1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Beton ringan adalah salah satu inovasi dalam dunia konstruksi yang sudah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal ini karena sifat dasar beton
yang memiliki berat jenis yang tinggi sekitar 2400 kgm³ sehingga inovasi beton ringan sangat diperlukan sebagai partisi dinding maupun panel. Beton ringan
sendiri sesuai dengan namanya menitikberatkan pada berat volume beton yang rendah, yaitu 1850 kgcm³ atau lebih kecil Murdock dan Brook, 1999.
Beton kertas sebagai salah satu jenis beton ringan merupakan salah satu terobosan yang telah banyak dikembangkan dalam dunia konstruksi. Beton kertas
merupakan campuran antara semen portland, agregat, air, dan bubur kertas dengan perbandingan tertentu. Bermansyah, S. dan Hevianis, S. 2011 menyatakan
bahwa beton kertas dengan proporsi bubur kertas 30 terhadap agregat halus menghasilkan beton ringan dengan kekuatan menengah moderate strengh
concrete dengan kuat tekan mencapai 175 kgcm² pada umur 28 hari.
Semen sebagai material penyusun beton memegang peran penting dalam menentukan mutu dari beton tersebut, karena semen berfungsi sebagai perekat
antara bahan penyusun lain seperti pasir dan kerikil agar bisa menjadi massa padat yang homogen. Namun pemakaian semen dalam jumlah besar akan menimbulkan
kerugian secara finansial, karena harga semen dipasaran jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan material penyusun beton yang lain, sehingga para peneliti
Universitas Sumatera Utara
2
mencoba mencari bahan lain yang dapat mendukung fungsi semen dalam campuran beton tersebut.
Pemakaian limbah bubur kertas sebagai pengganti agregat adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek berat jenis dari beton.
Limbah kertas sendiri adalah kertas sisa dari pemanfaatan kertas sebagai media cetak yang tidak dipergunakan lagi. Limbah kertas dapat dengan mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari, seperti limbah kertas koran dan kertas sisa percetakan yang sudah tidak dipakai lagi. Bubur kertas memiliki beberapa
senyawa oksida seperti Silikon Dioksida SiO2, Alumunium Oksida Al2O3, Magnesium Oksida MgO, Kalsium Oksida CaO, Ferri Oksida Fe2O3,
dimana oksida-oksida tersebut merupakan bahan dasar untuk membuat produk klinker semen seperti Tricalsium Silicate = C3S 3CaO.AL2O3 dan Tetracalsium
Aluminate Ferrit = C4AlF 4CaO.Al2.Fe2O3 Ray, dkk, 2009 dalam Hevianis, S. dan Bermansyah, S., 2011. Pemanfaatan limbah kertas ini sebagai campuran
beton dapat dilakukan dengan mengolah limbah kertas tersebut menjadi bubur kertas yang kemudian dikeringkan lalu dijadikan pengganti agregat sehingga
konstruksi beton yang lebih ringan dapat terpenuhi. Abu terbang atau yang sering disebut dengan Fly Ash merupakan limbah
buangan dari residu hasil pembakaran batu bara. Abu terbang fly ash yang dipakai dalam percobaan ini merupakan limbah dari pembangkit listrik berbahan
bakar batu bara yang berasal dari PT. SOCI MAS yang berlokasi di Kawasan Industri Medan I KIM I, Perut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Penggunaan
fly ash
dalam campuran beton ringan dilakukan dengan mencampurkan fly ash ke dalam
Universitas Sumatera Utara
3 campuran beton saat masih berada adukan molen sesuai dengan kadar yang telah
disubstitusikan terhadap semen.
Pemakaian abu terbang fly ash dalam campuran beton sebagai pengganti semen dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan semen
agar diperoleh beton yang lebih ekonomis, hanya saja pada kadar berlebih fly ash dapat mengurangi kuat tekan dari beton itu sendiri, sehigga diperlukan suatu
penelitian lebih lanjut mengenai kadar fly ash maksimum yang dapat digunakan dalam campuran beton ringan.
I.2. Rumusan Masalah