2.2 Stres Pada Lansia
2.2.1 Pengertian Stres
Beberapa  ahli  memberikan  arti  stres  sebagai  respon  fisiologik,  psikologik, dan  perilaku  seorang  individu  dalam  menghadapi  penyesuaian  terhadap  tekanan
yang  bersifat  internal  ataupun  eksternal.  Stres  dapat  diartikan  sebagai  suatu ancaman,  tantangan,  kehidupan  sehari-hari  yang  selalu  berubah,  memerlukan
penyesuaian  psikologis,  perilaku,  dan  fisiologis  yang  konstans  Corwin,  2009. Sedangkan menurut Hans Selye, seorang fisiologi dan tokoh di bidang stres yang
terkemuka dari Universitas Montreal, merumuskan bahwa stres adalah tanggapan tubuh  yang  bersifat  non-spesifik  terhadap  setiap  tuntutan  terhadapnya.  Tubuh
akan  berusaha  menyelaraskan  rangsangan  atau  manusia  akan  cukup  cepat  untuk
pulih kembali dari pengaruh-pengaruh pengalaman stres Yosep  Sutini, 2009.
Stres  secara  umum  adalah  perasaan  tertekan,  cemas  dan  tegang.  Dalam  bahasa sehari-hari  stres  dikenal  sebagai  stimulus  atau  respon  yang  menuntut  individu
untuk melakukan penyesuaian Nasution, 2011.
Berdasarkan  beberapa  pengertian  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  stres adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang sebagai tanggapan tubuh yang bersifat
non-spesifik  terhadap  setiap  tuntutantekanan  baik  yang bersifat  internal  maupun eksternal  dan  menghasilkan  respon  fisiologik,  psikologik,  serta  perilaku individu
sebagai penyesuaian terhadap tekanan tersebut.
2.2.2 Penyebab Stres
Seseorang  menjadi  stres  karena  adanya  stressor.  Stressor  adalah  suatu peristiwa,  situasi  individu,  atau  objek  yang  dapat  menimbulkan  stres  dan  reaksi
terhadap stres Cahyono, 2008. Macam-macam stressor menurut Indriana 2010 antara lain:
a. Stressor  biologis  seperti  panas,  dingin,  nyeri,  masuknya  organism,  trauma
fisik, kesulitan eliminasi, kekurangan makan, dan lain-lain. b.
Stressor  psikologis  seperti  kritik  yang  tidak  dapat  dibenarkan,  kehilangan, ketakutan, krisis situasi, dan lain sebagainya.
c. Stressor  sosial meliputi  isolasi atau  diasingkan,  status  sosial dan  ekonomi,
perubahan  tempat  tinggal  atau  tempat  kerja,  bertambahnya  anggota keluarga, dan lain sebagainya.
2.2.3 Tanda dan Gejala Stres