Pembentukan Kekuasaan Kolonial dan Imperialisme Belanda di Indonesia

56 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII Gambar 4.1 Logo VOC „ „ Selain dengan para pedagang, Portugis pun menghadapi banyak perlawanan dari bangsa Indonesia. Sumber: image.g oogle.com Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas pengaruh dan wilayah negara yang bersangkutan. Imperialisme adalah suatu sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Setelah mempelajari bab ini, kamu dapat mengetahui proses dan dampak kolonialisme dan imperialisme Barat di berbagai wilayah Indonesia. Mari cermati.

A. Pembentukan Kekuasaan Kolonial dan Imperialisme Belanda di Indonesia

Kolonialisme dan imperialisme ditumbuhkembangkan oleh negara- negara Eropa di wilayah Nusantara sejak terjadi Perang Salib, dan jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki Usmani yang beragama Islam sehingga orang-orang Eropa, terutama Portugis berusaha untuk mematahkan pedagang-pedagang Islam dalam menguasai perdagangan dari wilayah Nusantara ke wilayah Laut Merah. Mereka tidak kenal kompromi. Setiap berjumpa dengan orang-orang Islam, Portugis selalu berusaha untuk menghancurkannya. Selain dengan para pedagang, Portugis pun menghadapi banyak perlawanan dari masyarakat di Nusantara. Perlawanan bangsa Indonesia beralasan, karena: a dalam bidang ekonomi, Portugis menjalankan sistem monopoli. b dalam bidang agama, Portugis menyebarkan agama Katolik sebagai salah satu tugasnya karena dendam terhadap agama Islam yang mengalahkannya dalam Perang Salib. Muncullah benih kekuasaan Belanda di Indonesia yang berawal dari ekspedisi empat kapal dagang Belanda yang tiba di Teluk Banten pada 1596, dibawah pimpinan Cornelis De Houtman. Ekspedisi Belanda gagal karena rakyat Banten langsung mengusirnya. Ekspedisi kedua Belanda datang dengan ramah, sopan, dan hormat kepada penduduk. Akhirnya, rakyat menerima mereka. Keberhasilan ekspedisi kedua yang dipimpin Jacob Van Neck pada 1598 sesudah mendapatkan keuntungan, rombongan kembali ke negaranya dengan muatan kapal yang penuh rempah-rempah. Berbondong-bondonglah kapal Belanda datang ke wilayah Nusantara. Atas usul Johan Van Olden-Barneveldt, masyarakat Belanda membuat kongsi dagang seperti yang dilakukan Inggris dan Perancis. Sehingga pada 20 Maret 1602, Belanda mendirikan VOC atau perhimpunan perusahaan Hindia Timur. Adapun tujuan didirikannya VOC adalah: a menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda; b menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dagang dengan bangsa lain; dan Di unduh dari : Bukupaket.com 57 Bab 4 | Proses Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia c mencari keuntungan untuk biaya perang. Untuk melaksanakan tujuannya tersebut, VOC oleh pemerintah Belanda diberikan hak Octrooi hak paten sebagai berikut: a hak monopoli perdagangan; b hak memiliki angkatan perang, berperang; c hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja atau penguasa; dan d hak mencetak dan mengedarkan uang. Dengan hak-hak tersebut VOC berkembang pesat. Banyak orang Belanda di Nusantara yang lupa diri. Akhirnya, korupsi dimana-mana. Orang-orang VOC lebih mencari keuntungan pribadi. Akhirnya, di penghujung abad ke-18 VOC bangkrut dan pada 31 Desember 1799 resmi dibubarkan. Ketika VOC mengalami kesulitan moneter, di Eropa terjadi Perang Koalisi 1792 - 1797 yang dimenangkan oleh Perancis. Sedangkan, Belanda berada di pihak yang kalah. Atas kejadian ini, bukan saja negara Belanda yang diambil alih oleh Perancis, tetapi daerah-daerah jajahan milik Belanda pun menjadi milik Perancis, termasuk Indonesia.

1. Masa Pemerintahan Daendels

Pada 19 Januari 1795, Perancis menduduki Belanda. Raja Willem V terpaksa melarikan diri ke Inggris. Setelah itu, pemerintahan Belanda dipimpin oleh Louis Napoleon, adik dari Napoleon Bonaparte. Bentuk kerajaan Belanda diganti menjadi Republik Bataat, dan pada 1806, Republik Bataat diganti dengan Kerajaan Belanda Koninrijk Holland. Sejak 1808 Louis Napoleon mengirimkan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Beberapa tindakan Daendels untuk menjalankan tugasnya, antara lain adalah: a membagi Pulau Jawa menjadi sembilan perfektur keresidenan; b bupat i diubah dari penguasa tradisional menjadi aparat pemerintahan; c membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya; d membangun armada pangkalan tentara di Anyer dan Ujung Kulon; e menarik orang-orang Indonesia untuk dijadikan tentara; dan f membangun jalan raya Anyer sampai Panarukan. Untuk mendapatkan biaya dalam menjalankan tugasnya, ia menempuh usaha sebagai berikut: a Contigenten, artinya pajak yang harus dibayar rakyat dengan menyerahkan hasil bumi. b Verplichte leverente, artinya kewajiban menjual hasil bumi pada pemerintah dengan harga yang telah ditentukan. c Preanger stelsel, artinya kewajiban yang dibebankan kepada rakyat untuk menanam kopi. Gambar 4.3 Napoleon Bonaparte Gambar 4.2 Louis Napoleon Sumber: image.g oogle.com Sumber: image.g oogle.com Di unduh dari : Bukupaket.com