terhadap stres Cahyono, 2008. Macam-macam stressor menurut Indriana 2010 antara lain:
a. Stressor biologis seperti panas, dingin, nyeri, masuknya organism, trauma
fisik, kesulitan eliminasi, kekurangan makan, dan lain-lain. b.
Stressor psikologis seperti kritik yang tidak dapat dibenarkan, kehilangan, ketakutan, krisis situasi, dan lain sebagainya.
c. Stressor sosial meliputi isolasi atau diasingkan, status sosial dan ekonomi,
perubahan tempat tinggal atau tempat kerja, bertambahnya anggota keluarga, dan lain sebagainya.
2.2.3 Tanda dan Gejala Stres
Menurut Hawari 2006, seseorang yang mengalami stres dapat pula dilihat ataupun dirasakan dari perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya,
meliputi: a.
Rambut Warna rambut mengalami perubahan dari hitam menjadi kecoklat-coklatan
serta kusam. Ubanan rambut memutih terjadi sebelum waktunya, demikian pula dengan kerontokkan pada rambut.
b. Mata
Ketajaman mata seringkali terganggu misalnya kalau membaca tidak jelas karena kabur. Hal ini terjadi karena otot-otot bola mata mengalami kekenduran
atau sebaliknya sehingga mempengaruhi fokus lensa mata. c.
Telinga Pendengaran seringkali terganggu dengan suara berdenging tinitus.
d. Daya pikir
Kemampuan berpikir dan mengingat serta konsentrasi menurun. Orang menjadi pelupa dan seringkali mengeluh sakit kepala atau pusing.
e. Ekspresi wajah
Wajah seseorang yang mengalami nampak tegang, dahi berkerut, mimik wajah tampak serius, tidak santai, bicara berat, dan sukar untuk senyumtertawa.
f. Mulut
Mulut dan bibir terasa kering sehingga seseorang sering minum. Selain itu, pada tenggorokan seolah-olah ada ganjalan sehingga akan susah menelan, hal ini
disebabkan karena otot-otot lingkar di tenggorokan mengalami spasme. g.
Kulit Stres dapat menimbulkan reaksi yang bermacam-macam pada kulit mulai
dari terasa panas atau dingin atau keringat berlebihan. Reaksi lain yaitu kulit menjadi lebih kering. Dapat pula muncul penyakit kulit seperti eksim, urtikaria
biduran, gatal-gatal, dan timbulnya jerawat acne yang berlebihan, serta telapak tangan dan kaki yang mudah berkeringatbasah.
h. Sistem pernafasan
Pernafasan seseorang yang sedang mengalami stres dapat terganggu misalnya nafas terasa berat dan sesak oleh karena penyempitan pada saluran
pernafasan mulai dari hidung, tenggorokan dan otot-otot rongga dada. Otot rongga dada mengalami spasme atau kurang elastis, sehingga diperlukan tenaga ekstra
untuk menarik nafas.
i. Sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan misalnya, lambung terasa kembung, mual dan pedih karena asam lambung yang meningkat dan biasa dikenal dengan maag
gastritis. Gangguan lainnya seperti perut sering terasa mulas, sukar buang air besar atau sebaliknya yaitu mengalami diare.
j. Sistem perkemihan
Yang sering dikeluhkan saat sedang mengalami stres biasanya frekuensi buang air kecil yang lebih sering dari biasanya, meskipun bukan penderita
kencing manis diabetes mellitus. k.
Sistem otot dan tulang Keluhan-keluhan pada otot dan tulang musculoskeletal contohnya, sering
mengeluh otot terasa sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal, dan tegang. Keluhan lain seperti rasa ngilu atau kaku bila menggerakkan anggota tubuh atau yang lebih
dikenal dengan pegal-linu. l.
Sistem endokrin Gangguan pada sistem endokrin hormonal pada orang yang mengalami
stres yaitu terjadi peningkatan kadar gula darah, dan bila hal ini terjadi berkepanjangan dapat mengakibatkan kencing manis diabetes mellitus.
Gangguan lain yaitu seperti menstruasi yang tidak teratur dan rasa sakit ketika menstruasi dysmenorrhoe.
m. Sistem reproduksi
Stres juga dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan libido atau sebaliknya.
n. Sistem kardiovaskuler
Sistem jantung dan pembuluh darah dapat terganggu fungsinya oleh karena stres. Misalnya, jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar dilatation atau
menyempit constriction sehingga orang dapat terlihat kemerahan ataupun kepucatan pada area wajah. Menurut Iskandar 2010, stres akan mendorong
tubuh mengeluarkan hormon adrenalin dan noradrenalin yang merangsang sistem saraf otonom, menyebabkan vasokonstriksi, penyempitan pembuluh darah arteri,
denyut jantung meningkat, kadar gula darah meningkat serta kadar kolesterol tinggi. Jika situasi ini terjadi terus-menerus maka orang yang bersangkutan dapat
mengalami kenaikan tekanan darah dan dapat mengidap tekanan darah tinggi hipertensi.
o. Kondisi psikologis
Hardjana 1994, dalam Puspasari, 2009 menyatakan bahwa stres juga berdampak pada kondisi emosional. Seseorang yang sedang stres akan mudah
merasa gelisah atau cemas, sedih, depresi, menangis, mood atau suasana hati yang sering berubah-ubah, mudah panas atau cepat marah, rasa harga diri menurun atau
merasa tidak aman, terlalu peka dan mudah tersinggung, gampang menyerah pada orang dan mempunyai sikap bermusuhan.
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Stres