Beton segar Analisa Pemanfaatan Fly Ash Sebagai Substitusi Semen Terhadap Sifat Mekanik Beton Kertas

9 a. Ketersediaan availability material dasar yang mudah didapat. b. Kemudahan untuk digunakan versatility. c. Kemampuan beradaptasi adaptility. d. Kebutuhan pemeliharaan yang minimal durability. Selain memiliki beberapa keunggulan di atas, beton juga memiliki kelemahan diantaranya : a. Berat sendiri beton yang besar, sekitar 2400 kgm³. b. Kekuatan tariknya rendah. c. Beton cenderung untuk retak, karena semennya hidraulis. d. Kualitasnya sangat tergantung cara pelaksanaan di lapangan. e. Struktur beton sulit untuk dipisahkan. Pemakaian kembali atau daur ulang sulit dan tidak ekonomis.

2.2 Beton segar

Fresh Concrete Beton segar adalah beton yang masih memiliki kekentalan yang baik dan masih memungkinkan untuk diaduk, diangkat, dituang dan dipadatkan good workability . Beton segar yang baik harus terhindar dari segregasi pemisahan kerikil dari adukan serta bleeding pemisahan semen dan air dari adukan karena dua hal tersebut dapat merusak kualitas beton.

2.2.1 Kemudahan Pengerjaan Workability

Workability merupakan parameter yang sangat penting dalam pengerjaan beton, karena sangat mempengaruhi mutu dan kualitas suatu campuran beton. Secara umum faktor yang mempengaruhi workabilitas adalah : Universitas Sumatera Utara 10 1. Jumlah air pencampur. 2. Nilai fas perbandingan antara kandungan air dan semen. 3. Gradasi campuran pasir dan kerikil. 4. Bentuk butiran agregat kasar 5. Cara pemadatan dan alat pemadat. Konsistensikelecakan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump yang didasarkan pada SNI 1972:2008. Pengujian ini menggunakan beberapa alat seperti batang perojok dengan panjang 60 cm dan diameter 5 mm, meteran atau penggaris, sendok semen, plat dasar, dan kerucut abrams. Kerucut abrams adalah alat berbentuk kerucut terpancung pada bagian atasnya, dengan ukuran diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi 30 cm serta besi pegangan pada bagian atas dan penahan pada bagian bawah, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Satu set alat slump test Besar nilai slump mengindikasikan tingkat kemudahan pengerjaan beton pada saat diaduk, diangkut, dituang, dan dipadatkan. Semakin tinggi nilai slump Universitas Sumatera Utara 11 maka beton akan semakin mudah dikerjakan, namun niai slump yang terlalu tinggi juga dapat menurunkan mutu beton, karena jumlah air yang terlalu banyak sehingga nilai FAS semakin besar, dan menurunkan mutu beton itu sendiri.

2.2.2 Pemisahan Kerikil Segregation

Segregasi merupakan peristiwa memisahnya agregat kasar dari campuran beton sehingga menyebabkan terbentuknya sarang kerikil. Sarang kerikil ini nantinya akan membuat beton menjadi keropos sehingga merusak kualitas beton. Segregasi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : 1. Campuran beton kurang semen. 2. Terlalu banyak air. 3. Besar ukuran agregat maksimum lebih dari 40 mm. 4. Permukaan butir agregat kasar, semakin kasar permukaan butir agregat semakin mudah terjadi segregasi. Segregasi dapat dicegah dengan menjaga campuran air dan semen pada beton, serta ukuran dan bentuk butiran agregat harus sesuai dengan standar agregat untuk campuran beton.

2.2.3 Pemisahan Air Bleeding

Peristiwa naiknya air ke permukaan beton yang baru dipadatkan dinamakan bleeding. Air yang naik ini nantinya akan membawa butiran semen yang merupakan partikel paling ringan sehingga saat beton mengeras akan menimbulkan selaput pada permukaan beton. Hal ini juga mengakibatkan Universitas Sumatera Utara 12 berkurangnya mutu beton karena jumlah semen yang ikut terbuang saat bleeding terjadi. Bleeding dapat dicegah dengan menjaga nilai FAS serta kekentalan dari adukan beton, juga menghindari pemadatan berlebihan menggunakan alat penggetar vibrator.

2.3 Beton Keras