Mencakup kondisi
kesehatan psikis,
kemampuan- kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi
afektif dari individu c Faktor-faktor lingkungan
Faktor-faktor lingkungan terdiri dari: 1 Keluarga, meliputi: keadaan rumah, ruang belajar,
hubungan antar anggota keluarga, sarana dan prasarana belajar, suasana lingkungan rumah
2 Sekolah, meliputi: lingkungan sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar,
media belajar, hubungan antara siswa dengan siswa yang lain serta hubungan antara siswa dengan guru dan
staf sekolah
3 Masyarakat, meliputi:
latar belakang
pendidikan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-
sumber belajar didalamnya
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi prestasi
belajar ada 2 macam yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang dan faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
2. Motivasi Belajar a. Motivasi
1 Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak yang mendorong individu untuk melakukan suatu kegiatan sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai dan setiap orang dalam melakukan tindakan tidak lepas dari adanya motivasi. Menurut Winkel
1987: 93 “Motivasi adalah motif yang sudah aktif pada saat tertentu, motif adalah daya penggerak di dalam diri orang
untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu”. Misalnya seorang siswa merasakan adanya suatu
kebutuhan untuk belajar maka timbul dorongan
untuk melakukan suatu perbuatan belajar. Sedangkan menurut
Sardiman AM 1992: 75: Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Menurut Pasaribu dan Simandjuntak 1983: 50 Motivasi merupakan suatu tenaga
dorongan, alasan, kemauan dari dalam yang menyebabkan kita berbuat atau
bertindak yang tindakan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai
Menurut Gino, dkk 1996: 82 “Motivasi merupakan tenaga atau faktor yang ada dalam diri seseorang yang menimbulkan,
mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya”. Motivasi erat kaitannya dengan pemenuhan suatu
kebutuhan, bertindak
untuk memenuhi
kebutuhan dan
pencapaian kebutuhan itu, sehingga bila seseorang tidak
merasa ingin kebutuhan tersebut maka dia cenderung untuk tidak ingin melakukan suatu hal untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut. Jika dia melakukan suatu kegiatan, ia akan merasa tidak senang. Hal ini sesuai pendapat Winkel 1987: 93
mengenai 3 hal yang mendasar dari motivasi:
a Pertama, timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan itu
b Kedua, bertingkah laku tertentu sebagai usaha untuk mencapai tujuan, yaitu terpenuhinya kebutuhan yang
dihayati. Tujuan itu dapat dinilai sebagai sesuatu yang positif, yang ingin diperoleh atau dapat dinilai sebagai
sesuatu yang negatif, yang ingin dihindari.
c Ketiga, tujuan tercapai, sehingga orang merasa puas dan lega, karena kebutuhan telah tercapai.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa antara kebutuhan, perbuatan, tujuan berlangsung karena ada dorongan
atau motivasi.
Timbulnya motivasi
karena seseorang
merasakan kebutuhan tertentu karena perbuatan tadi mengarah kepada pencapaian tujuan. Apabila tujuan telah tercapai maka
ia akan merasa puas. Perbuatan yang telah memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan maka cenderung diulang
kembali, sehingga perbuatan itu menjadi lebih kuat dan lebih mantap.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat ditarik pengertian bahwa motivasi adalah kekuatan yang tersembunyi,
merupakan daya
penggerak untuk
menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar
terdorong untuk menjadi aktif bertindak sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan tertentu yang diharapkan.