Laporan Akhir 45
4. Munculnya suasana disharmonis dalam interaksi sosial skala desa, antara banjar yang terkena dampak negatif dengan banjar yang merasakan
dampak positif dari keberadaan TPA. 5. Hal ini melahirkan distrust yang memendam konflik laten, sehingga rentan
akan terjadi konflik terbuka jika terjadi momentum yang pas, walau dihasilkan dari gesekan kecil.
3.5. Perumusan Alternatif Pengelolaan Persampahan di TPA Sente
Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan persampahan di Kabupaten Klungkung yaitu meningkatkan kapasitas TPA Sente di tahun 2018 dengan
meningkatkan pengolahan sampah dari open dumping ke sanitary landfill sampai dengan tahun 2018 melalui meningkatkan sarana dan prasarana persampahan
dan meningkatkan sistem pengolahan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill sampai tahun 2018. Tujuan kedua meningkatkan pengolahan
sampah dengan 3R di tahun 2015 dengan sasaran pengadaan tong sampah 3R di area umum taman kota, sekolah, rumah sakit, kantor di tahun 2015 melalui
pengadaan tong sampah 3r sampai dengan tahun 2015. Tujuan ketiga bertambahnya jumlah truk pengangkutan sampah di tahun 2018 dengan sasaran
bertambahnya truk sampah dari 13 truk di tahun 2012 menjadi 23 truk sampai dengan tahun 2018 melalui pengadaan 10 truk sampah sampai dengan tahun
2018. Tujuan keempat yaitu meningkatkan jumlah TPST dan Depo sampai dengan tahun 2018 dengan sasaran bertambahnya jumlah TPST dari 1 unit TPST menjadi
4 unit TPST dan 5 unit depo menjadi 20 unit depo melalui pengadaan 3 unti TPST dan 15 unti depo sampai dengan tahun 2018.
3.6. Analisis Pertimbangan Alternatif Pengelolaan Persampahan di TPA Sente
Pengelolaan sampah adalah salah satu upaya untuk mengatasi masalah lingkungan dari timbulan sampah. Menurut Ilmu Kesehatan Lingkungan,
pengelolan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media
Laporan Akhir 46
perantara menyebar luasnya suatu penyakit. Syarat lain yang harus dipenuhi yaitu tidak mencemari udara, air, air tanah dan tanah, tidak menimbulkan bau,
tidak mengganggu estetika, tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya Answar,A.1986:56. Penanganan dan pengelolaan sampah harus tetap mendapat
perhatian yang serius demi kelestarian dan kebersihan lingkungan di Kabupaten Klungkung.
Volume sampah selain dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk, juga dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan dan berubahnya pola hidup
masyarakat yang serba instan, dan jenis usaha atau kegiatan lainnya. Peningkatan jumlah penduduk akan berkorelasi positif dengan meningkatnya timbulan
sampah disebabkan setiap individu akan menghasilkan sampah setiap harinya. Kualitas dan kuantitas sampah yang dihasilkan akan semakin meningkat. Kota
Semarapura yang merupakan pusat kota dan pusat pemerintahan di Kabupaten Klungkug walaupun secara administratif luas wilayahnya paling kecil
dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Klungkung, namun sampah yang dihasilkan paling banyak yaitu 31.32 dari total jumlah timbulan
sampah di Kabupaten Klungkung. Penanganan sampah yang telah dilakukan adalah pengumpulan sampah
dari sumber – sumbernya, seperti dari masyarakat rumah tangga dan tempat umum yang dikumpulkan di TPS Tempat Pembuangan Sementara yang telah
disediakan. Selanjutnya diangkut dengan truk sampah yang dilengkapi dengan jejaring ke TPA. Bagi daerah – daerah yang belum mendapat pelayanan
pengangkutan mengingat sarana dan prasarana serta biaya operasional yang terbatas, telah dilakukan pengelolaan sampah secara swakelola dengan beberapa
jenis bantuan fasilitas pengangkutan. Bagi usaha atau kegiatan yang menghasilkan sampah lebih dari 1 m3hari diangkut sendiri oleh pengusaha atau
bekerja sama dengan pihak lain seperti desakelurahan atau pihak swasta. Penanganan dengan cara tersebut cukup efektif. Beberapa usaha pemilahan
sampah dilakukan oleh pemulung untuk sampah yang bisa didaur ulang
Laporan Akhir 47
sedangkan sampah yang mudah busuk dilakukan pengomposan. Usaha pengomposan masih menyisakan sampah yang harus dikelola dengan
memerlukan lahan yang lus dan biaya yang tinggi. Penanganan sampah di TPA sampai saat ini masih dengan cara pembakaran baik dengan insenerator atau di
tempat terbuka dan open dumping dengan pembusukan alami. Hal ini menimbulkan permasalahan bari bagi lingkungan yaitu pencemaran tanah, air
dan udara. Saat ini Kabupten Klungkung hanya memiliki 4 empat buah amrol dan 9 sembilan dump truck. PemeliharaanTPA secara terus menerus perlu
dilakukan sehingga memudahkan untuk mencermati kondisi TPA. Kondisi sumur pantau Sente perlu diperbaiki, demikian pula diperlukan perhatian terhadap
kolam leachete. Instansi Pemerintah Kabupaten Klungkung yang menangani dan terkait
dalam pengelolaan persampahan adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan pelayanan untuk pengolahan
persampahan mulai dari perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan hingga monitoring dan evaluasi. Rancangan
peraturan daerah tentang pengelolaan persampahan sedang dalam tahap pembahasan karena Perda yang lama sudah tidak sesuai. Belum ada kerja sama
formal dengan swasta dalam pengelolaan persampahan. Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung berencana untuk melibatkan pihak swasta dalam
pengelolaan persampahan apabila ada pihak swasta yang berminat dan siap memfasilitasinya. Lingkup usaha yang dilakukan oleh pihak swasta yang ada di
Kabupaten Klungkung meliputi daur ulang plastik dan jual beli sampah plastik. Tabel 3.1. Pemangku Kepentingan Pengelolaan Sampah
Fungsi Pemangku Kepentingan
Pemerintah Kabupaten
Klungkung Swasta
Masyarakat
PERENCANAAN
● Menyusun target pengelolaan sampah skala kabupatenkota
√ ‐
‐
Laporan Akhir 48
● Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target
√ ‐
‐ ● Menyusun rencana anggaran program
persampahan dalam rangka pencapaian target
√ ‐
‐ PENGADAAN SARANA
● Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah
√ √
√ ● Menyediakan sarana pengumpulan
pengumpulan dari sumber sampah ke TPS √
√ √
● Menyediakan sarana Tempat Penampungan Sementara TPS
√ ‐
‐ ● Menyediakan sarana pengangkutan
sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir TPA
√ ‐
‐ ● Membangun sarana TPA
√ ‐
‐ ● Menyediakan sarana komposting
√ ‐
√ simantri
PENGELOLAAN
● Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS
√ ‐
√ ● Mengelola sampah TPS
√ ‐
‐ ● Mengangkut sampah dari TPS ke TPA
√ ‐
√ ● Mengelola TPA
√ ‐
‐ ● Melakukan pemilahan sampah
√ ‐
‐ ● Melakukan penarikan retribusi sampah
√ ‐
√ ● Memberikan izin usaha pengelolaan
sampah √
‐ ‐
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
● Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah jam pengangkutan, personil,
peralatan, dll √
‐ ‐
● Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah
√ ‐
‐ Fungsi
Pemangku Kepentingan Pemerintah
Kabupaten Klungkung
Swasta Masyarakat
● Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah
√ ‐
‐ MONITORING DAN EVALUASI
● Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah
skala kabupatenkota √
‐ ‐
Laporan Akhir 49
● Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana
pengelolaan persampahan √
‐ ‐
● Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan,
dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
√ ‐
‐
Sumber data: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klungkung 2012
3.7. Rekomendasi penetapan alternatif lokasi TPA di Klungkung