empat. Sementara ruang gerak bagi kendaraan tersebut semakin berkurang. Dengan kata lain peningkatan sarana transportasi tidak seimbang dengan
ketersediaan prasarananya. Di samping itu, kurangnya kesadaran pengemudi kendaraan bermotor terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku telah
menyebabkan persoalan yang sulit untuk dihadapi dan diutuntaskan seperti kecelakaan lalu lintas yang telah memakan banyak korban.
Terjadinya kecelakaan lalu lintas tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi, panjang jalan, dan
jumlah pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan bermotor. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut merupakan
permasalahan yang harus diketahui oleh petugas lalu lintas dan pemerintah Kotamadya Medan untuk dapat mengambil tindakan dan keputusan dalam rangka
mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Untuk menuntaskan persoalan tersebut di atas, maka dilakukan suatu
penelitian yang menggunakan suatu bentuk penduga yaitu Persamaan Regrasi Linier Berganda. Dan untuk menganalisis hubungan antara kecelakaan lalu lintas
terhadap faktor- faktornya, maka penulis memilih judul “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTAMADYA MEDAN TAHUN 1999-
2013.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana besar nilai pengaruh dengan korelasi antara jumlah kendaraan
bermotor, panjang jalan dan jumlah pelanggaran lalu lintasterhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kotamadya Medan.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memberikan kejelasan dan memberikan kemudahan penelitian ini agar tidak jauh menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, penulis hanya meneliti
pengaruh kecelakaan lalu lintas di Kotamadya Medan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu jumlah kendaraan bermotor, panjang jalan dan jumlah
pelanggaran lalu lintas dari tahun 2004 sampai tahun 2013.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris seberapa besar pengaruh jumlah kendaraan bermotor, panjang jalan dan jumlah
pelanggaran lalu lintas terhadap kecelakaan lalu lintas di Kotamadya Medan dari tahun 1999 sampai tahun 2013.
1.5 Tinjauan Pustaka
Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola
perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut
pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. Algifari, 2000. Analisa Regresi Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE. Hal. 4
Universitas Sumatera Utara
Bentuk hubungan antara variabel dapat searah atau dapat berlawanan arah. Hubungan antara variabel searah artinya perubahan nilai yang satu dengan nilai
yang lain searah. Hubungan antara variabel berlawanan arah artinya perubahan nilai yang satu dengan nilai yang lain berlawanan arah. Usman, Husaini, R.
Purnomo Setiady Akbar, 1995. Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara. Hal. 241.
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih
dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Untuk analisa regresi akan dibedakan
menjadi dua jenis variabel yaitu variabel bebas variabel prediktor dan variabel tidak bebas variabel respon. Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering
digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel tidak bebas. Sudjana, 2001. Metode
Statistik. Bandung : Tarsito. Hal. 310-311 dan 367.
1.6 Metode Penelitian