Deskripsi Lokasi Penelitian Karakteristik Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Belawan Sicanang dimana merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Belawan dengan luas wilayah 1510 Ha. Kelurahan ini dipimpin oleh Lurah yang bernama Aidil Yusra, dimana letak kantor kelurahannya terletak di Jl. Kelapa No. 1, Belawan Sicanang, Medan Belawan. Batas-batas Kelurahan BelawaanSicanang : 1. Sebelah Utara : Sungai Pante, Sungai Belawan 2. Sebelah Selatan : Kelurahan Labuhan Deli, Kelurahan Terjun 3. Sebelah Barat : Kelurahan Bahari, Kelurahan Bahagia 4. Sebelah Timur : Sungai Belawan, Kecamatan Hamparan Perak Jumlah penduduk Kelurahan Sicanang adalah sebanyak 16.808 jiwa, jumlah kepala keluarga sebanyak 3.951 KK, dengan jumlah wanita sebanyak 8209 jiwa dan jumlah pria sebanyak 8599 jiwa. Pusat pelayanan kesehatan di daerah ini adalah Puskesmas Pembantu Pustu yang terletak di Jl. Sicanang Blok 21 , Belawan Sicanang, Medan Belawan. Pustu ini dikepalai oleh dr. Thrisna, dan ada empat orang tenaga kesehatan lainnya yang terdiri dari perawat dan bidan. Universitas Sumatera Utara

4.2 Karakteristik Responden

Penelitian ini menggunakan responden ibu-ibu yang berjumlah 100 orang. Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini. Tabel 4.1. Tabel distribusi responden berdasarkan karakteristiknya Karakteristik Usia Jumlah Persentase 20 – 30 tahun 37 37.0 31 – 40 tahun 32 32.0 41 – 50 tahun 20 20.0 51 – 60 tahun 11 11.0 Pendidikan Jumlah Persentase SD 21 21.0 SMP 36 36.0 SMA 32 32.0 Diploma 5 5.0 Sarjana 6 6.0 Pekerjaan Jumlah Persentase IRT 81 81.0 Wirausaha 14 14.0 Peg. Swasta 3 3.0 PNS 1 1.0 Guru 1 1.0 Status pernikahan Jumlah Persentase Janda 5 5 Menikah 95 95 Total 100 100.0 Tingkat pendapatan Jumlah Persentase 1 juta bulan 82 82 1 juta-5 juta bulan 18 18 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang terbanyak adalah pada kelompok umur 20 – 30 tahun 37. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, yang terbanyak adalah SMP 36, dan yang terendah adalah diploma dan sarjana 11. Berdasarkan pekerjaan ibu, umumnya adalah ibu rumah tangga 81, dengan status pernikahan umumnya adalah menikah 95, dan penghasilan keluarga umumnya kurang dari 1 juta rupiahbulan yang menunjukkan bahwa umumnya responden termasuk keluarga ekonomi lemah. Tabel 4.2 Tabel distribusi tingkat pengetahuan responden mengenai kanker serviks dan Pap smear Tingkat pengetahuankanker serviks dan papsmear Jumlah Persentase Baik 52 52 Cukup 28 28 Kurang 20 20 Total 100 100.0 Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat pengetahuan responden tentang kanker serviks dan Pap smear lebih banyak dengan pengetahuan baik 52 dan terendah berpengetahuan kurang 20. Tabel 4.3 Tabel distribusi tindakan Pap smear responden Tindakan Pap smear Jumlah Persentase Pernah 21 21,0 Tidak pernah 79 79,0 Total 100 100,0 Dari tabel di atas diperoleh bahwa sebagian besar ibu yang tidak pernah melakukan Pap smear adalah sebanyak 79 orang 79. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Tabel distribusi responden berdasarkan Health Belief Model tentang Kanker serviks dan Pap smear. Tingkat kerentanan Jumlah Persentase Rendah 87 87 Tinggi 13 13 Tingkat Keseriusan Jumlah Persentase Rendah 93 93 Tinggi 7 7 Manfaat Jumlah Persentase Rendah 81 81 Tinggi 19 19 Tingkat Penghalang Jumlah Persentase Rendah 98 98 Tinggi 2 2 Total 100 100.0 Berdasarkan tabel 4.4, tingkat kerentanan responden terhadap kanker serviks umumnya rendah 87, yang berarti bahwa responden percaya bahwa kanker serviks tidak mudah terjadi pada dirinya. Tingkat keseriusan responden terhadap kanker serviks umumnya rendah 93 yang berarti bahwa sebagian responden percaya dan yakin bahwa kanker serviks adalah penyakit yang ringan, tidak parah dan tidak serius. Dan tingkat manfaat pemeriksaan Pap smear umumnya rendah 81, hal ini berarti kebanyakan ibu-ibu percaya bahwa tindakan Pap smear dirasa kurang atau tidak bermanfaat dalam mendeteksi dini kanker serviks. Sedangkan, umumnya responden berpendapat bahwa tingkat penghalang untuk melakukan Pap smear adalah rendah 98, yang berarti kebanyakan ibu-ibu berkeyakinan bahwa tidak ada atau hanya sedikit hal-hal yang dapat menghalanginya untuk melakukan Pap smear. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Tabel hubungan tingkat pengetahuan dengan kerentanan yang dirasa Pengetahuan Tota l Nilai p Baik Cuku p Kuran g Kerentan an Renda h 43 49, 4 25 28, 7 19 21, 9 87 Tinggi 9 69, 2 3 23, 1 1 7,7 13 0, 350 Total 52 28 20 100 Dari tabel di atas menunjukkan responden yang merasa memiliki kerentanan yang tinggi terhadap kanker serviks percaya dan yakin bahwa dirinya mungkin saja dapat menderita penyakit kanker serviks dijumpai paling banyak pada responden yang berpengetahuan baik adalah 9 orang 69,2 dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan yang cukup dan kurang, walaupun dari hasil uji statistik dengan Fisher exact test didapatkan nilai p = 0,350 atau p0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kerentanan yang dirasakan responden terhadap kanker serviks dengan tingkat pengetahuan. Tabel 4.6 Tabel hubungan pengetahuan dengan keseriusan yang dirasa Pengetahuan Tota l Nilai p Baik Cuku p Kuran g Keserius an Renda h 47 50,5 27 29, 1 19 20, 4 93 0,773 Tinggi 5 71,4 1 14, 3 1 14, 3 7 Total 52 28 20 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas menunjukkan responden yang merasa memiliki keseriusan yang tinggi terhadap kanker serviks percaya dan yakin bahwa kanker srviks adalah penyakit yang berbahaya dijumpai paling banyak pada responden yang berpengetahuan baik adalah 5 orang 71,4 dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan yang cukup dan kurang walaupun dari hasil uji statistik dengan Fisher exact test didapatkan nilai p = 0,773 atau p0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat keseriusan yang dirasa mengenai kanker serviks dengan tingkat pengetahuan. Tabel 4.7 Tabel hubungan kerentanan dengan tindakan Pap smear Kerentanan Tindakan Pap smear Total Nilai p Pernah Tidakpern ah Rendah 16 18,4 71 81,6 87 Tinggi 5 38,4 8 61,6 13 0,196 Total 21 79 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang memiliki tingkat kerentanan rendah terhadap kanker seviks tidak percaya bahwa dirinya mungkin saja bisa menderita kanker serviks kebanyakan tidak pernah melakukan tindakan Pap smearyaitu sebanyak 71 orang 81,6.Namundari hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat kerentanan dengan tindakan Pap smear. Tabel 4.8 Tabel hubungan keseriusan dengan tindakan Pap smear Keseriusan Tindakan Pap smear Total Nilai p Pernah Tidak pernah Rendah 16 17,2 77 82,8 93 Tinggi 5 71,4 2 28,6 7 0,004 Universitas Sumatera Utara Total 21 79 100 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tingkat keseriusan rendah terhadap kanker serviks tidak percaya bahwa kanker serviks adalah penyakit yang berbahaya, rata-rata tidak pernah melakukan Pap smear 82.8 dan yang memiki tingkat keseriusan tinggi percaya bahwa kanker serviks adalah penyakit yang berbahaya, rata-rata pernah melakukan Pap smear 71,4 . Hal ini terbukti dari hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat keseriusan yang dirasa dengan tindakan Pap smear. Tabel 4.9 Tabel hubungan Manfaat dengan tindakan Pap smear Manfaat Tindakan Pap smear Total Nilai p Pernah Tidak pernah Rendah 12 14,8 69 85,2 81 Tinggi 9 47,4 10 52,6 19 0,005 Total 21 79 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 69 responden 85,2 tidak pernah melakukan Pap smear karena merasa yakin bahwa Pap smear itu kurang atau tidak bermanfaat dalam mendeteksi dini kanker serviks. Hal ini dibuktikan dengan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara manfaat yang di rasa dengan tindakan Pap smear. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Tabel hubungan penghalang dengan tindakan Pap smear Penghalang Tindakan Pap smear Total Nilai p Pernah Tidak pernah Rendah 21 21,4 77 78,6 98 Tinggi 2 100 2 1,00 Total 21 79 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 100 responden yang merasa tingkat penghalang untuk melakukan Pap smear tinggi percaya bahwa banyak halfaktor yang menghalanginya untuk mealkukan tindakan Pap smear, tidak pernah melakukan Pap smear. Namun dari hasil uji statistik dengan Continuity corection karena Chi-square tidak memenuhi syarat didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara penghalang dengan tindakan Pap smear. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN