Program Berita Patroli Teori SOR

17 d. Suasana psikologis yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi seseorang dengan orang lain dalam mempersepsi suatu objek 2. Opini terhadap manusia atau persepsi sosial Opini sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadiankejadian yang dialami seseorang dalam lingkungan orang tersebut. Menurut Brehm dan Kassin opini sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi dalam upaya manusia memahami orang lain. Opini sosial merupakan sumber penting dalam pola interaksi antar manusia, karena opini sosial seseorang menentukan hubungan seseorang dengan orang lain.

2.1.7. Program Berita Patroli

Program berita patroli pertama kali ditayangkan pada 6 Mei 1999. Patroli ditayangkan lima kali dalam satu minggu yakni dari hari Senin hingga Jumat pukul 11.30 dengan durasi tayang selama 30 menit. Program berita kriminal dalam acara Patroli berisi 9 hingga sampai dengan 16 item berita dengan format program yang terbagi menjadi tiga segmen dan dua kali iklan. Gagasan pembuatan program berita kriminal patroli berawal dari pertimbangan, diperlukan adanya penambahan slot news dalam program berita di Indosiar. Pada saat itu Indosiar hanya memiliki program berita Fokus yang tayang satu jam setiap hari Senin samapai dengan Sabtu clan program berita Horison yang tayang setengah jam setiap minggunya. Pilihan nama program patroli didasarkan pada sifat liputan yang mengutamakan berita kriminal, hukum dan sosial dengan proritas memberitakan peristiwa dan bukan hanya pernyataan belaka. Alasan lainnya adalah karena proses peliputan Patroli cenderung bersifat mencari atau 18 hunting sehingga nama patroli dianggap cocok untuk dijadikan nama program tersebut. Inti dari program patroli adalah berita kriminal namun untuk peningkatan kualitas dan mengantisipasi ketersediaan peristhya kriminal, tema program patroli dikembangkan kearah hukum, sosial dan peristiwa kecelakaan, bencana alam serta masalah lingkungan. Selain itu paket berita juga lebih ditekankan kepada peristiwa artinya berita-berita yang disajikan lebih lebih mengutamakan berita peristiwa yang mengutamakan fakta dari pada mengangkat acara debat yang berisi opini dari seseorang.

2.1.8. Teori SOR

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini, berasal dari kajian psikologi. Tidak mengherankan apabila kemudian menjadi salah satu teori komunikasi, sebab obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sarna, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen komponen; sikap. opini, prilaku, kognisi dan konasi Effendy, 2003:115. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Selain itu, teori ini menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Dampak atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu Sendjaja, 1999:71. Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus. Unsur-unsur dalam model ini adalah : 19 a. Pesan Stimulus, merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang. b. Komunikan Organism, merupakan keadaan komunikan di saat menerima pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator di terima sebagai informasi, dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator. c. Efekresponse, merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan sikap, yaitu: sikap afektif,kognitif, dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan Effendi, 2003:118 Suatu stimulus dalam situasi tertentu dapat berupa objek dalam lingkungan, suatu pola penginderaan atau pengalaman atau kombinasi dari ketiganya. Sifat khas stimulus adalah konsep yang komplek, yang berbeda dari satu situasi dengan situasi yang lain dan akan mempengaruhi pemahaman kita tentang fenomena yang dijelaskan. Sedangkan organisme yang menjadi perantara stimulus dan respon merupakan konsep kotak hitam yang hanya diamati dalam artian perilaku yang dihasilkan. Karena itu kita hanya mengamati perilaku eksternal dan menganggapnya sebagai manifestasi dari keadaan internal 20 organisme tersebut. Sedangkan R merupakan response tertentu terhadap peristiwa stimulus. Menurut Stimulus–Response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut : Gambar 1.: Model Teori S-O-R Effendy, 2003:255 Menurut gambar dari model di atas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Dalam tahapan berikutnya bila komunikan menerima stimulus atau pesan yang disampaikan maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya komunikan tersebut mengerti dari pesan yang telah disampaikan. Dan proses terakhir adalah kesediaan diri komunikan untuk Stimulus Organisme :  Perhatian  Pengertian  Penerimaan Response 21 mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses komunikasi Effendy, 2003:56. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan muncul dari adanya proses berfikir dan pemahaman individu terhadap obyek, dengan adanya proses tersebut maka menimbulkan kesadaran individu terhadap obyek. Proses berfikir tersebut menunjuk pada kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti obyek dan peristiwa Rakhmat,1999:68. Pada tahap ini individu akan membuka memorinya, sesuai dengan pengalamannya terhadap obyek, lalu ia memberi makna pada menara tersebut dengan nama Eiffel Tower. Pada tahap ini, ia sadar terhadap obyek yang dihadapinya tersebut. Dan pada tahap terakhir, ia menyimpan kedalam ingatannya dan dijadikan pengetahuan. Proses selanjutnya, timbulah perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek. Individu akan menyeleksi atau memilih, dan dari pilihan tersebut diyakininya. Setelah itu ia akan membeli atau menggunakan sebagai hasil dari keputusannya Effendy,1993:256. Demikian pula dengan informasi dalam tayangan berita kriminalitas yang ditayangkan di televisi. Setelah menerima stimulus atau pesan yang berupa informasi atau pesan tersebut maka dengan perhatian, pengertian, dan penerimaan dari berlangsungnya proses komunikasi, komunikan memberikan efek yang terakhir dari informasi yang disampaikan. Kemampuan komunikan dalam memahami informasi dalam berita kriminalitas yang ditayangkan di televisi akan 22 dapat membawa perubahan kepada diri komunikan. 2.2.Kerangka Berpikir Patroli yang merupakan acara berita kriminalitas yang ditayangkan oleh Indosiar tersebut ditayangkan setiap hari Senin hingga Jumat pukul 11.30WIB dengan durasi 30 menit. Berdasarkan fenomena banyaknya muncul acara-acara yang menampilkan berita kriminalitas maka berbagai opini dari berbagai kalangan pun muncul. Ada anggapan bahwa penayangan gambar kekerasan dalam berita tersebut menampilkan kekerasan sehingga dapat mempengaruhi penonton untuk mengikuti apa yang dia lihat melalui televisi, terutama jika acara tersebut ditonton oleh anak-anak -acara ini memang sangat mungkin ditonton anak-anak karena jam tayang umumnya pada tengah hari namun belum ada bukti yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa tayangan kriminal secara paralel juga menyebabkan meningkatnya berita kriminal. Sementara ada juga yang berpendapat bahwa acara ini baik karena dapat memberikan peringatan bagi masyarakat terhadap bahaya sehingga dapat berhati-hati dan dapat menghindarkan diri dari kemungkinan menjadi korban kriminal. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui opini individu yang telah berusia minmal 17 tahun dengan asumsi bahwa pada usia tersebut telah memiliki kematangan emosional sehingga dapat memberikan interpretasi terhadap suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat, khususnya berkaitan dengan Permasalahan yang terjadi. Peneliti berusaha mengetahui hal tersebut diatas 23 melaui opini seseorang terhadap objek disebabkan karena kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, latar belakang pengetahuan frame of reference yang berbeda. budaya dan psikologis individu yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini : Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Opini Masyarakat Terhadap Tayangan Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar  Kejahatan  Hukum  Sosial Komunikan Pemirsa yang menonton tayangan berita kriminalitas acara patroli di Indosiar Opini Positif Netral Negatif 24

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Penggunaan Tayangan Patroli di Indosiar Dengan Pemenuhan Kebutuhan Anak Terhadap Informasi Tindak Kriminalitas.

0 0 2

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Tayangan Talkshow Mel’s Update Episode 04 Maret 2013 DI ANTV).

0 4 90

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN MATA LELAKI DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Mata Lelaki Di Trans 7).

0 2 80

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar).

1 3 129

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar).

0 0 129

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar) SKRIPSI

0 0 18

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar)

0 0 25

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Tayangan Talkshow Mel’s Update Episode 04 Maret 2013 DI ANTV)

0 0 20

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN MATA LELAKI DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Mata Lelaki Di Trans 7)

0 0 18

Pengaruh Seringnya Menonton Acara Berita Kriminalitas “Patroli” Di Indosiar Terhadap Agresivitas Penontonnya

0 0 114