5
E. PENYELENGGARAAN
1. Pembelajaran
Penyelenggaraan PLPG dilakukan berdasarkan proses baku sebagai berikut. a.
PLPG dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan yang telah ditetapkan Pemerintah dan didukung oleh Perguruan Tinggi yang
memiliki program studi relevan dengan bidang studimata pelajaran guru peserta PLPG.
b. PLPG diselenggarakan selama10 hari dan bobot 90 Jam Pembelajaran JP,
dengan alokasi 44 JP teori dan 46 JP praktik. Satu JP setara dengan 50 menit. c.
Penentuan tempat pelaksanaan PLPG memperhatikan kelayakan proses pembelajaran representatif dan kondusif.
d. Rombongan belajar rombel PLPG diupayakan satu bidang keahlianmata
pelajaran. Dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan dari segi jumlah, rombel dapat dibentuk berdasarkan rumpun bidang studimata pelajaran.
e. Satu rombel terdiri atas 30 peserta, dan satu kelompok peer teachingpeer
counselingpeer supervising terdiri atas 10 peserta. Dalam kondisi tertentu, jumlah peserta dalam satu rombel atau kelompok peer teachingpeer
counselingpeer supervising dapat disesuaikan.
f. Satu kelompok peer teachingpeer counselingpeer supervising difasilitasi oleh
dua orang instruktur yang memiliki NIA yang relevan, termasuk pada saat ujian. g.
Pembelajaran yang dilaksanakan dapat memotivasi peserta menggunakan sumber belajar yang relevan dalam mengembangkan kompetensinya secara
mandiri, berpikir kritis, dan memecahkan masalah.
h. Pembelajaran dalam PLPG yang dilakukan dalam bentuk workshop didahului
dengan penyampaian materi penunjang workshop dengan menggunakan multi media teknologi informasi dan multi metode yang berbasis pada pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAIKEM, dengan meminimalkan ceramah.
2. Uji Kompetensi
a. Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi dengan mengacu pada rambu-rambu
uji kompetensi PLPG. b.
Uji kompetensi bukan sekedar mengevaluasi hasil belajar peserta selama PLPG, tetapi lebih kepada pengukuran kompetensi guru sebagai pendidik profesional.
Uji kompetensi mencakup ujian tulis dan ujian kinerja. Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan pedagogik, sedangkan ujian
kinerja untuk mengungkap kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial secara holistik. Keempat kompetensi ini juga dinilai selama proses
pelatihan berlangsung. Ujian kinerja dilakukan dalam bentuk praktik pembelajaran bagi guru atau praktik bimbingan dan konseling bagi guru BK,
atau mengajar praktik supervisi bagi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas. Ujian kinerja untuk setiap peserta minimal dilaksanakan selama 1 JP.
6
c. Ujian tulis pada akhir PLPG dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk
yang layak dan setiap 30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas. d.
Naskah soal ujian tulis terstandar nasional yang pengembangannya dikoordinasikan oleh KSG.
e. Dalam ujian praktik, lama waktu setiap kali peserta tampil adalah 1 JP atau
selama 50 menit. f.
Untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer teaching. Setiap peserta tampil dua kali, dan tampilan kedua merupakan
ujian praktik. Tampilan pertama dan kedua untuk menilai kemampuan mengajar peserta. Pada 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar dengan
menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop dan pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan
menggunakan IPPP.
g. Untuk guru bimbingan konseling atau konselor di sekolah, ujian praktik terpadu
dengan kegiatan peer guidance and counseling. Setiap peserta tampil dua kali dan keduanya merupakan ujian praktik. Tampilan pertama dan kedua untuk
menilai kemampuan memberikan layanan bimbingan dan konseling.
h. Dalam kegiatan peer guidance and counseling, peserta 1 mengemukakan
tujuan dan mendemonstrasikan layanan BK selama 30 menit , dan 2 peserta menerima masukan dari peserta lain dan instruktur serta mendapatkan penilaian
dari instruktur selama 20 menit terakhiri dengan menggunakan IPPKIN dan IP3LBK.
i. Untuk guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan, setiap
peserta tampil dua 2 dua kali, dan keduanya merupakan ujian praktik. Ujian praktik dilakukan dalam bentuk peer supervising, untuk menilai: kemampuan
mengajar,
kemampuan kepengawasan
manajerial, dan
kemampuan kepengawasan akademik yang dalam hal ini berupa kemampuan membuat
rancangan kepengawasan. j.
Dalam dua kali tampilan peer supervising tersebut nomer 9, tampilan pertama, untuk menilai kemampuan mengajar peserta. Pada 30 menit pertama, peserta
melakukan praktik mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop, dan pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi
masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP.
k. Tampilan kedua dalam peer supervising untuk menilai kemampuan
kepengawasan manajerial atau akademik peserta pilih salah satu sesuai dengan minat peserta. Praktik kepengawasan manajerial menggunakan RKM hasil
workshop. Pada 30 menit pertama peserta yang akan tampil mengemukakan masalah yang akan dipecahkan, dan tujuan pemecahan masalah. Kemudian
peserta yang tampil atau dinilai meminta peserta lainnya untuk memberi masukan tentang cara memecahkan masalah. Selanjutnya peserta yang tampil
merangkum semua masukan dan menyampaikan cara pemecahan masalah. Pada 20 menit terakhir peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai
dengan menggunakan IPKM.
7
l. Praktik kemampuan kepengawasan akademik menggunakan RKA hasil
workshop. Pada 30 puluh menit pertama peserta yang akan tampil, memberikan rancangan pembinaan sekolahnya dan menjelaskannya kepada peserta lainnya.
Pada 20 menit terakhir peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPKA.
m. Pada praktik kemampuan kepengawasan akademik, peserta yang tampil harus
mengumpulkan laporan pelaksanaan program kepengawasan yang dibuat saat workshop PLPG dan akan dinilai oleh instruktur menggunakan IPLPPK. Pada
akhir setiap pertemuan 1 JP x jumlah peserta dalam kelompok kecil semua peserta melaporkan hasil penilaiannya kepada instruktur.
n. Penguji pada ujian praktik harus memiliki NIA yang relevan dengan mata
pelajaran yang dipraktikkan. o.
Ujian praktik mengajar dinilai dengan Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran atau IPPP. Ujian praktik bimbingan dan konseling dinilai dengan
IPRLBK, dan laporan pelaksanaan program BK dinilai dengan IPLPBK.
p. Khusus untuk guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, ujian praktik dinilai
dengan cara sebagai berikut. Tampilan pertama dinilai dengan IPPP, tampilan kedua dinilai dengan IPKM atau dinilai dengan IPKA, dan laporan pelaksanan
program kepengawasan dinilai dengan IPLPPK.
q. Skor Ujian Praktik SUP guru mata pelajaran dan guru kelas, diambil dari skor
tampilan kedua. r.
Skor akhir ujian praktik guru bimbingan dan konseling adalah rata-rata skor tampilan pertama dan kedua.
s. Skor Ujian Praktik SUP bagi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas
merupakan rata-rata antara skor praktik dan skor laporan pelaksanaan program kepengawasan, sedangkan skor praktik untuk guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas sama dengan skor tampilan pertama dibagi dua ditambah skor tampilan kedua.
t. Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan didasarkan
pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan. u.
Peserta yang lulus mendapat sertifikat pendidik, sedangkan yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang 2 dua kali pada tahun berjalan.
v. Pelaksanaan ujian diatur oleh LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam
Jabatan dengan mengacu pada rambu-rambu yang telah ditetapkan. w.
Peserta yang belum lulus pada ujian ulang yang kedua diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupatenkota untuk dibina lebih lanjut.
3. Ujian Ulang