4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gagal Ginjal Kronis 2.1.1 Definisi
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urin. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana
fungsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis Warianto 2011.
Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI of the National Kidney Foundation NKF pada tahun 2009, mendefenisikan gagal ginjal
kronis sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60 mLmin1.73 m² selama tiga bulan atau lebih. Dimana yang mendasari etiologi
yaitu kerusakan massa ginjal dengan sklerosa yang irreversibel dan hilangnya nephrons ke arah suatu kemunduran nilai dari GFR Saragih 2010.
2.1.2 Epidemiologi
Prevalensi PGK atau yang disebut juga Chronic Kidney Disease CKD meningkat setiap tahunnya. Dalam kurun waktu tahun 1999 hingga 2004, terdapat
16.8 dari populasi penduduk usia di atas 20 tahun mengalami PGK. Persentase ini meningkat bila dibandingkan data pada 6 tahun sebelumnya, yakni 14.5
Chelliah 2011. Di negara-negara berkembang, insidens ini diperkirakan sekitar 40-60
kasus per juta penduduk per tahun. Di Indonesia, dari data di beberapa bagian nefrologi, diperkirakan insidens PGK berkisar 100-150 per 1 juta penduduk.
Menurut Suhardjono 2000, di Indonesia, berdasarkan Pusat Data Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia PDPERS jumlah penderita PGK
Universitas Sumatera Utara
5
5 dianggarkan sekitar 50 orang per satu juta penduduk. Pada tahun 2006 terdapat
sekitar 100.000 orang penderita gagal ginjal kronik di Indonesia Chelliah 2011.
2.1.3 Etiologi
Umumnya penyakit ginjal kronik disebabkan oleh penyakit ginjal intrinsi difus dan menahun. Tetapi hampir semua nefropati bilateral dan progresif akan
berakhir dengan penyakit ginjal kronik. Umumnya penyakit di luar ginjal, seperti nefropati obstruktif dapat menyebabakan kelainan ginjal intrinsik dan berakhir
dengan penyakit ginjal kronik Prasetya 2010 . Angka Perjalanan ESRD hingga tahap terminal dapat bervariasi dari 2- 3
bulan hingga 30-40 tahun. Penyebab gagal ginjal kronik yang tersering dapat dibagi menjadi tujuh kelas seperti pada tabel berikut ini Saragih 2010;
No. Klasifikasi Penyakit
Penyakit 1.
Penyakit infeksi tubulointerstitial
Pielonefritis kronis dan refluks nefropati
2. Penyakit peradangan
Glomerulonefritis 3.
Penyakit vaskuler hipertensi
Nefrosklerosis benign, Nefrosklerosis maligna dan stenosis arteri renalis
4. Gangguan kongenital
dan herediter Penyakit ginjal polikistik dan asidosis
tumulus ginjal 5.
Penyakit metabolic Diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme
dan amiloidosis. 6.
Nefropati toksik Penyalahgunaan analgesik dan nefropati
timah 7.
Nefropati obstruktif batu, neoplasma, fibrosis retroperitoneal,
hipertropi prostat, striktur urethra.
Baru-baru ini, diabetes dan hipertensi bertangguang jawab terhadap proporsi gagal ginjal tahap akhir ESRD yang paling besar, terhitung secara
berturut-turut sebesar 34 dan 21 dari total kasus. Glomerulonefritis adalah penyebab ESRD tersering yang ketiga 17. Infeksi nefritis tubulointerstisial
Universitas Sumatera Utara
6
6 pielonefritis kronis atau nefropati refluks dan penyakit gagal ginjal polikistik
PKD masing-masing terhitung sebanyak 3,4 dari ESRD. Dua puluh satu persen penyebab ESRD sisanya relatif tidak sering terjadi yaitu uropati obstruktif,
lupus eritematosis sistemik SLE Saragih 2010.
2.1.4 Diagnosis