9
1.4.2 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan
kesehatan khususnya terkait dengan dampak penggunaan pestisida bagi
kesehatan terutama bagi petani pengguna pestisida.
b. Data yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai informasi awal untuk
penelitian terkait dengan pestisida dan dampaknya terhadap kesehatan yang lebih luas dengan analisis yang lebih mendalam tidak hanya terbatas
pada kesehatan petani namun juga dampaknya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat sebagai konsumen.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pestisida
2.1.1 Pengertian Pestisida
Pestisida merupakan bahan kimia, campuran bahan kimia, atau bahan- bahan lain yang bersifat racun dan bioaktif. Oleh sebab sifatnya sebagai racun
pestisida dibuat, dijual, dan digunakan untuk meracuni organisme pengganggu tanaman OPT. Menurut The United State Federal Environmental Pesticide
Control Act, pestisida merupakan suatu zat yang fungsinya untuk memberantas atau mencegah gangguan OPT diantaranya serangga, binatang pengerat,
nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama pengganggu tanaman Kardinan, 2000. Pestisida dalam pertanian secara spesifik
disebut sebagai produk perlindungan tanaman crop protection products Djojosumarto, 2008.
2.1.2 Penggolongan Pestisida
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia dalam Khamdani 2009, persentase penggunaan pestisida di Indonesia diantaranya insektisida 55,42,
herbisida 12,25, fungisida 12,05, repelen 3,61, bahan pengawet kayu 3,61, zat pengatur pertumbuhan 3,21, rodentisida 2,81, bahan perata atau perekat
2,41, akarisida 1,4, moluskisida 0,4, nematisida 0,44, dan 0,40 ajuvan serta lain-lain berjumlah 1,41. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa
insektisida merupakan jenis pestisida yang paling banyak digunakan. Secara umum pestisida digolongkan berdasarkan beberapa hal sebagai berikut.