66 secara resmi melalui surat. Pada sub indikator pengawasan, SOP praktik sudah
dilaksanakan melalui jobsheet dan SOP yang ditempel setiap bengkel, akan tetapi secara pelaksanaan masih belum diawasi secara detail oleh instruktur
seperti penggunaan APD dan garis kerja yang belum dipatuhi. Sub indikator pelaporan K3 masih belum dilaksanakan. Sub bab kesiapan keadaan darurat
atau bencana berupa nomor telpon darurat di pasang pada pintu masuk BLPT, tanda
exit diletakkan pada setiap pintu menuju keluar, pintu darurat disediakan pada setiap bengkel; foto penempatan alat darurat keadaan di
pasang pada setiap bengkel. Akan tetapi untuk dokumen prosedur penanganan darurat masih belum dilaksanakan.
c. Deskripsi data output
Tahapan output atau tahapan keluaran pada penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja di bengkel elektro dan informatika BLPT memiliki 1 indikator berdasarkan SMK3 yaitu:
1 Tahapan pemantauan dan evaluasi K3 Tahapan ini memiliki 4 sub indikator yaitu pelaporan dan pencatatan kerja,
pemeliharaan dan perbaikan sarana, pemantauan kesehatan, serta evaluasi kebijakan K3. Seluruhnya dinilai dari dokumen evaluasi yang disimpan serta
surat revisi, akan tetapi secara pelaksanaan masih belum terdokumentasikan secara tulisan dalam bentuk surat dan dokumen.
2 Peninjauan dan peningkaan kinerja K3 Indikator peninjauan dan peningkatan kinerja K3 menggunakan metode
pengumpulan data wawancara. Peninjauan ini terkait audit yang telah
67 dilaksanakan pihak BLPT. Audit internal dilaksanakan bersamaan dengan rapat
tahunan. Hasil audit ini belum terdokumentasikan. Adanya peningkatan kinerja K3 dibahas dalam rapat tahunan ini. Akan tetapi untuk penilaian
peningkatan yang ada masih belum terdokumentasikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja di Bengkel Elektro
dan Informatika BLPT
Pembahasan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja berdasarkan sistem manajemen K3 berdasarkan data
antecedents, transaction, dan output.
a. Data Antecedents
1 Tahapan penetapan kebijakan dan perencanaan K3 Tahapan penerapan kebijakan dan perencanaan K3 berdasarkan data
kuesioner yang didapatkan, untuk responden instruktur mengkategorikan tahapan penetapan kebijakan dan perencanaan K3 sesuai dengan nilai rata-
rata 31,3 dan untuk responden siswa mengkategorikan sangat sesuai dengan nilai rata-rata 29,49. Data kuesioner antara responden instruktur dan peserta
diklat menunjukkan perbedaan mencolok. Data yang diperoleh ini menunjukkan bahwa undang-undang yang berlaku serta komitmen dan
kepemimpinan yang dilaksanakan sudah sesuai, karena dari kepala BLPT sudah mendorong warga BLPT untuk menerapkan K3. Kebijakan kebijakan
yang ada sudah dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi dari BLPT. Adanya komitmen ini diwujudkan dengan adanya struktur organisasi, papan
pengumuman K3, surat kebijakan K3, serta pembuatan anggaran untuk