Belanda, rakyat diwajibkan untuk menyetorkan
sejumlah uang atau hasil tani kepada kaum penjajah baik pajak tanah, pajak bangunan, dan lain-lain. Zaman kolonial pemungutan
pajak semata-mata digunakan untuk kepentingan kolonial. Tetapi, sekarang pajak digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan
dan melaksanakan pembangunan agar kebutuhan seluruh anggota masyarakat dapat terpenuhi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pajak adalah:
a Iuran wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara
berdasarkan UU untuk membiayai pengeluaran kolektif dan menigkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak
diberikan secara langsung.
b Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU dengan tidak
mendapatkan balas jasa secara langsung dan ditujukan untuk membiayai pengeluaran umum.
Pajak sebenarnya sudah ada sejak zaman
penjajahan. Pada saat negara kita dijajah
oleh Belanda, rakyat diwajibkan untuk
menyetorkan sejumlah uang atau hasil tani
kepada kaum penjajah baik pajak tanah, pajak
bangunan, dan lain-lain.
„
„
Di unduh dari : Bukupaket.com
188
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
Selain pajak, kita mengenal juga sumber penerimaan negara yang disebut retribusi. Retribusi adalah pungutan yang dikenakan
kepada penduduk yang menikmati fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara.
Pembayar retribusi secara langusung akan menerima balas jasa. Adapun pungutan-pungutan yang termasuk retribusi adalah:
1 retribusi pasar
2 retribusi kebersihan
3 retribusi parkir
4 retribusi jalan tol.
2. Unsur-Unsur Pajak
Setelah kamu mengetahui pengertian pajak, sekarang akan dipelajari mengenai unsur-unsur pajak. Mari telaah satu persatu.
a. Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang atau badan usaha yang diwajibkan untuk membayar sejumlah besar pajak dengan syarat-syarat tertentu.
b. Objek Pajak
Objek pajak adalah setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau yang diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar negeri yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan.
c. Tarif Pajak
Tarif pajak merupakan tarif yang besarnya ditetapkan berdasarkan UU RI No. 10 Tahun 1994 Pasal 17.
Macam-macam tarif pajak, yaitu: 1
Tarif tetap adalah tarif yang tetap dan tidak tergantung besar kecilnya objek pajak.
2 Tarif proporsional adalah tarif yang menggunakan persentase
yang jumlahnya tetap. 3
Tarif progresif adalah tarif yang apabila nilai objeknya tinggi, maka tarif pajaknya juga tinggi.
4 Tarif degresif adalah tarif pajak yang makin menurun jika objek
pajak dikenakan pajak makin besar.
3. Fungsi Pajak