Hubungan Tahapan Antecedents, Transaction, Dan Output

76 Faktor pendukung dapat ditingkatkan dengan cara melakukan perawatan terhadap sarana dan prasarana yang ada. Pengguna bengkel menerapkan program 5S dengan baik dan benar, sehingga dari kebiasaan melaksanakan program 5S ini diharapkan sarana dan prasarana yang ada dapat terjaga dengan baik. Selain itu, dilakukan pelaporan baik dari kegiatan yang dilaksanakan di bengkel, inventarisasi barang, serta kecelakaan kerja. Pihak BLPT juga diharapkan menambah rambu atau tanda pada bengkel serta memberikan poster atau himbauan K3 yang lebih bervariasi agar pembaca dan pengguna bengkel dapat mengindahkan poster atau himbauan tersebut.

3. Hubungan Tahapan Antecedents, Transaction, Dan Output

Tahapan antecedents terbagi menjadi dua indikator yaitu tahapan penetapan kebijakan dan perencanaan K3 dengan kategori sesuai, dan tahapan pelaksanaan K3 dengan kategori sesuai. Tahapan transaction terbagi menjadi dua indikator yaitu tahapan perencanaan K3 dengan kategori sesuai, dan tahapan pelaksanaan K3 dengan kategori kurang sesuai. Tahapan output terbagi menjadi dua tahapan yaitu pemantauan dan evaluasi dengan kategori kurang sesuai, serta peninjauan dan peningkatan K3 dengan kategori kurang sesuai. Berdasarkan hasil yang didapatkan tahapan antecedents masukan mendapatkan kategori sesuai, akan tetapi tahapan output keluaran mendapat kategori kurang sesuai. Hal ini dipengaruhi pada proses yang berjalan pada tahapan transaction. Tahapan transaction mempengaruhi hasil keluaran dari sistem manajemen K3 di BLPT. Tahapan transaction mendapatkan kategori kurang sesuai pada tahapan pelaksanaan K3 yang meliputi sumber daya manusia yang ada di BLPT. Hal ini yang menyebabkan tahapan output berjalan kurang sesuai. Langkah yang dapat 77 dilakukan BLPT untuk mengatasi hal ini adalah memperbaiki sumber daya manusia yang ada dengan cara melakukan pengawasan dan pelatihan secara khusus mengenai penerapan K3, sehingga pengetahuan dan kemampuan sumber daya yang ada. 78

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem manajemen K3 di bengkel Elektro dan Informatika BLPT: a. Tahapan penetapan kebijakan K3 mendapat kategori sesuai dengan SMK3. b. Tahap perencanaan K3 mendapat kategori sesuai dengan SMK3. c. Tahapan pelaksanaan K3 pada sarana dan prasarana mendapat kategori sesuai dengan SMK3, dan untuk sumber daya manusia mendapat kategori kurang sesuai dengan SMK3. d. Tahapan pemanauan dan evaluasi K3 mendapat kategori kurang sesuai dengan SMK3. e. Tahapan peninjauan dan peningkatan kinerja K3 mendapatkan kategori kurang sesuai dengan SMK3. 2. Penerapan K3 di bengkel elektro dan informatika BLPT menggunakan model evaluasi Countenance Stake dijabarkan sebagai berikut: a. Antecedents 1 Tahapan penetapan kebijakan dan perencanaan K3 sudah terlaksana dan mendapatkan katagori sesuai menurut SMK3 2 Tahapan pelaksanaan K3 sudah terlaksana dan mendapatkan kategori sesuai menurut SMK3.