mengatur agar falsafah bangsa, sebagai jiwa dan cita cita moral bangsa, benar-benar dihayati dan diamalkan.
Menurut UU No. 172012 Pasal 3, disebutkan bahwa “Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan”. Hal itu sejalan dengan
penegasan Pasal 33 UUD 1945 tentang dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia yang mengemukaan:
“...perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan. Bangun
perusahaan yang sesuai dengan itu ialah Koperasi”. Artinya, semangat usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan itu pada
mulanya adalah semangat Koperasi. Semangat Koperasi yang kemudian hendak diangkat menjadi semangat susunan perekonomian
Indonesia oleh UUD 1945. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi
berlandaskan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan menganut asas kekeluargaan. Landasan dan asas merupakan pondasi
yang kuat untuk memulai usaha koperasi. Selain itu, landasan inilah yang akan menentukan arah perjalanan usaha koperasi dalam
mengemban fungsinya masing-masing di lingkungan masyarakat.
c. Tujuan Koperasi
Tujuan Koperasi dijelaskan dalam pasal 4 UU No 172012. Menurut pasal tersebut, tujuan Koperasi Indonesia adalah:
“Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan”.
Berdasarkan tujuan tersebut, koperasi mendapat kedudukan yang sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. Koperasi
merupakan satu-satunya
bentuk perusahaan
yang secara
konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang hendak dibangun di negeri ini.
d. Prinsip Koperasi
Menurut Baswir 2000, 46, “Prinsip Koperasi atau bisa juga disebut sebagai sendi dasar koperasi adalah pedoman pokok yang
menji wai setiap gerak langkah Koperasi”. Prinsip Rochdale menjadi
acuan atau tujuan dasar bagi berbagai koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip Rochdale yang dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi
di Rochdale, Inggris pada tahun 1944 kemudian terjadi penyesuaian oleh berbagai negara sesuai dengan keadaan koperasi, sosial budaya,
dan perekonomian masyarakat setempat. Menurut Arifin Sitio, dkk 2001: 22 unsur-unsur prinsip Rochdale menurut bentuk aslinya
adalah sebagai berikut:
1.
Pengawasan secara demokratis
2.
Keanggotaan yang terbuka
3.
Bunga atas modal dibatasi
4.
Pembagian sisa hasil usaha SHU kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masimg anggota
5.
Penjualan sepenuhnya dengan tunai
6.
Barang-barang yang diperjualkan koperasi harus asli dan tidak dipalsukan
7.
Menyelenggarakan dan mendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip koperasi
8.
Netral terhadap polotik dan agama Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip Koperasi
yang tercantum dalam pasal 6 UU No 17 Tahun 2012. Prinsip Koperasi tersebut yang menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara
keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya. Prinsip-prinsip koperasi Indonesia
meliputi:
1
Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
2
Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis;
3
Anggota berpartisipasi yang aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
4
Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
5
Koperasi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan
informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi;
6
Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat
Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan
7
Koperasi bekerja
untuk pembangunan berkelanjutan bagi
lingkungan dan masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan para ahli dan UU dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip koperasi merupakan
sumber inspirasi dalam pelaksanaan kegiatan usahanya, serta merupakan maksud dan tujuan dari pendirian koperasi itu sendiri.
Peranan prinsip koperasi dalam garis besarnya adalah sebagai pedoman pelaksanaan usaha koperasi dalam mencapai tujuannya dan
sebagai ciri khas yang membedakan Koperasi dari bentuk-bentuk perusahaan lainnya. Koperasi harus memiliki prinsip-prinsip khusus
yang memberikan pedoman bagi kegiatan koperasi.
e. Perangkat Organisasi Koperasi