4 didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Hal tersebut menunjukkan
peserta didik balai latihan pendidikan teknik akan selalu berhubungan langsung dengan masalah keselamatan kerja baik di bengkel praktik maupun di industri
kerjanya nanti, sehingga dalam kegiatan praktik di bengkel, peserta didik dibudayakan untuk menerapkan pedoman K3. BLPT Yogyakarta pada tahun 2017
menjadi tempat pelatihan terpusat di Yogyakarta. Oleh karena itu, BLPT Yogyakarta seharusnya memberi kelayakan sarana prasarana, lingkungan, serta
tenaga pengajar yang memadahi dan diharapkan bisa melakukan pembiasaan penerapan K3.
Berdasarkan kenyataan yang diperoleh, maka perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi penerapan kesehatan dan keselamatan kerja bengkel Elektro dan
Informatika di Balai Latihan Pendidikan Teknik BLPT Yogyakarta. Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja apakah sudah tercapai sesuai dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang ada.
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah tersebut yang terkait dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang di atas yakni:
1. Kasus kecelakaan kerja pada dunia industri masih tinggi. 2. Penerapan SMK3 pada industri dan tingkat pendidikan belum optimal.
3. Pengetahuan K3 dari Peserta diklat dan instruktur BLPT masih kurang 4. Penerapan K3 di Bengkel Elektro dan Informatika BLPT belum optimal.
5 5. Perlengkapan K3 di Bengkel Elektro dan Informatika BLPT belum memenuhi
jumlah peserta diklat. 6. Keadaan lingkungan di Bengkel Elektro dan Informatika BLPT kurang tertata
rapi.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu diadakannya pembatasan masalah dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian memperjelas
masalah yang akan diteliti dan terfokus. Penelitian ini dibatasi pada sistem manajemen K3 yang meliputi tahap penetapan kebijakan K3, perencanaan K3,
pelaksanaan K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, peninjauan dan peningkatan kinerja K3. Metode penelitian yang digunakan yaitu motede penelitian evaluasi.
Model evaluasi menggunakan Countenance stake yang terdiri dari tiga tahapan
yaitu Antecedents masukan, transaction proses, dan output keluaran.
Penerapan K3 dibatasi pada bengkel Elektro dan Informatika BLPT Yogyakarta .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni :
1. Bagaimanakah sistem manajemen K3 di bengkel Elektro dan Informatika
BLPT? 2.
Bagaimanakah penerapan K3 berdasarkan sistem manajemen K3 di bengkel Elektro dan Informatika BLPT?
6 3.
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen K3 di bengkel Elektro dan Informatika BLPT?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui yakni:
1. Mengetahui sistem manajemen K3 di bengkel Elektro dan Informatika BLPT. 2. Mengetahui penerapan K3 berdasarkan sistem manajemen K3 di bengkel
Elektro dan Informatika BLPT. 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem manajemen
K3 di bengkel elektro dan informatika BLPT.
F. Manfaat Penelitian