Pekerjaan yang Berhubungan dengan Pestisida

18 tangki paling kecil dan mudah untuk dipindahkan ke bagian tanaman yang akan disemprot sedangkan sprayer lainnya yaitu back sprayer sprayer knap sack digunakan dengan cara menggendong di punggung dan menggunakan tenaga manusia untuk memompa dan sprayer mesin machine sprayer menggunakan mesin untuk menggerakkan pompa. Waktu untuk melakukan penyemprotan sebaiknya antara pukul 08.00-11.00 WIB atau sore hari pukul 15.00-18.00 WIB dan tidak dilakukan pada saat aliran udara meningkat thermik selain itu tidak dianjurkan melakukan penyemprotan di saat angin kencang dan melawan arah angin karena banyak pestisida yang tidak mengenai sasaran Wudianto, 2005. Dalam hal penyimpanan pestisida, perlu diperhatikan beberapa hal seperti penyimpanan pestisida harus jauh dari jangkauan anak-anak, tidak bercampur dengan tempat makan atau bahan makanan dan tersedia tempat khusus yang terkunci dan terhindar dari sinar matahari langsung. Setelah selesai penyemprotan hal-hal yang juga perlu diperhatikan diantaranya alat semprot segera dibersihkan setelah selesai digunakan sedangkan untuk sisa cairan pestisida dan bekas kemasan pestisida dikubur atau dibakar jauh dari sumber mata air untuk menghindari pencemaran ke badan air dan tidak menggunakan bekas kemasan pestisida untuk tempat makanan dan minuman. Selain itu, setelah selesai aplikasi pakaian yang digunakan segera dicuci dengan bersih dan petani penyemprot segera mandi dengan bersih menggunakan sabun Wudianto, 2005. Dalam Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida yang diterbitkan oleh Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Tahun 2011 disebutkan bahwa pakaian dan atau peralatan pelindung tubuh harus dipakai bukan saja waktu 19 aplikasi, tetapi sejak mulai mencampur, mencuci peralatan aplikasi dan sesudah aplikasi selesai. Pakaian serta peralatan pelindung yang harus dipakai adalah sebagai berikut 1 untuk menutupi seluruh atau sebagian dari percikan bahan beracun dapat digunakan pakaian terusan dengan celana panjang dan lengan panjang. Baju panjang dan celana panjang yang digunakan adalah berbahan kulit atau plastik. Jika baju panjang dan celana panjang yang digunakan adalah pakaian kerja sehari-hari maka pada saat melakukan penyemprotan harus dilapisi dengan beberapa baju dan celana panjang atau pakaian terusan yang berbahan tenunan rapat atau menggunakan apron bahan kulit atau plastik 2 penutup kepala yang digunakan petani dapat berupa topi atau tudung untuk melindungi kepala dari zat- zat kimia dan kondisi iklim yang buruk dan penutup mata untuk menghindari kontak pada mata dapat menggunakan kaca mata 3 alat pelindung hidung dan mulut dapat berupa masker untuk melindungi pernafasan dari gas, uap, debu atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat racun dan korosi, 4 sarung tangan dapat terbuat dari karet untuk melindungi diri dari paparan bahan kimia sehingga larutan pestisida tidak masuk ke kulit dan 5 sepatu kerja untuk melindungi kaki dari larutan kimia dapat terbuat dari kulit, karet sintetik atau plastik. Ketika menggunakan sepatu boot ujung celana tidak boleh dimasukkan ke dalam sepatu, karena cairan pestisida dapat masuk ke dalam sepatu. 20

2.2 Dampak Penggunaan Pestisida

2.2.1 Pengaruh Pestisida Terhadap Kesehatan

Pestisida masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga cara diantaranya melalui kulit epidermis apabila pestisida kontak dengan kulit. Lebih dari 90 kasus keracunan di seluruh dunia disebabkan oleh kontaminasi lewat kulit. Selain itu pestisida masuk melalui sistem pernafasan inhalation apabila terhisapterhirup, dan melalui mulutpencernaan ingestion apabila terminumtertelan Wudianto, 2005. Organ-organ tubuh yang biasanya terkena dampak dari racun pestisida diantaranya paru-paru, hati hepar, susunan saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang, sumsum tulang, ginjal, kulit, susunan saraf tepi, dan darah. Efek racun pada tubuh juga akan memberikan efek lokal seperti iritasi, reaksi alergi, dermatitis, ulkus dan gejala lain. a. Keracunan Kronis Keracunan kronis timbul setelah terjadinya pemaparan dalam jangka panjang karena racun terakumulasi di dalam tubuh khususnya dalam lemak tubuh. Keracunan kronik lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan tidak menimbulkan gejala serta tanda yang spesifik. Namun, keracunan kronik dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Keracunan kronis dapat ditemukan dalam bentuk kelainan syaraf dan perilaku bersifat neuro toksik atau mutagenitas. Selain itu ada beberapa dampak kronis keracunan pestisida, antara lain gangguan otak dan syaraf ingatan, kelumpuhan, bahkan kehilangan kesadaran dan koma, gangguan pada fungsi hati diantaranya paparan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan Hepatitis. 21 Hasil penelitian Fleming, Gomez-Martin, Zheng Ma, Lee, et al., 2003, melalui analisis data survei kematian oleh National Health di Amerika diperoleh bahwa petani penyemprot pestisida baik laki-laki maupun perempuan berisiko tinggi untuk menderita kanker, gangguan limfa dan kelainan susunan saraf. Selain itu pestisida juga berdampak terhadap kesehatan keluarga petani di wilayah Neonates oleh hasil penelitian Eskenazi et al., 2005, diperoleh hasil penggunaan pestisida Organophosfat mempengaruhi fungsi organ dan sistem saraf. Studi di Amerika Serikat AS oleh Bouchard et al., 2010, membuktikan bahwa anak yang di dalam urinnya terdeteksi mengandung metabolit pestisida golongan Organophosfat mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami attention deficit hyperactivity disorder ADHD yaitu suatu gangguan perkembangan yang bila dalam derajat berat disebut sebagai autisme, yang jumlah kasusnya juga semakin meningkat di Indonesia. Hasil penelitian di Ekuador oleh Grandjean et al., 2006, membuktikan bahwa pajanan pestisida merupakan prediktor untuk terjadinya keterlambatan tumbuh-kembang pada anak Suhartono,2014. b. Keracunan akut. Keracunan akut terjadi apabila efek keracunan pestisida langsung pada saat aplikasi atau seketika setelah aplikasi pestisida. Dampak dari Keracunan akut dibedakan menjadi 1 efek akut lokal, apabila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena kontak langsung dengan pestisida biasanya bersifat iritasi mata, hidung, tenggorokan dan kulit dan 2 efek akut sistemik, terjadi apabila pestisida masuk ke dalam tubuh manusia dan mengganggu sistem tubuh.